Beasiswa Garuda untuk Kuliah D4/S1 Gratis di Luar Negeri, Cek Bantuan Biayanya
22 April 2025 |
13:42 WIB
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) resmi meluncurkan program Beasiswa Garuda pada Senin (21/4/2025). Beasiswa ini memberikan kesempatan untuk siswa kelas XII melanjutkan pendidikan tinggi jenjang D4/S1 ke luar negeri di kampus-kampus top dunia.
Beasiswa Garuda khususnya ditujukan bagi siswa berprestasi yang berasal dari latar belakang ekonomi kurang mampu. Dengan program ini, siswa nantinya bisa kuliah gratis di kampus-kampus luar negeri serta mendapatkan uang saku untuk kebutuhan studi dan pendukung lainnya selama berkuliah.
Wakil Menteri Diktisaintek Stella Christie mengatakan program Beasiswa Garuda merupakan wujud dari gagasan Asta Cita nomor 4 yang diusung oleh Presiden dan Wakil Presiden RI, khususnya untuk memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi dan pendidikan.
Baca juga: 20 PTN Penerima Pendaftar KIP Kuliah SNBP 2025 Terbanyak
Ada beberapa hal yang melatarbelakangi dibuatnya program Beasiswa Garuda, yakni perlunya peningkatan riset dan paten di Indonesia. Stella memaparkan Indonesia baru menyumbang 0,29 persen total paten dunia atau kekayaan intelektual global. Selain, itu tenaga ahli di berbagai industri berbasis teknologi di dalam negeri juga masih minim.
Dia menyampaikan berdasarkan beberapa riset global, semakin banyak investasi di bidang research dan development sebagai bagian representasi dari GDP atau Produk Domestik Bruto (PDB), akan semakin maju negara-negara tersebut yang bisa terukur dalam bentuk berapa banyak kekayaan intelektual global atau patennya.
"Mengapa paten-paten tersebut menjadi pengukuran yang penting? Karena dari paten-paten tersebut, lahirlah industri-industri berbasis teknologi. Dan itu bisa dicapai dengan adanya investasi terhadap riset," jelasnya dalam webinar Sosialisasi Peluncuran Beasiswa Garuda, Senin (21/4/2025).
Selain itu, Beasiswa Garuda merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menyiapkan bonus demografi yang berkualitas dan memberikan dampak positif, yang diprediksi akan mencapai puncaknya pada 2030. "Bagaimana kita bisa mempersiapkan SDM? Kita harus berinvestasi di bidang pendidikan, sehingga kita sungguh bisa mengoptimalkan bonus demografi pada 2030," imbuhnya.
Di samping itu, Beasiswa Garuda juga menjadi strategi pemerintah untuk mengembangkan saintek dalam negeri, dengan mendorong mobilitas mahasiswa S1 ke negara-negara saintek maju. Stella memaparkan berdasarkan riset, peningkatan 10 persen jumlah mahasiswa yang kuliah sarjana empat tahun di luar negeri, berkaitan dengan peningkatan rata-rata sebesar 0,29 persen dalam PDB riil per kapita di negara-negara Asia.
Dengan banyaknya siswa yang kuliah di luar negeri, diharapkan akan mampu menghasilkan penelitian yang berdampak tinggi, terciptanya kolaborasi dengan ilmuwan di luar negeri, serta meningkatkan infrastruktur dan komunitas intelektual guna menghadapi tantangan lokal maupun global.
"Kita ingin memberikan akses dan kesempatan untuk seluruh insan Indonesia untuk bisa berprestasi dan bersaing secara global," imbuh Stella.
Baca juga: Cek 5 Peluang Kuliah Jalur Lainnya Jika Tak Lolos SNBP 2025
Sekretaris Direktorat Jenderal Saintek M. Samsuri menjelaskan komponen biaya yang akan diberikan untuk penerima Beasiswa Garuda terdiri dari bantuan biaya pendidikan dan bantuan biaya pendukung.
Untuk bantuan biaya pendidikan akan mencakup dana SPP (tuition fee), dana pendaftaran, dan dana tunjangan buku. Sementara untuk bantuan biaya pendukung meliputi dana transportasi, dana aplikasi visa, dana asuransi kesehatan, dana kedatangan, dana hidup bulanan, dan dana keadaan darurat (force majeure).
"Beasiswa Garuda ini sangat terbuka dan Kemdiktisaintek khususnya Ditjen Saintek tentu membuka ruang-ruang pengaduan sebagai bagian dari akuntabilitas dan integritas kami," katanya.
Untuk lebih detailnya, berikut adalah komponen bantuan biaya Beasiswa Garuda.
"Program ini tidak hanya bertujuan untuk menemukan calon penerima beasiswa, tetapi juga untuk mengidentifikasi talenta-talenta yang bisa berperan sebagai ilmuwan yang menghasilkan ilmu pengetahuan atau sebagai penggerak yang dapat mendistribusikan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk negara," ujarnya.
Baca juga: 8 Tips dalam Memilih Jurusan Kuliah di Perguruan Tinggi
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Beasiswa Garuda khususnya ditujukan bagi siswa berprestasi yang berasal dari latar belakang ekonomi kurang mampu. Dengan program ini, siswa nantinya bisa kuliah gratis di kampus-kampus luar negeri serta mendapatkan uang saku untuk kebutuhan studi dan pendukung lainnya selama berkuliah.
Wakil Menteri Diktisaintek Stella Christie mengatakan program Beasiswa Garuda merupakan wujud dari gagasan Asta Cita nomor 4 yang diusung oleh Presiden dan Wakil Presiden RI, khususnya untuk memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi dan pendidikan.
Baca juga: 20 PTN Penerima Pendaftar KIP Kuliah SNBP 2025 Terbanyak
Ada beberapa hal yang melatarbelakangi dibuatnya program Beasiswa Garuda, yakni perlunya peningkatan riset dan paten di Indonesia. Stella memaparkan Indonesia baru menyumbang 0,29 persen total paten dunia atau kekayaan intelektual global. Selain, itu tenaga ahli di berbagai industri berbasis teknologi di dalam negeri juga masih minim.
Dia menyampaikan berdasarkan beberapa riset global, semakin banyak investasi di bidang research dan development sebagai bagian representasi dari GDP atau Produk Domestik Bruto (PDB), akan semakin maju negara-negara tersebut yang bisa terukur dalam bentuk berapa banyak kekayaan intelektual global atau patennya.
"Mengapa paten-paten tersebut menjadi pengukuran yang penting? Karena dari paten-paten tersebut, lahirlah industri-industri berbasis teknologi. Dan itu bisa dicapai dengan adanya investasi terhadap riset," jelasnya dalam webinar Sosialisasi Peluncuran Beasiswa Garuda, Senin (21/4/2025).
Selain itu, Beasiswa Garuda merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menyiapkan bonus demografi yang berkualitas dan memberikan dampak positif, yang diprediksi akan mencapai puncaknya pada 2030. "Bagaimana kita bisa mempersiapkan SDM? Kita harus berinvestasi di bidang pendidikan, sehingga kita sungguh bisa mengoptimalkan bonus demografi pada 2030," imbuhnya.
Di samping itu, Beasiswa Garuda juga menjadi strategi pemerintah untuk mengembangkan saintek dalam negeri, dengan mendorong mobilitas mahasiswa S1 ke negara-negara saintek maju. Stella memaparkan berdasarkan riset, peningkatan 10 persen jumlah mahasiswa yang kuliah sarjana empat tahun di luar negeri, berkaitan dengan peningkatan rata-rata sebesar 0,29 persen dalam PDB riil per kapita di negara-negara Asia.
Dengan banyaknya siswa yang kuliah di luar negeri, diharapkan akan mampu menghasilkan penelitian yang berdampak tinggi, terciptanya kolaborasi dengan ilmuwan di luar negeri, serta meningkatkan infrastruktur dan komunitas intelektual guna menghadapi tantangan lokal maupun global.
"Kita ingin memberikan akses dan kesempatan untuk seluruh insan Indonesia untuk bisa berprestasi dan bersaing secara global," imbuh Stella.
Baca juga: Cek 5 Peluang Kuliah Jalur Lainnya Jika Tak Lolos SNBP 2025
Komponen Bantuan Beasiswa Garuda
Beasiswa Garuda ditargetkan guna memberikan akses dan kesempatan bagi siswa kelas XII berprestasi dari latar belakang ekonomi kurang mampu, untuk bisa berkuliah di luar negeri di kampus-kampus top dunia.Sekretaris Direktorat Jenderal Saintek M. Samsuri menjelaskan komponen biaya yang akan diberikan untuk penerima Beasiswa Garuda terdiri dari bantuan biaya pendidikan dan bantuan biaya pendukung.
Untuk bantuan biaya pendidikan akan mencakup dana SPP (tuition fee), dana pendaftaran, dan dana tunjangan buku. Sementara untuk bantuan biaya pendukung meliputi dana transportasi, dana aplikasi visa, dana asuransi kesehatan, dana kedatangan, dana hidup bulanan, dan dana keadaan darurat (force majeure).
"Beasiswa Garuda ini sangat terbuka dan Kemdiktisaintek khususnya Ditjen Saintek tentu membuka ruang-ruang pengaduan sebagai bagian dari akuntabilitas dan integritas kami," katanya.
Untuk lebih detailnya, berikut adalah komponen bantuan biaya Beasiswa Garuda.
Bantuan Biaya Pendidikan
- Dana SPP (tuition fee)
- Dana pendaftaran
- Dana tunjangan buku
Bantuan Biaya Pendukung
- Dana transportasi
- Dana aplikasi Visa
- Dana asuransi kesehatan
- Dana kedatangan
- Dana hidup bulanan
- Dana keadaan darurat (force majeure)
"Program ini tidak hanya bertujuan untuk menemukan calon penerima beasiswa, tetapi juga untuk mengidentifikasi talenta-talenta yang bisa berperan sebagai ilmuwan yang menghasilkan ilmu pengetahuan atau sebagai penggerak yang dapat mendistribusikan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk negara," ujarnya.
Baca juga: 8 Tips dalam Memilih Jurusan Kuliah di Perguruan Tinggi
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.