Paus Benekditus XVI. (Sumber gambar: The Holy See/Vatican.va)

Profil Sri Paus Benediktus XVI, Sang Paus Emeritus

01 January 2023   |   15:24 WIB

Pada Sabtu (31/12/2022) waktu setempat, Paus Benediktus XVI telah meninggal dunia di usianya yang ke-95 tahun di Biara Mater Ecclesiae yang terletak di kompleks Vatikan. Informasi duka itu merupakan kabar terbaru dari paus asal Jerman tersebut, setelah pengunduran dirinya dari posisi pemimpin Gereja Katolik sedunia pada 2013.

Melansir situs resmi Gereja Vatikan, Paus Benedict XVI lahir dengan nama Joseph Aloisius Ratzinger pada 16 April 1927 di Marktl, Bavaria, Jerman. Dia lahir di dalam keluarga petani tradisional dan menghabiskan masa kanak-kanaknya di sebuah kota di perbatasan Austria. Sejak kecil, dia memiliki keinginan untuk menjadi seorang kardinal setelah menyambut seorang paus dari Munich. 

Kemudian pada 1939, Joseph yang saat itu berusia 12 tahun mulai bersekolah di seminari anak-anak yang terletak di Traunstein. Namun, periode pendidikannya harus terhenti karena seminarinya ditutup lantaran adanya alih fungsi untuk keperluan militer, sehingga dia harus pulang ke kampung halamannya.

Baca juga8 Fakta Menarik Vatikan, Rumah bagi Uskup Roma & Pemimpin Gereja Katolik
 

(Sumber gambar: Vatican Media)

(Sumber gambar: Vatican Media)

Masa-masa perang merupakan periode sulit yang harus dihadapi olehnya, sebab keluarganya terutama sang ayah yang memiliki ketidaksukaan terhadap kelompok Nazi. Perbedaan pandangan politik ini berdampak pada berbagai rintangan dan hambatan di dalam keluarganya, sehingga mau tidak mau dia akhirnya dimasukkan ke kamp Hitler Youth saat dirinya baru menginjak usia 14 tahun.

Saat dirinya masih bersekolah di seminari, dia kemudian didaftarkan ke dalam korps anti-pesawat terbang sebagai anggota Luftwaffenhelfer atau cabang angkatan udara Nazi pada masa Perang Dunia II dan berlatih sebagai tentara hingga 1945. Pada masa inilah, dia kembali lagi ke kampung halamannya di Traunstein dan sempat menjadi tahanan perang saat pasukan Amerika membangun basis militer di perumahan keluarga Ratzinger.

Hanya dalam kurun waktu beberapa bulan, dia dibebaskan dan akhirnya kembali bersekolah di Seminari Santo Mikael pada tahun yang sama. Saat inilah dia mulai mendalami studi teologi di dalam seminari Ducal Georgianum di Universitas Ludwig-Maximilian, Munich. Saat berada di jenjang perguruan tinggi, dia belajar filsafat dan teologi hingga dilantik menjadi pastor pada 1951 di Katedral Freesing.

Studinya masih berjalan setelahnya, di mana dia menyelesaikan pendidikan doktor hingga 1957 dan setahun setelahnya dia menjadi profesor di Sekolah Tinggi Freising untuk mengajar bidang filsafat dan teologi. Dia sempat mengajar di beberapa tempat seperti Bonn (1959-1969), Münster (1963-1966), Tübingen (1966-1969), Universitas Regensburg pada 1969 (sempat menjadi dekan dan wakil rektor pada periode itu), serta menjadi kepala penasihat teologi untuk Kardinal Josef Frings yang merupakan Uskup Agung Cologne.

Kariernya sebagai tokoh agama dimulai saat dirinya menjabat sebagai Uskup Agung Munich dan Freising dan ditahbiskan (mendapatkan pelantikan) pada 28 Mei 1977, di mana dia memilih motto Cooperatores veritatis (bahasa Latin untuk "kooperator kebenaran"). Pada 27 Juni tahun yang sama, dia juga diberikan gelar Paus Kardinal Santa Maria Consolatrice al Tiburtino oleh Paus Paulus VI.

Dalam kurun waktu empat tahun, dua kemudian terpilih sebagai Prefek Kongregasi Suci untuk Ajaran Iman oleh Paus Yohanes Paulus II dan tidak lama setelah itu, dia mengundurkan diri dari jabatannya di Munich dan Freising. Kemudian, dia mendapatkan rekomendasi untuk menjadi Uskup Agung Gereja Katolik Velletri-Segni pada 1993 dan sempat menjabat dalam posisi petinggi dalam sekolah pendidikan uskup tersebut hingga 2002. 

Baca juga8 Gereja dengan Arsitektur Terindah di Dunia
1
2


SEBELUMNYA

Destinasi Liburan Tahun Baru Instagramable Gratis di Jakarta,  Bus Wisata hingga Sky Deck

BERIKUTNYA

Hypereport: Menilik Tantangan Penulis di Tengah Kemajuan Teknologi AI

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: