Mari Kenalan dengan Kelompok Teater Legendaris Indonesia
16 May 2021 |
00:00 WIB
5. Teater Satu Lampung
Salah satu dari sekian kelompok teater yang cukup legendaris dan produktif, Kelompok Teater Satu Lampung didirikan oleh Iswadi Pratama dan Imas Sobariah pada 1996.
Program-program yang dijalankan oleh kelompok Teater Satu di antaranya; pendidikan, kebudayaan, sosial dan kesenian berupa pertunjukan seni, penelitian, diskusi, pelatihan, dan apresiasi seni.
Naskah-naskah yang dibawakan merupakan campuran antara karya sendiri maupun karya penulis ternama, mulai dari Samuel Beckett hingga Arifin C. Noer.
6. Teater Garasi
Teater ini dianggap sebagai laboratorium penciptaan teater yang mewadahi seniman.
Jika kala itu kelompok teater Indonesia semasanya lebih banyak mementaskan naskah mengenai kritik, Teater Garasi memilih tema yang lebih sederhana.
Sejak 1999, Teater Garasi melepaskan diri dari kampus sebagai kelompok teater dan berkarya sendiri pada seni pertunjukan eksperimental.
Sepanjang usianya, teater garasi banyak melahirkan karya-karya estetik dengan tema yang dekat dengan kenyataan-kenyataan sosial masyarakat.
Pada 2004 Teater Indonesia Garasi berhasil meraih Hibah Seni Kelola untuk kategori karya inovatif.
7. Teater Gandrik
Kelompok teater Indonesia ini terbentuk sejak 1983 yang didirikan oleh Jujuk Prabowo Heru Kesawa Murti, Susila Nugroho, Sepnu Heryanto, dan Novi Budianto.
Teater Gandrik memiliki ciri khas yang kuat dengan gaya pementasan menyindir secara halus, atau mengkritik orang lain dengan jalan mengejek diri sendiri.
Kuatnya lingkungan tradisi (Jawa) ini membawa warna tersendiri dalam karya-karya mereka. Kehadiran Butet Kartaredjasa, Djaduk Ferianto, dan Whani Darmawan makin menambah karakter dalam tubuh Teater Gandrik.
Model kritik guyon parikena dan semangat mengolah bentuk teater tradisional dalam bentuk pementasan teater modern, menjadi orisinalitas kelompok teater ini.
Teater Gandrik juga sering disebut kelompok yang mengembangkan estetika sampakan.
Editor: Purboyo
Salah satu dari sekian kelompok teater yang cukup legendaris dan produktif, Kelompok Teater Satu Lampung didirikan oleh Iswadi Pratama dan Imas Sobariah pada 1996.
Program-program yang dijalankan oleh kelompok Teater Satu di antaranya; pendidikan, kebudayaan, sosial dan kesenian berupa pertunjukan seni, penelitian, diskusi, pelatihan, dan apresiasi seni.
Naskah-naskah yang dibawakan merupakan campuran antara karya sendiri maupun karya penulis ternama, mulai dari Samuel Beckett hingga Arifin C. Noer.
6. Teater Garasi
Teater ini dianggap sebagai laboratorium penciptaan teater yang mewadahi seniman.
Jika kala itu kelompok teater Indonesia semasanya lebih banyak mementaskan naskah mengenai kritik, Teater Garasi memilih tema yang lebih sederhana.
Sejak 1999, Teater Garasi melepaskan diri dari kampus sebagai kelompok teater dan berkarya sendiri pada seni pertunjukan eksperimental.
Sepanjang usianya, teater garasi banyak melahirkan karya-karya estetik dengan tema yang dekat dengan kenyataan-kenyataan sosial masyarakat.
Pada 2004 Teater Indonesia Garasi berhasil meraih Hibah Seni Kelola untuk kategori karya inovatif.
7. Teater Gandrik
Kelompok teater Indonesia ini terbentuk sejak 1983 yang didirikan oleh Jujuk Prabowo Heru Kesawa Murti, Susila Nugroho, Sepnu Heryanto, dan Novi Budianto.
Teater Gandrik memiliki ciri khas yang kuat dengan gaya pementasan menyindir secara halus, atau mengkritik orang lain dengan jalan mengejek diri sendiri.
Kuatnya lingkungan tradisi (Jawa) ini membawa warna tersendiri dalam karya-karya mereka. Kehadiran Butet Kartaredjasa, Djaduk Ferianto, dan Whani Darmawan makin menambah karakter dalam tubuh Teater Gandrik.
Model kritik guyon parikena dan semangat mengolah bentuk teater tradisional dalam bentuk pementasan teater modern, menjadi orisinalitas kelompok teater ini.
Teater Gandrik juga sering disebut kelompok yang mengembangkan estetika sampakan.
Editor: Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.