Menbud Dorong Keberpihakan Pekerja Kreatif Indonesia pada Palestina Lewat Jalur Seni
27 March 2025 |
21:30 WIB
Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon mendorong pekerja kreatif untuk mendukung kemerdekaan Palestina lewat jalur seni. Wacana tersebut dilontarkan saat dia menghadiri konferensi pers yang diselenggarakan Forum Artis Peduli Palestina, di Jakarta, Rabu, (26/5/25).
Berlangsung di CGV FX Plaza, Senayan, kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka peluncuran film No Other Land yang memenangkan Oscar. Kegiatan ini merupakan inisiatif yang diprakarsai oleh Erick Yusuf untuk mempersatukan para artis Indonesia yang peduli terhadap Palestina.
Bergaya dokumenter film berdurasi 90 menit ini, menurut Menbud memperlihatkan pada dunia bagaimana upaya-upaya yang sangat sadis dan di luar perikemanusiaan dari apa yang dilakukan oleh Israel dalam mengusir Bangsa Palestina. Padahal merekalah seharusnya yang memiliki hak terhadap tanah Palestina.
Baca Juga: Wujud Kepedulian, Artis & Pelaku Seni Indonesia Ramai-ramai Bikin Karya Bertema Palestina
Menjadi karya seni, No Other Land adalah salah satu bentuk perjuangan lewat seni dan budaya. Pasalnya di dalam film besutan sineas Palestina, Hamdan Ballal Al-Huraini, itu juga memuat semua aspek, mulai dari kolaborasi antar sineas lain, akting, musik, seni suara, dan sejarah.
"Jadi film adalah platform yang paling efektif sebagai sebuah ekspresi budaya sangatlah penting. Kalau kita lihat, film ini ditonton untuk menyadarkan dan memberikan informasi dan juga keterangan yang benar," papar Menbud.
Menyampaikan harapannya, Menbud juga turut melontarkan harapan agar ada film dokumenter yang mengisahkan tentang pembangunan Rumah Sakit Indonesia yang ada di Gaza. Pasalnya 10 tahun silam, pasalnya rumah sakit tersebut sempat menjadi berita viral di dunia internasional.
Lain dari itu pemerintah Indonesia melalui Presiden Prabowo, menurutnya juga dalam posisi membela dengan hukum kemerdekaan Palestina. Tak hanya itu, masyarakat, parlemen dan juga sipil secara penuh juga akan terus konsisten mendukung kemerdekaan Palestina.
"Saya mengapresiasi bentuk perjuangan demi kemerdekaan Palestina yang disampaikan melalui jalur seni dan budaya, seperti yang ditunjukan oleh Forum Artis Peduli Palestina pada hari ini," imbuh Fadli yang juga menjabat Wakil Presiden Liga Parlemen Dunia untuk Palestina.
No Other Land merupakan film kolaborasi dari sineas Hamdan Ballal Al-Huraini, Basel Adra, Yuval Abraham, dan Rachel Szor. Film ini berusaha mendokumentasikan kekerasan pemukim Israel dan kampanye pengusiran terhadap komunitas Palestina di Masafer Yatta, Tepi Barat, pada 2019-2023.
Film ini telah mendapat pengakuan internasional dengan memenangkan kategori Best Documentary Feature di Academy Awards ke-97. Tak hanya itu, No Other Land juga mendapat penghargaan Panorama Audience Award dan Berlinale Documentary Award di Berlin International Film Festival ke-74.
Namun, belum lama ini, nama salah satu sutradranya, Ballal sempat menjadi sorotan setelah dia ditangkap oleh pasukan tentara Israel (IDF) pada Senin (24/3/25) malam di Tepi Barat, Palestina. Ballal ditangkap atas tuduhan penyerangan terhadap pemukim Israel.
Rekan Ballal, Basel Adra, bahkan sempat membagikan foto Ballal di rumah sakit dengan baju berlumuran darah. Ballal yang juga berprofesi sebagai fotografer dikabarkan juga mengalami pemukulan oleh tentara dan pemukim Israel sebelum akhirnya dibebaskan
Selain Menbud, konferensi pers dan nonton bareng Film No Other Land juga turut dihadiri Armand Maulana, Dwiki Darmawan, Asma Nadia, Helvy Tiana Rosa, dan Arie Untung, dan Deddy Mizwar. Acara ini merupakan hasil kerja sama dengan BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) dan DNA Production.
Forum Artis Peduli Palestina merupakan upaya untuk menyuarakan dukungan melalui seni, budaya, dan literasi dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina. Termasuk menyuarakan keadilan, perdamaian, dan advokasi melalui diplomasi budaya dengan mengajak artis-artis lainnya untuk turut bergabung dalam gerakan ini.
Baca Juga: Profil Hamdan Ballal, Sutradara Film Dokumenter Palestina No Other Land
Berlangsung di CGV FX Plaza, Senayan, kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka peluncuran film No Other Land yang memenangkan Oscar. Kegiatan ini merupakan inisiatif yang diprakarsai oleh Erick Yusuf untuk mempersatukan para artis Indonesia yang peduli terhadap Palestina.
Bergaya dokumenter film berdurasi 90 menit ini, menurut Menbud memperlihatkan pada dunia bagaimana upaya-upaya yang sangat sadis dan di luar perikemanusiaan dari apa yang dilakukan oleh Israel dalam mengusir Bangsa Palestina. Padahal merekalah seharusnya yang memiliki hak terhadap tanah Palestina.
Baca Juga: Wujud Kepedulian, Artis & Pelaku Seni Indonesia Ramai-ramai Bikin Karya Bertema Palestina
Menjadi karya seni, No Other Land adalah salah satu bentuk perjuangan lewat seni dan budaya. Pasalnya di dalam film besutan sineas Palestina, Hamdan Ballal Al-Huraini, itu juga memuat semua aspek, mulai dari kolaborasi antar sineas lain, akting, musik, seni suara, dan sejarah.
"Jadi film adalah platform yang paling efektif sebagai sebuah ekspresi budaya sangatlah penting. Kalau kita lihat, film ini ditonton untuk menyadarkan dan memberikan informasi dan juga keterangan yang benar," papar Menbud.
Menyampaikan harapannya, Menbud juga turut melontarkan harapan agar ada film dokumenter yang mengisahkan tentang pembangunan Rumah Sakit Indonesia yang ada di Gaza. Pasalnya 10 tahun silam, pasalnya rumah sakit tersebut sempat menjadi berita viral di dunia internasional.
Lain dari itu pemerintah Indonesia melalui Presiden Prabowo, menurutnya juga dalam posisi membela dengan hukum kemerdekaan Palestina. Tak hanya itu, masyarakat, parlemen dan juga sipil secara penuh juga akan terus konsisten mendukung kemerdekaan Palestina.
"Saya mengapresiasi bentuk perjuangan demi kemerdekaan Palestina yang disampaikan melalui jalur seni dan budaya, seperti yang ditunjukan oleh Forum Artis Peduli Palestina pada hari ini," imbuh Fadli yang juga menjabat Wakil Presiden Liga Parlemen Dunia untuk Palestina.
No Other Land merupakan film kolaborasi dari sineas Hamdan Ballal Al-Huraini, Basel Adra, Yuval Abraham, dan Rachel Szor. Film ini berusaha mendokumentasikan kekerasan pemukim Israel dan kampanye pengusiran terhadap komunitas Palestina di Masafer Yatta, Tepi Barat, pada 2019-2023.
Film ini telah mendapat pengakuan internasional dengan memenangkan kategori Best Documentary Feature di Academy Awards ke-97. Tak hanya itu, No Other Land juga mendapat penghargaan Panorama Audience Award dan Berlinale Documentary Award di Berlin International Film Festival ke-74.
Namun, belum lama ini, nama salah satu sutradranya, Ballal sempat menjadi sorotan setelah dia ditangkap oleh pasukan tentara Israel (IDF) pada Senin (24/3/25) malam di Tepi Barat, Palestina. Ballal ditangkap atas tuduhan penyerangan terhadap pemukim Israel.
Rekan Ballal, Basel Adra, bahkan sempat membagikan foto Ballal di rumah sakit dengan baju berlumuran darah. Ballal yang juga berprofesi sebagai fotografer dikabarkan juga mengalami pemukulan oleh tentara dan pemukim Israel sebelum akhirnya dibebaskan
Selain Menbud, konferensi pers dan nonton bareng Film No Other Land juga turut dihadiri Armand Maulana, Dwiki Darmawan, Asma Nadia, Helvy Tiana Rosa, dan Arie Untung, dan Deddy Mizwar. Acara ini merupakan hasil kerja sama dengan BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) dan DNA Production.
Forum Artis Peduli Palestina merupakan upaya untuk menyuarakan dukungan melalui seni, budaya, dan literasi dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina. Termasuk menyuarakan keadilan, perdamaian, dan advokasi melalui diplomasi budaya dengan mengajak artis-artis lainnya untuk turut bergabung dalam gerakan ini.
Baca Juga: Profil Hamdan Ballal, Sutradara Film Dokumenter Palestina No Other Land
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.