Mengenal Signal, Aplikasi yang Digunakan Pemerintah AS untuk Koordinasi Operasi Militer
26 March 2025 |
16:00 WIB
Aplikasi Signal, tengah menjadi sorotan dunia saat ini. Pasalnya, pemerintah Amerika Serikat (AS) diketahui menggunakan platform pesan terenkripsi itu untuk membuat obrolan grup berisi percakapan rencana kebijakan luar negeri yang bersifat sensitif.
Penggunaan Signal oleh Gedung Putih terbongkar setelah Pemimpin Redaksi Atlantic, Jeffrey Goldberg, secara tidak sengaja ditambahkan ke grup yang membahas rencana serangan terhadap kelompok Houthi di Yaman.
Dia menyebut Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengirimkan pesan teks berisi rencana perang di Signal pada pukul 11.44, dua jam sebelum terjadinya serangan. Rencana tersebut mencakup informasi yang tepat tentang paket senjata, target, dan waktu.
“Saya tahu dua jam sebelum bom pertama meledak bahwa serangan itu mungkin akan terjadi,” ujar Goldberg, dikutip dari The Atlantic, Rabu (26/3/2025).
Baca juga: Waspadai Phishing di Aplikasi Pesan Instan, Simak Tips Berikut Ini
Adapun Goldberg pada Selasa, 11 Maret 2025, tiba-tiba menerima permintaan pertemanan di Signal dari seorang pengguna yang diidentifikasi sebagai Michael Waltz. Waltz merupakan penasihat keamanan nasional Presiden Donald Trump. Akan tetapi, dirinya tidak berasumsi bahwa permintaan itu berasal dari Michael Waltz yang sebenarnya.
Sempat mengira penipu, tetapi Goldberg akhirnya menerima permintaan koneksi itu dan berharap bahwa hal itu datang dari orang yang dikenalnya selama ini. Akan tetapi, dua hari kemudian, dia diundang ke dalam grup obrolan Signal dengan nama Houthi PC small group.
Grup tersebut diduga berisi pejabat tinggi AS. Sejak saat itu, dia membaca pesan yang berisikan rencana operasi serangan Gedung Putih ke Yaman.
Saat diluncurkan, aplikasi ini menawarkan panggilan terenkripsi gratis kepada para pengguna dan setahun kemudian, pesan instan terenkripsi. Fitur enkripsi menyamarkan data dan informasi sehingga hanya mereka yang mengirim dan menerima pesan yang dapat membacanya.
Mengutip ABC News, versi Android dari aplikasi ini diluncurkan pada 2015. Versi kedua dapat diunduh gratis di toko aplikasi. “Pesan dan panggilan Signal tidak dapat diakses oleh kami atau pihak ketiga lainnya karena semuanya selalu dienkripsi secara menyeluruh, bersifat pribadi, dan aman," demikian pernyataan pengembang Signal di situs webnya.
Untuk menggunakan aplikasi, pengguna wajib mendaftarkan nomor telepon mereka, mirip dengan WhatsApp dan iMessage. Akan tetapi, Signal mengumpulkan jauh lebih sedikit informasi dari para penggunanya, dan khususnya tidak menyimpan catatan nama pengguna, gambar profil, atau grup yang diikuti.
Kendati demikian, keamanan Signal bergantung pada orang yang menggunakannya. Jika seseorang memperoleh akses ke telepon dengan Signal open, atau mereka mengetahui kata sandi pengguna, orang tersebut akan dapat melihat pesan yang diterima pengguna.
Adapun obrolan grup Signal dikendalikan oleh pengguna yang ditunjuk sebagai administrator. Administrator memiliki izin untuk mengundang, menolak, dan memblokir pengguna sesuka hatinya. Kata pengembang, kunci enkripsi untuk pesan Signal disimpan di perangkat pengguna dan bukan di servernya.
Baca juga: Bot hingga Permainan, Menelaah Ragam Fitur Aplikasi Pesan Instan
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Penggunaan Signal oleh Gedung Putih terbongkar setelah Pemimpin Redaksi Atlantic, Jeffrey Goldberg, secara tidak sengaja ditambahkan ke grup yang membahas rencana serangan terhadap kelompok Houthi di Yaman.
Dia menyebut Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengirimkan pesan teks berisi rencana perang di Signal pada pukul 11.44, dua jam sebelum terjadinya serangan. Rencana tersebut mencakup informasi yang tepat tentang paket senjata, target, dan waktu.
“Saya tahu dua jam sebelum bom pertama meledak bahwa serangan itu mungkin akan terjadi,” ujar Goldberg, dikutip dari The Atlantic, Rabu (26/3/2025).
Baca juga: Waspadai Phishing di Aplikasi Pesan Instan, Simak Tips Berikut Ini
Adapun Goldberg pada Selasa, 11 Maret 2025, tiba-tiba menerima permintaan pertemanan di Signal dari seorang pengguna yang diidentifikasi sebagai Michael Waltz. Waltz merupakan penasihat keamanan nasional Presiden Donald Trump. Akan tetapi, dirinya tidak berasumsi bahwa permintaan itu berasal dari Michael Waltz yang sebenarnya.
Sempat mengira penipu, tetapi Goldberg akhirnya menerima permintaan koneksi itu dan berharap bahwa hal itu datang dari orang yang dikenalnya selama ini. Akan tetapi, dua hari kemudian, dia diundang ke dalam grup obrolan Signal dengan nama Houthi PC small group.
Grup tersebut diduga berisi pejabat tinggi AS. Sejak saat itu, dia membaca pesan yang berisikan rencana operasi serangan Gedung Putih ke Yaman.
Apa Itu Signal?
Sempat dilarang penggunaannya di kalangan pejabat AS, Signal kerap dipakai kalangan bisnis, penggemar teknologi, dan masyarakat umum untuk berbagi pesan dengan aman. Aplikasi ini diluncurkan pada 2014 untuk perangkat iOS oleh sebuah kelompok nirlaba, Open Whisper Systems.Saat diluncurkan, aplikasi ini menawarkan panggilan terenkripsi gratis kepada para pengguna dan setahun kemudian, pesan instan terenkripsi. Fitur enkripsi menyamarkan data dan informasi sehingga hanya mereka yang mengirim dan menerima pesan yang dapat membacanya.
Mengutip ABC News, versi Android dari aplikasi ini diluncurkan pada 2015. Versi kedua dapat diunduh gratis di toko aplikasi. “Pesan dan panggilan Signal tidak dapat diakses oleh kami atau pihak ketiga lainnya karena semuanya selalu dienkripsi secara menyeluruh, bersifat pribadi, dan aman," demikian pernyataan pengembang Signal di situs webnya.
Untuk menggunakan aplikasi, pengguna wajib mendaftarkan nomor telepon mereka, mirip dengan WhatsApp dan iMessage. Akan tetapi, Signal mengumpulkan jauh lebih sedikit informasi dari para penggunanya, dan khususnya tidak menyimpan catatan nama pengguna, gambar profil, atau grup yang diikuti.
Kendati demikian, keamanan Signal bergantung pada orang yang menggunakannya. Jika seseorang memperoleh akses ke telepon dengan Signal open, atau mereka mengetahui kata sandi pengguna, orang tersebut akan dapat melihat pesan yang diterima pengguna.
Adapun obrolan grup Signal dikendalikan oleh pengguna yang ditunjuk sebagai administrator. Administrator memiliki izin untuk mengundang, menolak, dan memblokir pengguna sesuka hatinya. Kata pengembang, kunci enkripsi untuk pesan Signal disimpan di perangkat pengguna dan bukan di servernya.
Baca juga: Bot hingga Permainan, Menelaah Ragam Fitur Aplikasi Pesan Instan
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.