Film Pangku Masuk Cannes, Menbud: Prestasi Penting Industri Film Indonesia
21 March 2025 |
11:00 WIB
Prasetyo Agung Ginanjar
Jurnalis Hypeabis.id
Film besutan Reza Rahadian, Pangku, mendapat sambutan baik usai mengikuti Hong Kong Asia Film Financing Forum ke-23. Debut film dari aktor yang kini merambah jadi sutradara itu, terpilih menjadi salah satu film yang memenangkan HAF Goes to Cannes Program.
Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, dalam taklimat resmi juga turut menyampaikan apresiasi atas pencapaian tersebut. Masuknya Pangku ke Cannes menurutnya juga menjadi capaian penting yang menegaskan daya saing industri film Indonesia di kancah internasional.
Menurut Fadli, hadirnya partisipasi 14 eksibitor Indonesia di Hong Kong FILMART 2025 adalah langkah nyata dalam memperluas jaringan dan membuka peluang global bagi film Indonesia. Oleh karena itu dia mengapresiasi insan perfilman yang telah membawa nama bangsa ke panggung dunia.
Baca juga: Film Pangku Menang HAF Goes to Cannes Program di ajang Hong Kong Asia Film Financing Forum
"Dan hari ini, kita kembali mencatat prestasi dengan terpilihnya Pangku dalam program HAF Goes to Cannes. Selamat bagi Reza dan tim Gambar Gerak atas prestasi yang membanggakan ini,” ujar Fadli.
HAF merupakan bagian dari HKIFF Industry Project Market yang dikenal sebagai salah satu platform pembiayaan film terkemuka di Asia. Program HAF Goes to Cannes nantinya akan memilih proyek- proyek unggulan untuk dipresentasikan di Marché du Film.
Tak hanya menjadi ruang berjejaring, HAF juga memberikan kesempatan bagi para sineas untuk bekerja sama mitra distribusi global. Masuknya Pangku ke ranah ini, menurut Fadli juga menunjukkan kualitas dan kreativitas sineas Indonesia yang semakin mumpuni.
"Ini adalah prestasi penting, dan mudah-mudahan ke depan semakin banyak film Indonesia yang mendapatkan apresiasi dunia," imbuh Fadli yang juga sempat menjadi produser film Sang Patriot, itu.
Fadli menjelaskan, masuknya Pangku merupakan salah satu hasil keikutsertaan Indonesia di HAF, dengan pemerintah mendukung sineas nasional untuk membangun jejaring dan mengakses platform global. Dia mengklaim akan terus memfasilitasi kolaborasi internasional para sineas Indonesia.
Dengan capaian ini, Fadli juga berharap Indonesia semakin memperkuat posisinya di industri film dunia. Salah satunya dengan membuka jalan lebih banyak bagi film nasional untuk mendapatkan pengakuan dan peluang produksi internasional, sehingga film Indonesia bisa berjaya bukan hanya di negeri sendiri.
“Kementerian Kebudayaan juga berkomitmen untuk terus memperkuat ekosistem perfilman, mendukung karya- karya kreatif anak bangsa dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia, termasuk melalui perfilman,” tambahnya.
Sebagai tambahan informasi, Film Pangku, yang digarap oleh Gambar Gerak Films, diproduseri oleh Arya Ibrahim dan Gita Fara. Premis dari film ini adalah mengangkat kisah Sartika, seorang ibu yang berjuang menghadapi kerasnya kehidupan.
Film ini terinspirasi dari tradisi kopi pangku di wilayah Pantura, menampilkan perspektif tentang dinamika sosial dengan pendekatan artistik yang kuat. Termasuk memotret perjuangan seorang perempuan dalam menghadapi berbagai masalah hidup.
Naskah film ini ditulis oleh sastrawan muda Felix K Nesi. Kendati demikian, Reza Rahadian juga ikut terlibat dalam penulisan naskah. Pangku dijadwalkan tayang di bioskop pada 2025 dengan pemain Claresta Taufan, Devano Danendra, Fedi Nuril, Shakeel Fauzi, dan Christine Hakim.
Baca juga: Proses Pra-produksi Film Pangku, Fedi Nuril: Reza Rahadian Itu Sutradara yang Melankolis
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, dalam taklimat resmi juga turut menyampaikan apresiasi atas pencapaian tersebut. Masuknya Pangku ke Cannes menurutnya juga menjadi capaian penting yang menegaskan daya saing industri film Indonesia di kancah internasional.
Menurut Fadli, hadirnya partisipasi 14 eksibitor Indonesia di Hong Kong FILMART 2025 adalah langkah nyata dalam memperluas jaringan dan membuka peluang global bagi film Indonesia. Oleh karena itu dia mengapresiasi insan perfilman yang telah membawa nama bangsa ke panggung dunia.
Baca juga: Film Pangku Menang HAF Goes to Cannes Program di ajang Hong Kong Asia Film Financing Forum
"Dan hari ini, kita kembali mencatat prestasi dengan terpilihnya Pangku dalam program HAF Goes to Cannes. Selamat bagi Reza dan tim Gambar Gerak atas prestasi yang membanggakan ini,” ujar Fadli.
HAF merupakan bagian dari HKIFF Industry Project Market yang dikenal sebagai salah satu platform pembiayaan film terkemuka di Asia. Program HAF Goes to Cannes nantinya akan memilih proyek- proyek unggulan untuk dipresentasikan di Marché du Film.
Tak hanya menjadi ruang berjejaring, HAF juga memberikan kesempatan bagi para sineas untuk bekerja sama mitra distribusi global. Masuknya Pangku ke ranah ini, menurut Fadli juga menunjukkan kualitas dan kreativitas sineas Indonesia yang semakin mumpuni.
"Ini adalah prestasi penting, dan mudah-mudahan ke depan semakin banyak film Indonesia yang mendapatkan apresiasi dunia," imbuh Fadli yang juga sempat menjadi produser film Sang Patriot, itu.
Fadli menjelaskan, masuknya Pangku merupakan salah satu hasil keikutsertaan Indonesia di HAF, dengan pemerintah mendukung sineas nasional untuk membangun jejaring dan mengakses platform global. Dia mengklaim akan terus memfasilitasi kolaborasi internasional para sineas Indonesia.
Dengan capaian ini, Fadli juga berharap Indonesia semakin memperkuat posisinya di industri film dunia. Salah satunya dengan membuka jalan lebih banyak bagi film nasional untuk mendapatkan pengakuan dan peluang produksi internasional, sehingga film Indonesia bisa berjaya bukan hanya di negeri sendiri.
“Kementerian Kebudayaan juga berkomitmen untuk terus memperkuat ekosistem perfilman, mendukung karya- karya kreatif anak bangsa dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia, termasuk melalui perfilman,” tambahnya.
Sebagai tambahan informasi, Film Pangku, yang digarap oleh Gambar Gerak Films, diproduseri oleh Arya Ibrahim dan Gita Fara. Premis dari film ini adalah mengangkat kisah Sartika, seorang ibu yang berjuang menghadapi kerasnya kehidupan.
Film ini terinspirasi dari tradisi kopi pangku di wilayah Pantura, menampilkan perspektif tentang dinamika sosial dengan pendekatan artistik yang kuat. Termasuk memotret perjuangan seorang perempuan dalam menghadapi berbagai masalah hidup.
Naskah film ini ditulis oleh sastrawan muda Felix K Nesi. Kendati demikian, Reza Rahadian juga ikut terlibat dalam penulisan naskah. Pangku dijadwalkan tayang di bioskop pada 2025 dengan pemain Claresta Taufan, Devano Danendra, Fedi Nuril, Shakeel Fauzi, dan Christine Hakim.
Baca juga: Proses Pra-produksi Film Pangku, Fedi Nuril: Reza Rahadian Itu Sutradara yang Melankolis
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.