Serupa Tapi Tak Sama, Ini Loh Bedanya Gula Aren & Gula Merah
07 September 2021 |
20:23 WIB
Gula sangat terkenal di kalangan masyarakat Indonesia dan selalu ada dalam hampir setiap sajian makanan dan minuman. Sebagai contoh gula merah hampir selalu digunakan sebagai bumbu masakan Indonesia karena dapat meningkatkan rasa umami pada masakan.
Gula merah memiliki berbagai varian jenis dan rasa, berdasarkan sumbernya. Rasa manis gula merah juga ditentukan oleh kualitas air nira atau sadapan.
Pada beberapa resep masakan sering kali disebutkan penggunaan gula merah dan gula aren. Meskipun tampaknya sama, keduanya memiliki rasa, warna dan efek berbeda pada makanan.
Baca juga: Pembuatan Gula Merah
Gula aren dibuat dari nira atau air sadapan batang pohon palem-paleman seperti aren dan kelapa. Nira yang sudah terkumpul kemudian direbus hingga mengental, lalu diamkan hingga mengeras.
Warna gula aren akan menjadi lebih gelap jika air nira direbus lebih lama dan rasanya pun akan menjadi lebih kaya.
Secara tekstur, gula aren cenderung lebih kering dan butirannya lebih kasar. Di pasaran, gula aren dijual dalam bentuk serbuk (gula semut), cair, dan blok.
Gula aren seringkali dijadikan alternatif pengganti gula tebu karena memiliki indeks glikemik yang lebih rendah sehingga dinilai lebih sehat untuk dikonsumsi.
Adapun gula merah dibuat dengan air tebu yang ditambahkan molases, hasil olahan tebu yang sudah tidak dapat dikristalkan.
Molases berbentuk cairan kental warna cokelat dengan kandungan sukrosa tinggi yakni sekitar 48 persen hingga 55 persen.
Gula merah terbagi menjadi dua yakni light brown sugar dan dark brown sugar yang dibedakan dengan kadar kepekatan warna serta aroma karamel.
Beberapa resep masakan secara spesifik menuliskan jenis gula apa yang bisa kalian gunakan karena gula aren dan gula merah memberikan efek warna, aroma, dan rasa yang berbeda pada makanan sehingga sebaiknya digunakan sesuai panduan.
Editor: Fajar Sidik
Gula merah memiliki berbagai varian jenis dan rasa, berdasarkan sumbernya. Rasa manis gula merah juga ditentukan oleh kualitas air nira atau sadapan.
Pada beberapa resep masakan sering kali disebutkan penggunaan gula merah dan gula aren. Meskipun tampaknya sama, keduanya memiliki rasa, warna dan efek berbeda pada makanan.
Baca juga: Pembuatan Gula Merah
Apa perbedaan gula aren dan gula merah?
Gula aren (Photo by stockking on FreePik)
Gula aren dibuat dari nira atau air sadapan batang pohon palem-paleman seperti aren dan kelapa. Nira yang sudah terkumpul kemudian direbus hingga mengental, lalu diamkan hingga mengeras.
Warna gula aren akan menjadi lebih gelap jika air nira direbus lebih lama dan rasanya pun akan menjadi lebih kaya.
Secara tekstur, gula aren cenderung lebih kering dan butirannya lebih kasar. Di pasaran, gula aren dijual dalam bentuk serbuk (gula semut), cair, dan blok.
Gula aren seringkali dijadikan alternatif pengganti gula tebu karena memiliki indeks glikemik yang lebih rendah sehingga dinilai lebih sehat untuk dikonsumsi.
Adapun gula merah dibuat dengan air tebu yang ditambahkan molases, hasil olahan tebu yang sudah tidak dapat dikristalkan.
Molases berbentuk cairan kental warna cokelat dengan kandungan sukrosa tinggi yakni sekitar 48 persen hingga 55 persen.
Gula merah terbagi menjadi dua yakni light brown sugar dan dark brown sugar yang dibedakan dengan kadar kepekatan warna serta aroma karamel.
Beberapa resep masakan secara spesifik menuliskan jenis gula apa yang bisa kalian gunakan karena gula aren dan gula merah memberikan efek warna, aroma, dan rasa yang berbeda pada makanan sehingga sebaiknya digunakan sesuai panduan.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.