Skype Bakal Berhenti Beroperasi pada 5 Mei 2025
02 March 2025 |
10:09 WIB
Aplikasi panggilan telepon dan video, Skype, akan berhenti beroperasi dan ditutup pada 5 Mei 2025. Kabar penutupan ini diinformasikan oleh Microsoft melalui situs resmi mereka, yang bertujuan untuk memindahkan pengguna Skype agar fokus menggunakan layanan Microsoft Teams yang juga bisa diakses secara gratis.
"Untuk menyederhanakan penawaran [layanan] komunikasi konsumen gratis kami sehingga kami dapat lebih mudah beradaptasi dengan kebutuhan pelanggan, kami akan menghentikan Skype pada bulan Mei 2025 untuk fokus pada Microsoft Teams," demikian pernyataan tulis Microsoft.
Kabar penutupan ini menandai berakhirnya perjalanan panjang Skype setelah beroperasi sekitar 23 tahun. Tidak diketahui secara pasti berapa banyak pengguna yang akan terdampak dengan penutupan ini. Akan tetapi, pada 2023, jumlah pengguna Skype tercatat 36 juta pengguna.
Baca juga: Microsoft Hentikan Dukungan Terhadap Windows 10 Pada Oktober 2025
Dengan demikian, pengguna memiliki waktu sekitar 10 minggu hingga 5 Mei 2025 mendatang, dan memiliki opsi untuk beralih menggunakan Microsoft Teams, atau mengunduh data Skype mereka menggunakan alat ekspor bawaan aplikasi.
"Kami tahu ini adalah hal yang penting bagi pengguna Skype, dan kami sangat berterima kasih atas dukungan mereka terhadap Skype dan semua pembelajaran yang telah menjadi faktor dalam [Microsoft] Teams selama tujuh tahun terakhir," kata Jeff Teper, Presiden Aplikasi & Platform Kolaboratif Microsoft 365, dikutip dari Techcrunch.
Kabar penutupan ini mungkin tidak akan mengejutkan bagi mereka yang telah mengikuti perkembangan Skype dalam beberapa tahun terakhir. Penutupan tersebut terutama terlihat sejak 2016, ketika Microsoft meluncurkan aplikasi Teams.
Meskipun Microsoft telah meluncurkan produk Skype for Business pada 2015, kedatangan Teams menandakan arah baru bagi Microsoft dalam menciptakan layanan komunikasi bagi pengguna mereka.
Banyak yang menyebut Teams meniru aplikasi Slack, tetapi ambisi yang lebih besar adalah membangun platform yang akan memberi ruang bagi kolaborasi dan komunikasi di berbagai aplikasi Microsoft dan aplikasi lainnya, mencakup obrolan video dan teks, yang mana hal tersebut tumpang tindih langsung dengan Skype.
Pada 2017, Microsoft mengungkapkan rencana untuk menghentikan Skype for Business, hingga fitur tersebut resmi ditutup empat tahun kemudian yakni pada 2021. Pada tahun yang sama, Microsoft memilih Teams sebagai aplikasi komunikasi terintegrasi pilihan pada Windows 11, dan menyingkirkan Skype.
Lalu pada Desember 2024, Microsoft telah berhenti mengizinkan pengguna Skype menambahkan kredit ke akun mereka, atau membeli nomor telepon Skype, dan mendorong pengguna ke langganan bulanan dan paket Skype-ke-Telepon sebagai gantinya. Seiring dengan hadirnya Teams, rencana penutupan Skype pun kian terang benderang.
"Kami merasa kami sudah cukup jauh dalam hal adopsi oleh konsumen, [yang] menggunakan Teams dalam kehidupan pribadi mereka. Kami sudah berpikir untuk [menutup Skype] beberapa lama, tetapi kami benar-benar merasa bahwa produk tersebut harus menunjukkan adopsi oleh pengguna akhir dengan konsumen yang memberi tahu kami bahwa produk tersebut sudah siap," kata Teper.
Layanan Skype pertama kali diluncurkan pada 2003. Pada awal peluncurannya, aplikasi ini sangat populer dan digunakan oleh banyak pengguna di seluruh dunia. Pada masa kejayaannya, Skype berhasil merevolusi industri telekomunikasi, memungkinkan pengguna untuk melakukan panggilan suara dan video secara gratis melalui internet.
Skype kemudian diakuisisi oleh Microsoft pada 2011 dengan nilai US$8,5 miliar atau sekitar Rp70 triliun pada saat itu. Saat diakuisisi, Skype memiliki sekitar 150 juta pengguna aktif bulanan.
Pada 2013, jumlah pengguna Skype mencapai 300 juta pengguna. Akan tetapi, angka ini mengalami penurunan drastis terutama selama pandemi Covid-19. Pada masa itu, aplikasi panggilan video lain seperti Zoom, Google Meet, FaceTime, lebih banyak digunakan ketimbang aplikasi Skype.
Pada akhirnya, aplikasi ini tidak bisa bersaing dan mulai banyak ditinggalkan penggunanya. Berdasarkan data terbaru yang dibagikan Microsoft, jumlah pengguna Skype pada 2023 hanya sekitar 36 juta pengguna, angka yang sangat jauh dibandingkan dengan puncak kejayaannya dulu.
"Skype mengalami kendala begitu pula Teams selama pandemi, dan Skype sebagian besar cukup stabil dalam beberapa tahun terakhir. Dan kami merasa waktunya, dan umpan baliknya, cukup untuk membuat kami dapat melakukan perubahan," kata Teper.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
"Untuk menyederhanakan penawaran [layanan] komunikasi konsumen gratis kami sehingga kami dapat lebih mudah beradaptasi dengan kebutuhan pelanggan, kami akan menghentikan Skype pada bulan Mei 2025 untuk fokus pada Microsoft Teams," demikian pernyataan tulis Microsoft.
Kabar penutupan ini menandai berakhirnya perjalanan panjang Skype setelah beroperasi sekitar 23 tahun. Tidak diketahui secara pasti berapa banyak pengguna yang akan terdampak dengan penutupan ini. Akan tetapi, pada 2023, jumlah pengguna Skype tercatat 36 juta pengguna.
Baca juga: Microsoft Hentikan Dukungan Terhadap Windows 10 Pada Oktober 2025
Dengan demikian, pengguna memiliki waktu sekitar 10 minggu hingga 5 Mei 2025 mendatang, dan memiliki opsi untuk beralih menggunakan Microsoft Teams, atau mengunduh data Skype mereka menggunakan alat ekspor bawaan aplikasi.
"Kami tahu ini adalah hal yang penting bagi pengguna Skype, dan kami sangat berterima kasih atas dukungan mereka terhadap Skype dan semua pembelajaran yang telah menjadi faktor dalam [Microsoft] Teams selama tujuh tahun terakhir," kata Jeff Teper, Presiden Aplikasi & Platform Kolaboratif Microsoft 365, dikutip dari Techcrunch.
Kabar penutupan ini mungkin tidak akan mengejutkan bagi mereka yang telah mengikuti perkembangan Skype dalam beberapa tahun terakhir. Penutupan tersebut terutama terlihat sejak 2016, ketika Microsoft meluncurkan aplikasi Teams.
Meskipun Microsoft telah meluncurkan produk Skype for Business pada 2015, kedatangan Teams menandakan arah baru bagi Microsoft dalam menciptakan layanan komunikasi bagi pengguna mereka.
Banyak yang menyebut Teams meniru aplikasi Slack, tetapi ambisi yang lebih besar adalah membangun platform yang akan memberi ruang bagi kolaborasi dan komunikasi di berbagai aplikasi Microsoft dan aplikasi lainnya, mencakup obrolan video dan teks, yang mana hal tersebut tumpang tindih langsung dengan Skype.
Pada 2017, Microsoft mengungkapkan rencana untuk menghentikan Skype for Business, hingga fitur tersebut resmi ditutup empat tahun kemudian yakni pada 2021. Pada tahun yang sama, Microsoft memilih Teams sebagai aplikasi komunikasi terintegrasi pilihan pada Windows 11, dan menyingkirkan Skype.
Lalu pada Desember 2024, Microsoft telah berhenti mengizinkan pengguna Skype menambahkan kredit ke akun mereka, atau membeli nomor telepon Skype, dan mendorong pengguna ke langganan bulanan dan paket Skype-ke-Telepon sebagai gantinya. Seiring dengan hadirnya Teams, rencana penutupan Skype pun kian terang benderang.
"Kami merasa kami sudah cukup jauh dalam hal adopsi oleh konsumen, [yang] menggunakan Teams dalam kehidupan pribadi mereka. Kami sudah berpikir untuk [menutup Skype] beberapa lama, tetapi kami benar-benar merasa bahwa produk tersebut harus menunjukkan adopsi oleh pengguna akhir dengan konsumen yang memberi tahu kami bahwa produk tersebut sudah siap," kata Teper.
Layanan Skype pertama kali diluncurkan pada 2003. Pada awal peluncurannya, aplikasi ini sangat populer dan digunakan oleh banyak pengguna di seluruh dunia. Pada masa kejayaannya, Skype berhasil merevolusi industri telekomunikasi, memungkinkan pengguna untuk melakukan panggilan suara dan video secara gratis melalui internet.
Skype kemudian diakuisisi oleh Microsoft pada 2011 dengan nilai US$8,5 miliar atau sekitar Rp70 triliun pada saat itu. Saat diakuisisi, Skype memiliki sekitar 150 juta pengguna aktif bulanan.
Pada 2013, jumlah pengguna Skype mencapai 300 juta pengguna. Akan tetapi, angka ini mengalami penurunan drastis terutama selama pandemi Covid-19. Pada masa itu, aplikasi panggilan video lain seperti Zoom, Google Meet, FaceTime, lebih banyak digunakan ketimbang aplikasi Skype.
Pada akhirnya, aplikasi ini tidak bisa bersaing dan mulai banyak ditinggalkan penggunanya. Berdasarkan data terbaru yang dibagikan Microsoft, jumlah pengguna Skype pada 2023 hanya sekitar 36 juta pengguna, angka yang sangat jauh dibandingkan dengan puncak kejayaannya dulu.
"Skype mengalami kendala begitu pula Teams selama pandemi, dan Skype sebagian besar cukup stabil dalam beberapa tahun terakhir. Dan kami merasa waktunya, dan umpan baliknya, cukup untuk membuat kami dapat melakukan perubahan," kata Teper.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.