Penyanyi Anggun C. Sasmi (Sumber gambar: Instagram/byansoe/anggun_cipta)

Profil Anggun C. Sasmi, Penyanyi Indonesia yang Melejit di Kancah Musik Dunia

24 February 2025   |   09:19 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Nama penyanyi Anggun C. Sasmi mendadak viral di media sosial. Anggun dituduh sebagai salah satu penyanyi yang mendukung zionisme. Hal itu dialamatkan kepadanya setelah salah satu akun Instagram membeberkan keterlibatan Anggun dalam mendukung Israel selama ajang kompetisi lagu internasional Eropa, Eurovision.

Akun Instagram @zionists.in.music, akun yang selama ini membagikan informasi seputar musisi-musisi yang mendukung zionisme, dalam unggahannya membagikan tangkapan layar cuitan Anggun C. Sasmi di Twitter (sekarang X) pada 2015 dan 2016, yang berisikan dukungan sang penyanyi kepada Israel. 

Dalam sebuah cuplikan video, Anggun yang kala itu bertindak sebagai juru bicara para juri dari Prancis di Eurovision tampak antusias memberikan dukungannya kepada kontestan dari Israel. Unggahan itu pun langsung menjadi perbincangan publik, hingga banyak warganet yang langsung mengamini tuduhan tersebut.  

Baca juga: Anggun C. Sasmi Debut Layar Lebar Lewat Film Para Perasuk karya Wregas Bhanuteja
 

Menanggapi unggahan tersebut, Anggun pun buka suara dan membantah dirinya sebagai pendukung Israel. Melalui unggahan di X pada Minggu (23/2/2025), Anggun menyebut bahwa tindakan yang dilakukan akun @zionists.in.music merupakan upaya pencemaran nama baik, dengan menuduh dirinya sebagai pendukung zionisme.

"Ada account sosmed yang mencemarkan nama baik saya dan menuduh saya sebagai pendukung zionisme," tulis Anggun lewat akun @Anggun_Cipta.

Anggun menjelaskan kala itu dia memberi komentar kepada hampir seluruh kontestan dari 42 negara di ajang Eurovision, termasuk peserta dari Israel. Pelantun lagu "Mimpi" itu menegaskan bahwa partisipasinya di ajang tersebut tak lantas membuatnya mendukung politik Israel.

"Saya berbicara dalam konteks musik, tapi postingan mereka [@zionists.in.music] jelas keluar dari konteks musik tersebut untuk membuat saya menjadi target kebencian," tulisnya.

Anggun pun menyatakan bahwa dia akan melaporkan tindakan manipulasi fakta dan pencemaran nama baik tersebut berdasarkan UU ITE lewat jalur hukum. Pada cuitan lainnya, Anggun juga mengunggah tangkapan layar yang menampilkan tweet dirinya mendukung Gaza, yang ditulisnya tahun 2014. "Seharusnya ini sudah memberi pemahaman di sisi mana saya berpihak," cuitnya.

"Di tengah konflik dunia, saya selalu menjunjung tinggi kemanusiaan. Saya tidak pernah mendukung politik Israel terhadap Palestina!," tegas Anggun.
 

Anggun C. Sasmi dikenal sebagai penyanyi sekaligus penulis lagu Indonesia yang kini tinggal dan berkarier di Prancis. Anggun merupakan penyanyi Indonesia pertama yang telah menjual lebih dari 10 juta album di seluruh dunia, dan menjadikannya sebagai penyanyi asal Indonesia dengan penjualan album terlaris di kancah internasional.

Penyanyi pemilik nama asli Anggun Cipta Sasmi ini telah mengenal dunia musik sejak berusia 7 tahun. Kala itu, dia dilatih oleh sang ayah yang merupakan sastrawan untuk menyanyi dan menulis puisi. Hal itu membentuk Anggun akhirnya mulai menulis lagu-lagu dan merekam album debut-nya sendiri pada usia 9 tahun berjudul Kepada Alam dan Pencintanya (1983).

Pada masa remajanya, Anggun terpengaruh oleh musik rock Barat dan dia mulai memilih kariernya sebagai penyanyi rock. Pada 1986, dia bertemu dengan Ian Antono, gitaris dan produser musik God Bless, dan merilis album studio komersial pertamanya, Dunia Aku Punya. Akan tetapi, namanya baru benar-benar melejit tiga tahun kemudian berkat single "Mimpi", yang dirilis pada 1989.

Single "Mimpi" dinobatkan oleh Rolling Stone Indonesia sebagai salah satu dari 150 Lagu Indonesia Terhebat Sepanjang Masa. Sejak itu, nama Anggun pun mencuri perhatian di belantika musik Tanah Air. Pada awal 1990-an, dia merilis singel-singel hit seperti "Tua Tua Keladi", "Laba Laba", dan "Takut". Anggun juga merilis album studio Anak Putih Abu Abu (1991) dan Nocturno (1992), yang membuatnya mendapatkan penghargaan Artis Indonesia Terpopuler 1990–1991.

Pada usianya yang masih terbilang muda, Anggun telah mendirikan perusahaan rekamannya sendiri, Bali Cipta Records, dan mengambil alih kendali kreatif atas karyanya. Dia memproduksi album studio keempatnya bertajuk Anggun C. Sasmi... Lah!!! (1993), yang menghasilkan lagu hit "Kembalilah Kasih (Kita Harus Bicara)".
 

Pada usia 19 tahun, dia telah menjual lebih dari 4 juta album di Indonesia. Anggun tidak puas dengan kesuksesannya di negaranya dan akhirnya mulai mempertimbangkan karier musik internasional. Dia akhirnya menjual perusahaan rekamannya untuk membiayai kepindahannya ke Eropa, dan pindah ke London.

Namun, demo-demo musiknya di Inggris tidak disambut positif. Anggun akhirnya memutuskan pindah ke Prancis, dan bertemu bertemu penyanyi Prancis Florent Pagny, yang menjadi mentornya. Pada 1997, Anggun merilis album berbahasa Prancis pertamanya yang berjudul Au nom de la lune. Single pertama album tersebut, "La neige au Sahara", menjadi hit di Prancis, mencapai nomor tiga pada tangga lagu airplay SNEP dan nomor 16 pada tangga lagu penjualannya.

Versi bahasa Inggris dari album tersebut, Snow on the Sahara, dirilis di 33 negara antara 1997 dan 1999. Single utamanya, "Snow on the Sahara", mencapai nomor satu di Italia, nomor lima di Tokio Hot 100 Jepang, dan nomor enam di UK Pop Club Chart. Bahkan, lagu tersebut digunakan sebagai soundtrack untuk kampanye pemasaran oleh merek jam tangan Swiss Swatch.

Album itu juga sukses dirilis di Amerika Serikat. Anggun melakukan tur selama 9 bulan di Amerika Serikat untuk mempromosikan album tersebut. Dia tampil dalam program-program televisi Amerika, hingga albumnya sukses menduduki puncak beberapa tangga lagu bergengsi termasuk Billboard.
 

Sejak saat itu, Anggun banyak merilis album baik berbahasa Prancis maupun Inggris, di antaranya Elevation (2008), Echoes (2011), dan Toujours un ailleurs (2015). Sepak terjangnya di dunia musik membuat Anggun dipercaya untuk menjadi juri berbagai kompetisi menyanyi internasional, seperti The X Factor (2013), Got Talent (2014), The Voice (2018) versi Indonesia, Asia's Got Talent (2015–2019),Masked Singer versi Prancis (2019–2022), dan StarMaker versi Belgia (2023).

Tak hanya di dunia tarik suara, Anggun juga mengasah bakat di bidang seni peran, mulai dari menjadi pemain teater musikal, hingga menjadi pemeran pendukung di berbagai film dan serial internasional.

Selain berkarier di dunia hiburan, Anggun telah dua kali ditunjuk sebagai duta besar global Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yakni untuk Tahun Mikrokredit Internasional pada 2005 dan untuk Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) pada 2009.

Anggun adalah salah satu artis Asia terlaris di luar Asia, dengan rilisannya yang telah mendapat sertifikasi emas dan platinum di beberapa negara Eropa. Dia merupakan artis Indonesia pertama yang sukses di tangga lagu rekaman Eropa dan Amerika.

Selama kariernya, Anggun telah menerima berbagai penghargaan atas prestasinya, termasuk Chevalier des Arts et Lettres dari Pemerintah Prancis, World Music Award untuk Artis Indonesia Terlaris di Dunia, dan Asian Television Award untuk Kontribusi Luar Biasa bagi Seni Pertunjukan Televisi Asia. Dia juga menjadi wanita pertama dari Indonesia yang diabadikan dalam bentuk lilin oleh museum Madame Tussauds di Bangkok, Thailand. 

Baca juga: Anggun C. Sasmi Jadi Pemain Broadway Legendaris Jesus Christ Superstar di Italia

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Hypeprofil Boy Candra: Cerita Asam Manis Sang Penulis Melankolis

BERIKUTNYA

Daftar Film Box Office di Indonesia hingga 24 Februari 2025, Terbaru Ada Captain America: Brave New World

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: