Catat, Ini Daftar Beasiswa Pemerintah yang Tak Kena Efisiensi Anggaran
17 February 2025 |
17:11 WIB
Sejumlah program beasiswa pendidikan tidak akan mengalami pengurangan jatah di tengah kebijakan efisiensi anggaran yang ditetapkan pemerintah. Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang memastikan bahwa beberapa program beasiswa pendidikan tidak akan terimbas efisiensi.
Sri Mulyani menuturkan kriteria efisiensi kementerian/lembaga terkait bantuan operasional pendidikan perguruan tinggi menyangkut aktivitas seperti perjalanan dinas, seminar, alat tulis kantor (ATK), peringatan dan perayaan, serta kegiatan seremonial lainnya, sehingga perguruan tinggi akan terdampak pada item belanja tersebut.
"Pemerintah akan terus meneliti secara detail anggaran operasional perguruan tinggi untuk tidak terdampak, sehingga tetap dapat menyelenggarakan tugas pendidikan tinggi dan pelayanan masyarakat sesuai amanat perguruan tinggi tersebut," ujar Sri Mulyani dikutip dari situs resmi Kementerian Keuangan RI.
Baca juga: Cek Persyaratan Beasiswa LPDP 2025
Tidak berlakunya pemotongan atau pengurangan anggaran beasiswa pendidikan juga sejalan dengan aturan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025, yang menyebutkan bahwa efisiensi anggaran pada kementerian/lembaga tidak mencakup belanja pegawai dan bantuan sosial.
Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah daftar beasiswa pemerintah yang tidak terkena efisiensi anggaran.
Sri Mulyani memastikan bahwa program beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah tidak akan mengalami pemotongan atau pengurangan anggaran. Menkeu menyampaikan jumlah penerima beasiswa KIP-Kuliah untuk tahun anggaran 2025 sebanyak 1.040.192 mahasiswa. Adapun, anggaran yang telah disiapkan untuk beasiswa tersebut sebesar Rp14,69 triliun.
“Anggaran tersebut tidak terkena pemotongan dan tidak dikurangi. Dengan demikian, seluruh mahasiswa yang telah dan sedang menerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar [KIP] dapat meneruskan program belajar seperti biasanya,” terangnya.
KIP Kuliah adalah bantuan biaya pendidikan dari pemerintah bagi lulusan SMA/SMK/MA atau sederajat, yang memiliki potensi akademik baik tetapi memiliki keterbatasan ekonomi. KIP Kuliah hadir sebagai transformasi dari program Bidikmisi yang sudah ada sejak 2010.
Bantuan ini berlaku bagi siswa SMA/SMK/MA atau sederajat yang lolos menjadi mahasiswa melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), atau Seleksi Mandiri di perguruan tinggi negeri (PTN) maupun perguruan tinggi swasta. Adapun, proses pendaftaran KIP Kuliah tahun ini berlangsung pada 3 Februari-31 Oktober 2025.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menegaskan bahwa dana bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) tak ikut kena efisiensi anggaran. Hal ini dipastikan oleh Menteri Dikdasmen Abdul Mu'ti yang menyebut bahwa anggaran untuk PIP tahun 2025 yakni sebesar Rp9,67 triliun. Jumlah ini akan diberikan untuk 17,9 juta penerima.
Namun, sampai saat ini, masih ada dana yang terblokir efisiensi sebesar Rp53,9 miliar. Selain itu, Kemenkeu juga disebut tengah membahas penambahan anggaran sebesar Rp3,8-3,9 triliun untuk penerima PIP jenjang SMA/SMK yang masih menerima dana PIP sebesar Rp1 juta padahal seharusnya Rp1,8 juta. Jumlah penerima yang belum mendapatkan haknya adalah 666.000 siswa.
"Langkah ini tetap memperhatikan keberlanjutan program pendidikan dan kesejahteraan tenaga pendidik,” ujar Abdul Mu’ti dalam keterangannya dikutip dari situs resmi Kemdikbud.
PIP merupakan bantuan berupa uang tunai, perluasan akses, dan kesempatan belajar dari pemerintah yang diberikan kepada peserta didik yang berasal dari keluarga miskin atau rentan miskin untuk membiayai pendidikan.
PIP dirancang untuk membantu anak-anak usia sekolah dari keluarga miskin/rentan miskin /prioritas tetap mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat pendidikan menengah, baik melalui jalur formal SD sampai SMA/SMK ataupun jalur non-formal paket A smpai paket C dan pendidikan khusus.
Beasiswa lain yang juga tidak terkena imbas efisiensi anggaran yakni LPDP. Sri Mulyani menyampaikan terkait beasiswa lain yang sedang berjalan, seperti beasiswa LPDP dengan 40.030 penerima beasiswa tetap berjalan sesuai dengan kontrak beasiswa yang sudah dilakukan.
“Beasiswa lain yang sedang berjalan yaitu 40.030 beasiswa penerima LPDP, tetap berjalan sesuai dengan kontrak beasiswa yang sudah dilakukan," kata Menkeu.
Beasiswa LPDP adalah program beasiswa yang dibiayai oleh pemerintah Indonesia melalui pemanfaatan Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) yang dikelola oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), untuk pembiayaan pendidikan tinggi pada program magister atau program doktoral di perguruan tinggi terbaik, baik dalam maupun luar negeri.
Program Beasiswa Pendidikan Indonesia (BIP) juga dipastikan tidak terkena efisiensi anggaran, dan tetap berjalan sesuai dengan kontrak beasiswa yang sudah dilakukan. Meski masuk dalam daftar efisiensi anggaran, program BIP tetap berjalan sesuai dengan anggaran awal yakni sebesar Rp194 miliar.
Baca juga: Simak 4 Hal yang Bikin Gagal Lolos Seleksi Administrasi LPDP 2025
BPI adalah program beasiswa yang bertujuan untuk meningkatkan dan membangun SDM Indonesia. BPI merupakan program kerja sama antara Kemendiktiristek dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan.
Program Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) juga tidak terkena imbas efisiensi anggaran, dan tetap berjalan sesuai dengan kontrak beasiswa yang sudah dilakukan. Tahun ini, pendaftaran program BIB akan dilaksanakan pada April 2025.
"Beasiswa Indonesia Bangkit di bawah Kementerian Agama juga tetap berjalan sesuai dengan kontrak beasiswa yang sudah dilakukan," kata Menkeu.
BIB merupakan skema beasiswa kolaborasi antara Kementerian Agama dan LPDP Kementerian Keuangan RI untuk masyarakat Indonesia yang ingin mengembangakan karier, pengalaman, dan jaringan kampus baik di dalam maupun luar negeri.
Melalui program gelar (degree program) maupun program non-gelar (non-degree program), BIB dibuat untuk menyiapkan pemimpin, pendidik, dan profesional masa depan serta mendorong inovasi demi terwujudnya Indonesia yang rukun dan harmonis.
Editor: Fajar Sidik
Sri Mulyani menuturkan kriteria efisiensi kementerian/lembaga terkait bantuan operasional pendidikan perguruan tinggi menyangkut aktivitas seperti perjalanan dinas, seminar, alat tulis kantor (ATK), peringatan dan perayaan, serta kegiatan seremonial lainnya, sehingga perguruan tinggi akan terdampak pada item belanja tersebut.
"Pemerintah akan terus meneliti secara detail anggaran operasional perguruan tinggi untuk tidak terdampak, sehingga tetap dapat menyelenggarakan tugas pendidikan tinggi dan pelayanan masyarakat sesuai amanat perguruan tinggi tersebut," ujar Sri Mulyani dikutip dari situs resmi Kementerian Keuangan RI.
Baca juga: Cek Persyaratan Beasiswa LPDP 2025
Tidak berlakunya pemotongan atau pengurangan anggaran beasiswa pendidikan juga sejalan dengan aturan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025, yang menyebutkan bahwa efisiensi anggaran pada kementerian/lembaga tidak mencakup belanja pegawai dan bantuan sosial.
Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah daftar beasiswa pemerintah yang tidak terkena efisiensi anggaran.
1. Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah)
Sri Mulyani memastikan bahwa program beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah tidak akan mengalami pemotongan atau pengurangan anggaran. Menkeu menyampaikan jumlah penerima beasiswa KIP-Kuliah untuk tahun anggaran 2025 sebanyak 1.040.192 mahasiswa. Adapun, anggaran yang telah disiapkan untuk beasiswa tersebut sebesar Rp14,69 triliun. “Anggaran tersebut tidak terkena pemotongan dan tidak dikurangi. Dengan demikian, seluruh mahasiswa yang telah dan sedang menerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar [KIP] dapat meneruskan program belajar seperti biasanya,” terangnya.
KIP Kuliah adalah bantuan biaya pendidikan dari pemerintah bagi lulusan SMA/SMK/MA atau sederajat, yang memiliki potensi akademik baik tetapi memiliki keterbatasan ekonomi. KIP Kuliah hadir sebagai transformasi dari program Bidikmisi yang sudah ada sejak 2010.
Bantuan ini berlaku bagi siswa SMA/SMK/MA atau sederajat yang lolos menjadi mahasiswa melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), atau Seleksi Mandiri di perguruan tinggi negeri (PTN) maupun perguruan tinggi swasta. Adapun, proses pendaftaran KIP Kuliah tahun ini berlangsung pada 3 Februari-31 Oktober 2025.
2. Program Indonesia Pintar (PIP)
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menegaskan bahwa dana bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) tak ikut kena efisiensi anggaran. Hal ini dipastikan oleh Menteri Dikdasmen Abdul Mu'ti yang menyebut bahwa anggaran untuk PIP tahun 2025 yakni sebesar Rp9,67 triliun. Jumlah ini akan diberikan untuk 17,9 juta penerima.Namun, sampai saat ini, masih ada dana yang terblokir efisiensi sebesar Rp53,9 miliar. Selain itu, Kemenkeu juga disebut tengah membahas penambahan anggaran sebesar Rp3,8-3,9 triliun untuk penerima PIP jenjang SMA/SMK yang masih menerima dana PIP sebesar Rp1 juta padahal seharusnya Rp1,8 juta. Jumlah penerima yang belum mendapatkan haknya adalah 666.000 siswa.
"Langkah ini tetap memperhatikan keberlanjutan program pendidikan dan kesejahteraan tenaga pendidik,” ujar Abdul Mu’ti dalam keterangannya dikutip dari situs resmi Kemdikbud.
PIP merupakan bantuan berupa uang tunai, perluasan akses, dan kesempatan belajar dari pemerintah yang diberikan kepada peserta didik yang berasal dari keluarga miskin atau rentan miskin untuk membiayai pendidikan.
PIP dirancang untuk membantu anak-anak usia sekolah dari keluarga miskin/rentan miskin /prioritas tetap mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat pendidikan menengah, baik melalui jalur formal SD sampai SMA/SMK ataupun jalur non-formal paket A smpai paket C dan pendidikan khusus.
3. Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP)
Beasiswa lain yang juga tidak terkena imbas efisiensi anggaran yakni LPDP. Sri Mulyani menyampaikan terkait beasiswa lain yang sedang berjalan, seperti beasiswa LPDP dengan 40.030 penerima beasiswa tetap berjalan sesuai dengan kontrak beasiswa yang sudah dilakukan. “Beasiswa lain yang sedang berjalan yaitu 40.030 beasiswa penerima LPDP, tetap berjalan sesuai dengan kontrak beasiswa yang sudah dilakukan," kata Menkeu.
Beasiswa LPDP adalah program beasiswa yang dibiayai oleh pemerintah Indonesia melalui pemanfaatan Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) yang dikelola oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), untuk pembiayaan pendidikan tinggi pada program magister atau program doktoral di perguruan tinggi terbaik, baik dalam maupun luar negeri.
4. Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI)
Program Beasiswa Pendidikan Indonesia (BIP) juga dipastikan tidak terkena efisiensi anggaran, dan tetap berjalan sesuai dengan kontrak beasiswa yang sudah dilakukan. Meski masuk dalam daftar efisiensi anggaran, program BIP tetap berjalan sesuai dengan anggaran awal yakni sebesar Rp194 miliar.Baca juga: Simak 4 Hal yang Bikin Gagal Lolos Seleksi Administrasi LPDP 2025
BPI adalah program beasiswa yang bertujuan untuk meningkatkan dan membangun SDM Indonesia. BPI merupakan program kerja sama antara Kemendiktiristek dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan.
5. Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB)
Program Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) juga tidak terkena imbas efisiensi anggaran, dan tetap berjalan sesuai dengan kontrak beasiswa yang sudah dilakukan. Tahun ini, pendaftaran program BIB akan dilaksanakan pada April 2025."Beasiswa Indonesia Bangkit di bawah Kementerian Agama juga tetap berjalan sesuai dengan kontrak beasiswa yang sudah dilakukan," kata Menkeu.
BIB merupakan skema beasiswa kolaborasi antara Kementerian Agama dan LPDP Kementerian Keuangan RI untuk masyarakat Indonesia yang ingin mengembangakan karier, pengalaman, dan jaringan kampus baik di dalam maupun luar negeri.
Melalui program gelar (degree program) maupun program non-gelar (non-degree program), BIB dibuat untuk menyiapkan pemimpin, pendidik, dan profesional masa depan serta mendorong inovasi demi terwujudnya Indonesia yang rukun dan harmonis.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.