Ini Ruang-Ruang Interaktif Menarik di Pameran Imersif Taylor Swift, Gratis untuk Spotify Premium

Genhype butuh kegiatan seru untuk mengisi waktu libur akhir pekan? Jika ya, coba lah berkunjung ke pameran imersif bertajuk This Is Taylor Swift: A Spotify Playlist Experience. Pameran yang menghadirkan pengalaman keajaiban musik dari Taylor Swift ini berlangsung hingga 17 Februari 2025 di kawasan SCBD, Jakarta, pukul 09.00-22.00 WIB.

Dirancang sebagai "surat cinta" untuk para Swifties, pameran ini akan menghidupkan daftar putar (playlist) This Is Taylor Swift yang ada di Spotify, di mana setiap pengalamannya dikemas untuk merefleksikan perjalanan bermusik Taylor Swift.

Mulai dari mengenang era ikonik Swift dan menemukan detail khas yang familiar hingga membawa pulang kenangan spesial dari acara ini, semuanya dirancang untuk merayakan dan menyatukan Swifties di Asia dengan musik dari Taylor Swift yang mereka cintai.

Baca Juga: Pameran Imersif This Is Taylor Swift Hadir di Jakarta, Begini Cara Dapat Tiketnya

  Kossy Ng selaku Head of Music Spotify Southeast Asia mengatakan pameran This Is Taylor Swift: A Spotify Playlist Experience menghadirkan pengalaman interaktif bagi para Swifties untuk menjelajahi ‘mastermind’ di balik 11 era musik ikonis Taylor Swift.

Menurutnya, musik Taylor Swift tidak hanya membentuk budaya, tetapi juga menciptakan koneksi yang mendalam dan telah memecahkan berbagai rekor dunia di Spotify. Di Indonesia, popularitasnya tumbuh secara fenomenal, didukung oleh semangat para Swifties Indonesia.

Berdasarkan data Spotify, Indonesia termasuk ke dalam 5 negara pendengar teratas Taylor Swift secara global, dengan jumlah streaming playlist "This Is Taylor Swift" melonjak hingga 285 persen dalam tiga tahun terakhir. Beberapa lagu Taylor Swift yang paling banyak didengarkan di Indonesia antara lain "Cruel Summer", "august", "cardigan", "Lover", dan "Style (Taylor’s Version)".

Sementara itu, Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, dan Makassar menempati posisi sebagai kota-kota teratas di Indonesia yang paling banyak mendengarkan musiknya di Spotify. Hal ini menunjukkan betapa eratnya hubungan para Swifties di seluruh Indonesia dengan musik dan kisah yang dibawakannya.

"Karena itulah, kami begitu antusias menghadirkan This Is Taylor Swift: A Spotify Playlist Experience ke Jakarta, merayakan era musik ikonisnya bersama para penggemar yang begitu mencintai dan menjiwai setiap karyanya," kata Kossy Ng.

Ada sejumlah ruang interaktif menarik yang dihadirkan di pameran imersif This Is Taylor Swift: A Spotify Playlist Experience. Berikut adalah ulasannya.
 

1. Enchanted Hallway

  Perjalanan pengunjung dimulai dari Enchanted Hallway, sebuah lorong imersif yang membawa penggemar memasuki dunia Taylor Swift. Area ini semakin memukau dengan kilau warna lampu yang sesuai dengan 11 era musik Taylor Swift, lengkap diiringi oleh versi instrumental lagu “Enchanted (Taylor’s Version)”. Ruang ini menjadi awal yang menakjubkan untuk membuka pengalaman seru lainnya dalam keseluruhan rangkaian pameran.
 

2. The Great Collection

  Ruang berikutnya dinamai The Great Collection yang mengajak pengunjung untuk menjelajahi diskografi Taylor Swift. Di ruangan ini, pengunjung akan menemukan karya-karya Taylor Swift di The Great Collection, yang menampilkan 11 panel khusus untuk setiap era musiknya. Penggemar dapat memindai tag NFC pada panel menggunakan ponsel mereka untuk membuka album terkait di Spotify.
 

3. This Is Me Writing

  Tak kalah menarik, pengunjung juga bisa larut dalam lautan lirik di ruang yang diberi nama This Is Me Writing. Pengunjung bisa merasakan proses kreatif Taylor Swift di This Is Me Writing, sebuah ruangan di mana lirik-liriknya terpancar dari langit-langit hingga lantai melalui proyeksi cahaya yang memukau.

Dikelilingi oleh keindahan lirik puitisnya, penggemar dapat merasakan keajaiban di balik lagu yang ditulis oleh sang musisi. Swifties juga berkesempatan membagikan lirik favorit mereka dari Taylor Swift untuk mendapatkan merchandise spesial.
 

4. Temukan lebih banyak easter egg

  Pengunjung bisa menemukan kejutan spesial di fasilitas "Message in a Booth" dan abadikan momen tak terlupakan di "Picture to Keep", lengkap dengan 11 bingkai yang terinspirasi dari era musik ikonis Taylor Swift.

Saat mencapai pemberhentian terakhir yaitu "Chocolate Street", penggemar bisa memilih bola cokelat warna-warni favorit mereka dan mencampurkannya ke dalam susu panas untuk menikmati segelas cokelat hangat (hot chocolate), sebuah sajian yang pas setelah berkeliling ruang pameran.

Tak sampai situ, penggemar juga bisa membawa pulang merchandise eksklusif Spotify x This Is Taylor Swift. Cukup dengan membagikan lirik dan lagu Taylor Swift dari Spotify ke media sosial dan tandai @spotifyid serta #ThisIsTaylorSwift, penggemar bisa mendapatkan merchandise unik ini. Dengan begitu, penggemar bisa membawa musik Taylor Swift kapan dan di mana saja, hanya dengan sekali ketuk di ponsel mereka.
   

Cara Dapat Tiket Pameran Taylor Swift di Jakarta

Pameran This Is Taylor Swift: A Spotify Playlist Experience bisa dinikmati audiens secara gratis. Akan tetapi, pameran ini hanya bisa dinikmati bagi mereka yang telah menggunakan layanan Spotify Premium. Untuk pengunjung berusia kurang dari 16 tahun, wajib didampingi orang tua atau wali yang sah.

Berikut adalah cara untuk mendapatkan tiket pamerannya.

1. Kunjungi Loket.com atau buka situs berikut ini;
2. Klik "Dapatkan Tiket" untuk memilih jadwal kunjungan pameran;
3. Pilih tanggal dan waktu yang kalian inginkan lalu klik "Pesan Sekarang";
4. Lengkapi data diri;
5. Nantinya e-ticket akan dikirim melalui email untuk ditukarkan dengan wristband di venue;
6. Wristband harus ditukarkan 30 menit sebelum jadwal kunjungan pameran;
7. Untuk menukar wristband, pastikan menyiapkan kartu identitas yang digunakan saat registrasi tiket, email tiket yang asli, serta akun Spotify Premium;
8. Tiket tidak bisa diwakilkan orang lain, dan akan hangus jika tidak memenuhi seluruh syarat dan ketentuan yang berlaku.

Baca Juga: Swiftonomics Taylor Swift Kian Mantap Setelah Konser The Eras Tour Cetak Rekor Sejarah

Editor: M. Taufikul Basari