Still photo film Made in Bali (Sumber gambar: Instagram/Madeinbali)

Sutradara Johar Prayudhi Ungkap Tantangan Produksi Film Made in Bali

16 February 2025   |   12:52 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Bioskop Indonesia bakal kedatangan satu lagi film bergenre romansa pada Februari 2025. Berjudul Made in Bali, film yang diproduksi oleh Josh Pictures ini membawa premis menarik tentang tradisi perjodohan yang masih berjalan di sebagian Pulau Dewata.

Disutradarai oleh Johar Prayudhi dan ditulis oleh Oka Aurora, Made in Bali menampilkan Rayn Wijaya sebagai Made, seorang dalang muda berbakat asal Gianyar. Sejak kecil, Made bersahabat dengan Niluh, gadis Bali keturunan Jepang yang diperankan Vonny Felicia.

Diam-diam Niluh menyimpan perasaan cinta pada Made. Namun, jodoh Made telah digariskan oleh keluarganya. Sejak kecil, dia telah telah dijodohkan dengan Putu, putri seorang pembuat wayang terkemuka yang diperankan oleh Bulan Sutena. 

Baca juga: Romansa Benci Jadi Cinta di Film The Most Beautiful Girl in the World 

Konflik memuncak ketika Niluh harus kembali ke Jepang bersama ayahnya. Kepergian Niluh menyadarkan Made akan perasaan yang sebenarnya kepada sahabatnya itu. Made kini terjebak dilema antara memperjuangkan cinta atau patuh pada tradisi perjodohan.

Dalam film ini, sutradara Johar Prayudhi ingin menghadirkan refleksi lebih mendalam tentang peran budaya atau tradisi di kehidupan yang penuh modernitas. Tradisi perjodohan yang masih terjadi di Bali akan menjadi premis utama di film ini.

Melalui premis ini, Johar ingin mengetengahkan kembali makna cinta yang semestinya penuh dengan kebebasan. Akan tetapi, di sisi yang lain, cinta juga sebenarnya bisa bersanding dan tak mengacuhkan tradisi begitu saja.

Di luar itu, dirinya juga ingin menyuguhkan potret kehidupan seorang dalang muda di Bali. Dia ingin menggambarkan di tengah arus pariwisata dan globalisasi yang kencang, tradisi pewayangan di Pulau Dewata masih tetap bertahan dan beregenerasi.

“Film ini tidak hanya menyajikan drama percintaan yang mendalam, tetapi juga menyoroti keindahan budaya Bali melalui seni wayang dan pemandangan alamnya yang memukau,” ungkap Johar dalam konferensi pers di Jakarta, beberapa waktu lalu. 
 

Johar mengatakan produksi film ini cukup menantang baginya. Salah satu tantangannya ialah proses pra-produksi yang begitu singkat. Sebelum masuk ke proses syuting, dirinya dan tim hanya memiliki waktu satu bulan persiapan secara keseluruhan.

Menurutnya, waktu satu bulan sebenarnya terlalu singkat, mengingat film ini mengangkat sisi budaya yang cukup kompleks. Sebagian dari pemeran utama di film ini juga bukan orang Bali sehingga perlu adaptasi ekstra untuk itu.

“Jadi, dalam sebulan itu pemain ada yang mesti latihan dialek Bali, ada pemain yang harus belajar dalang, ada pemain yang mesti menari Bali,” imbuhnya.

Sementara itu, produser film Made in Bali Joseph Tarigan berharap film ini nantinya dapat diterima oleh masyarakat. Dengan latar belakang Bali yang kuat, dia berharap film ini juga menjadi ajang promosi Pulau Dewata. “Film ini menjadi bukti bahwa perpaduan antara budaya lokal dan elemen modern dapat menciptakan karya yang menghibur sekaligus mendidik,” jelasnya.

Film ini akan dibintangi oleh aktor dan aktris muda berbakat, seperti Rayn Wijaya, Vonny Felicia, Victor Agustino, Bulan Sutena, Shaqueena Medina Lukman,  Dian Sidik, Harindra, dan Roja Sudarsana. 

Film Made in Bali dijadwalkan tayang di bioskop pada 20 Februari 2025. 

Baca juga: Sinopsis Film Cinta Tak Pernah Tepat Waktu, Adaptasi Novel Karya Puthut EA

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Aturan Tendangan Penalti di Sepak Bola Berpotensi Berubah

BERIKUTNYA

Resep Nastar Lembut Lumer di Mulut & Anti Retak

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: