Penalti (Sumber gambar: Unsplash/ Jeffrey F Lin)

Aturan Tendangan Penalti di Sepak Bola Berpotensi Berubah

16 February 2025   |   14:49 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Aturan tendangan penalti di dalam pertandingan sepak bola kini tengah dikaji kembali dan berpotensi untuk berubah. Peraturan yang ada saat ini dinilai sejumlah pihak terlalu menguntungkan tim pengeksekusi sehingga kurang adil bagi penjaga gawang.

Usulan perubahan aturan tendangan penalti ini datang dari wasit legendaris asal Italia, pierluigi Collina. Saat ini dia juga tengah menjabat sebagai ketua komite wasit FIFA. Collina merasa aturan tendangan penalti dalam sepak bola sekarang terlalu menguntungkan eksekutor. Hal ini berdampak pada kurangnya peran kiper untuk menggagalkan gol penalti.

Mantan wasit final Liga Champions 1999 itu mengatakan tendangan penalti rata-rata menghasilkan peluang 75 persen menjadi sebuah gol. Akan tetapi, jika tendangan tertepis atau terkena mistar gawang, peluang untuk terjadinya gol masih hidup dan bahkan bisa lebih besar.

Baca juga: Prediksi Line Up Timnas Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-20

Pasalnya, setiap pemain masih bisa memanfaatkan peluang dari bola rebound atau bola pantul yang didapatkan pemain setelah bola tembakan tidak masuk ke gawang. Pada aturan saat ini, bola rebound memang dianggap sebagai bola aktif sehingga bisa dimanfaatkan oleh tim eksekutor.

Rebound seperti memberi kesempatan kedua bagi tim penyerang,” katanya dikutip World Soccer Talk.

Collina menyebut pelanggaran yang dilakukan oleh tim lawan itu hanya satu kali di dalam kotak penalti. Akan tetapi, seolah-olah tim penendang mendapatkan dua kali kesempatan mencetak gol, yakni dari kotak penalti dan dari bola rebound.

Menurutnya, ini tidaklah adil bagi kiper. Sebab, jika dia berhasil menepis bola dari lawan, potensi ancaman gol masih belum tentu berakhir karena adanya bola rebound.

Pria berjuluk Kojak ini lantas menyarankan agar aturan tendangan penalti diubah. Dia ingin para eksekutor penalti hanya mendapat satu kali kesempatan saja. Artinya, tidak ada lagi yang namanya bola rebound akibat penalti.

Jadi, ketika bola sepakan tertepis oleh kiper atau menghantam tiang, secara otomatis bola menjadi mati dan penalti itu dinyatakan gagal. Aturan main ini persis seperti babak adu penalti seusai extra time. “Jadi, ini antara Anda berhasil mencetak gol atau permainan dilanjutkan dengan tendangan gawang,” imbuhnya.
 

Penalti (Sumber gambar: Unsplash/ Fahim mohammed)

Penalti (Sumber gambar: Unsplash/ Fahim mohammed)

Sejauh ini, aturan tersebut telah dikirim Collina kepada badan yang mengatur regulasi sepak bola, IFAB (International Football Association Board). Oleh karena itu, aturan penalti di dalam sepak bola berpotensi berubah, meski ini masih perlu kajian lebih lanjut.

Seiring berjalannya waktu, aturan di dalam sepak bola memang bisa berubah mengikuti perkembangan zaman. Tahun lalu, IFAB baru saja meresmikan aturan main baru soal pergantian pemain.

Dalam aturan tersebut, tim berhak mengganti pemain yang cedera berat akibat gegar otak tanpa mengurangi jatah pergantian pemain reguler. Aturan ini bertujuan untuk memastikan keselamatan pemain. 

Kemudian, ada pula aturan baru dalam sepak bola menyatakan bahwa penalti akan diberikan jika pemain melakukan handball yang mencegah peluang mencetak gol, tanpa mempertimbangkan apakah pelanggaran tersebut disengaja atau tidak. Aturan ini telah berlaku di Liga Champions UEFA dan liga-liga besar di Eropa. 

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Prediksi Line Up Timnas Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-20

BERIKUTNYA

Sutradara Johar Prayudhi Ungkap Tantangan Produksi Film Made in Bali

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: