Hypereport: Deretan Karya & Alat Musik yang Dilelang untuk Amal dengan Harga Tinggi
11 February 2025 |
16:26 WIB
Dalam dunia seni, karya tidak hanya menjadi ekspresi kreativitas, tetapi juga memiliki kekuatan lain untuk mengubah hidup banyak orang. Sebuah karya seni bisa menjadi pemantik seseorang untuk berbagi dan membantu sesama, terutama mereka yang membutuhkan.
Ada banyak seniman yang telah mengubah kreativitas mereka menjadi sebuah kebaikan. Mereka melelang karya-karya terbaiknya untuk mendukung berbagai kegiatan amal. Lewat kegiatan ini, para seniman membuktikan bahwa seni bisa menjadi alat yang kuat untuk membawa perubahan positif.
Baca juga laporan terkait:
1. Hypereport: Daftar 10 Selebritas Dunia yang Aktif di Bidang Filantropi
2. Hypereport: Cinta & Dedikasi Para Seniman Visual dalam Berbagai Rupa
Umumnya, lelang karya dilakukan oleh sang seniman dengan melibatkan balai lelang. Namun, tak jarang, lelang juga dilakukan oleh kolektor atau lembaga tertentu, yang ingin turut berkontribusi membantu sesama.
Meski dikemas dalam balutan lelang amal, para pencinta seni justru tampak lebih bergairah. Tak sedikit karya-karya seni maupun koleksi tertentu yang dilelang dan berhasil mendapat penawaran tinggi. Berikut adalah ulasannya:
Gitaris Pink Floyd David Gilmour berhasil melelang gitar koleksinya dengan harga yang cukup fantastis pada 2019. Dengan nilai US$21.49 juta atau sekitar Rp303 miliar, apa yang dilakukannya ini bahkan sampai tercatat di Guinness World Records sebagai lelang gitar untuk amal termahal di dunia.
Lelang ini diadakan oleh rumah lelang Christie's di New York. Gilmour tidak hanya melelang satu gitar saja, tetapi ada sebanyak 123 gitar koleksi pribadinya yang turut dilelang pada periode yang sama.
Koleksi tersebut meliputi gitar legendaris The Black Strat, yang menjadi dasar penciptaan musik untuk beberapa album Pink Floyd, seperti The Dark Side Of The Moon (1973), Wish You Were Here (1975), Animals (1977) dan The Wall (1979).
Gitar berjenis Fender Stratocaster berwarna hitam tersebut menjadi yang termahal dilelang, yakni mencapai US$3.975 juta atau sekitar Rp56,2 miliar. Hasil lelang ini disumbangkan sepenuhnya kepada yayasan amal ClientEarth yang mendanai kegiatan melawan perubahan iklim.
Untuk mendukung para pekerja kesehatan Inggris selama gelombang pertama krisis Covid-19, seniman jalanan Banksy mengirim karyanya bertajuk Game Changer ke Rumah Sakit Umum Southampton pada Mei 2020.
Lukisan itu menggambarkan seorang anak laki-laki mengenakan masker wajah, bermain dengan pahlawan super barunya, yakni berupa boneka perawat dengan palang merah di celemeknya. Secara simbolis, terdapat Batman dan Spiderman yang telah dibuang ke keranjang sampah di sampingnya.
Lukisan ini terjual seharga £16,8 juta di Christie's 20th Century Art Evening Sale di London pada tanggal 23 Maret 2021, tepat satu tahun setelah Inggris memberlakukan karantina wilayah nasional pertamanya.
Hasil lelang digunakan untuk mendukung kesejahteraan staf dan pasien Rumah Sakit Universitas NHS Southampton. Tak hanya sekali, Banksy juga pernah menyumbangkan tiga lukisan cat minyak bertajuk Mediterranean Sea View 2017.
Lukisan ini terjual seharga £2,23 juta pada lelang malam Sotheby's. Semua hasil disumbangkan kepada Bethlehem Arab Society for Rehabilitation dan akan digunakan untuk membangun unit stroke akut baru dan membeli peralatan rehabilitasi anak-anak untuk rumah sakit tersebut.
The Journey of Humanity, sebuah karya seni terbesar di dunia berhasil dilelang seharga US$62 juta di Dubai pada 2021. Lukisan karya seniman Inggris Sacha Jafri itu sempat dipajang di ruang dansa utama hotel Atlantis di Dubai.
Ide pembuatan lukisan ini cukup unik. Jafri kala itu tengah berada di Uni Emirat Arab saat karantina wilayah akibat virus Corona diterapkan negara tersebut. Dia tak bisa ke mana-mana dan akhirnya malah mencetuskan konsep karya dengan tema koneksi dan isolasi.
Karyanya ini dilukis di sebuah kanvas raksasa. Dia menggunakan 1.065 kuas cat dan 6.300 liter cat. Karya ini secara kasar berukuran setara dengan empat lapangan basket standar NBA.
Hasil lelang kemudian diserahkan ke beberapa badan amal, termasuk UNICEF, UNESCO, Global Gift Foundation, dan Dubai Cares. Fokusnya untuk membantu anak-anak di seluruh dunia yang membutuhkan.
Sebuah patung bertajuk Torso Alato karya Igor Mitoraj berhasil terjual dalam lelang amal dengan harga yang tinggi. Karya seni tersebut dilelang dengan penawaran akhir 6.800.000 Zloty atau setara US$1,67 juta.
Patung torso adalah jenis seni patung yang hanya menampilkan bagian tubuh manusia dari dada, pinggang, hingga panggul. Patung torso juga tidak memiliki kepala.
Lelang amal karya seni ini masuk ke dalam edisi ketiga Lelang Amal Besar garapan TOP CHARITY pada 2024. Ada sekitar 15 karya seni lain yang turut dilelang dalam acara yang sama, dengan total meraih 11.500.000 Euro.
Dana yang terkumpul akan digunakan untuk membantu dan mendukung anak-anak serta kaum muda. Lelang ini menegaskan bahwa seni dan amal dapat berjalan beriringan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.
Pada Juni 2011, balai lelang alat musik dawai dan busur terbesar di dunia, Tarisio, menggelar satu lelang benda yang cukup bersejarah. Mereka melelang Stradivarius Lady Blunt tahun 1721 koleksi pribadi dan masih sangat terawat.
Dalam proses lelang tersebut, penawaran akhir berhasil mencapai US$15,9 juta. Angka ini lebih tinggi dari perkiraan awal yang hanya US$10 juta.
Yayasan Musik Nippon menyumbangkan seluruh hasil penjualan untuk Dana Bantuan Gempa Bumi dan Tsunami Jepang Timur Laut. Ini dilakukan untuk membantu upaya pemulihan negara asal mereka yang kala itu tengah terkena bencana.
Baca juga: Lukisan Raden Saleh Terjual dengan Harga Fantastis di Balai Lelang Sotheby's Singapore
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Ada banyak seniman yang telah mengubah kreativitas mereka menjadi sebuah kebaikan. Mereka melelang karya-karya terbaiknya untuk mendukung berbagai kegiatan amal. Lewat kegiatan ini, para seniman membuktikan bahwa seni bisa menjadi alat yang kuat untuk membawa perubahan positif.
Baca juga laporan terkait:
1. Hypereport: Daftar 10 Selebritas Dunia yang Aktif di Bidang Filantropi
2. Hypereport: Cinta & Dedikasi Para Seniman Visual dalam Berbagai Rupa
Umumnya, lelang karya dilakukan oleh sang seniman dengan melibatkan balai lelang. Namun, tak jarang, lelang juga dilakukan oleh kolektor atau lembaga tertentu, yang ingin turut berkontribusi membantu sesama.
Meski dikemas dalam balutan lelang amal, para pencinta seni justru tampak lebih bergairah. Tak sedikit karya-karya seni maupun koleksi tertentu yang dilelang dan berhasil mendapat penawaran tinggi. Berikut adalah ulasannya:
Koleksi Gitar David Gilmour
Gitaris Pink Floyd David Gilmour berhasil melelang gitar koleksinya dengan harga yang cukup fantastis pada 2019. Dengan nilai US$21.49 juta atau sekitar Rp303 miliar, apa yang dilakukannya ini bahkan sampai tercatat di Guinness World Records sebagai lelang gitar untuk amal termahal di dunia.Lelang ini diadakan oleh rumah lelang Christie's di New York. Gilmour tidak hanya melelang satu gitar saja, tetapi ada sebanyak 123 gitar koleksi pribadinya yang turut dilelang pada periode yang sama.
Koleksi tersebut meliputi gitar legendaris The Black Strat, yang menjadi dasar penciptaan musik untuk beberapa album Pink Floyd, seperti The Dark Side Of The Moon (1973), Wish You Were Here (1975), Animals (1977) dan The Wall (1979).
Gitar berjenis Fender Stratocaster berwarna hitam tersebut menjadi yang termahal dilelang, yakni mencapai US$3.975 juta atau sekitar Rp56,2 miliar. Hasil lelang ini disumbangkan sepenuhnya kepada yayasan amal ClientEarth yang mendanai kegiatan melawan perubahan iklim.
Karya Seni Banksy
Untuk mendukung para pekerja kesehatan Inggris selama gelombang pertama krisis Covid-19, seniman jalanan Banksy mengirim karyanya bertajuk Game Changer ke Rumah Sakit Umum Southampton pada Mei 2020.Lukisan itu menggambarkan seorang anak laki-laki mengenakan masker wajah, bermain dengan pahlawan super barunya, yakni berupa boneka perawat dengan palang merah di celemeknya. Secara simbolis, terdapat Batman dan Spiderman yang telah dibuang ke keranjang sampah di sampingnya.
Lukisan ini terjual seharga £16,8 juta di Christie's 20th Century Art Evening Sale di London pada tanggal 23 Maret 2021, tepat satu tahun setelah Inggris memberlakukan karantina wilayah nasional pertamanya.
Hasil lelang digunakan untuk mendukung kesejahteraan staf dan pasien Rumah Sakit Universitas NHS Southampton. Tak hanya sekali, Banksy juga pernah menyumbangkan tiga lukisan cat minyak bertajuk Mediterranean Sea View 2017.
Lukisan ini terjual seharga £2,23 juta pada lelang malam Sotheby's. Semua hasil disumbangkan kepada Bethlehem Arab Society for Rehabilitation dan akan digunakan untuk membangun unit stroke akut baru dan membeli peralatan rehabilitasi anak-anak untuk rumah sakit tersebut.
Lukisan Terbesar Sacha Jafri
The Journey of Humanity, sebuah karya seni terbesar di dunia berhasil dilelang seharga US$62 juta di Dubai pada 2021. Lukisan karya seniman Inggris Sacha Jafri itu sempat dipajang di ruang dansa utama hotel Atlantis di Dubai.Ide pembuatan lukisan ini cukup unik. Jafri kala itu tengah berada di Uni Emirat Arab saat karantina wilayah akibat virus Corona diterapkan negara tersebut. Dia tak bisa ke mana-mana dan akhirnya malah mencetuskan konsep karya dengan tema koneksi dan isolasi.
Karyanya ini dilukis di sebuah kanvas raksasa. Dia menggunakan 1.065 kuas cat dan 6.300 liter cat. Karya ini secara kasar berukuran setara dengan empat lapangan basket standar NBA.
Hasil lelang kemudian diserahkan ke beberapa badan amal, termasuk UNICEF, UNESCO, Global Gift Foundation, dan Dubai Cares. Fokusnya untuk membantu anak-anak di seluruh dunia yang membutuhkan.
Torso Alato karya Igor Mitoraj
Sebuah patung bertajuk Torso Alato karya Igor Mitoraj berhasil terjual dalam lelang amal dengan harga yang tinggi. Karya seni tersebut dilelang dengan penawaran akhir 6.800.000 Zloty atau setara US$1,67 juta.Patung torso adalah jenis seni patung yang hanya menampilkan bagian tubuh manusia dari dada, pinggang, hingga panggul. Patung torso juga tidak memiliki kepala.
Lelang amal karya seni ini masuk ke dalam edisi ketiga Lelang Amal Besar garapan TOP CHARITY pada 2024. Ada sekitar 15 karya seni lain yang turut dilelang dalam acara yang sama, dengan total meraih 11.500.000 Euro.
Dana yang terkumpul akan digunakan untuk membantu dan mendukung anak-anak serta kaum muda. Lelang ini menegaskan bahwa seni dan amal dapat berjalan beriringan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.
Biola Stradivarius - Lady Blunt
Pada Juni 2011, balai lelang alat musik dawai dan busur terbesar di dunia, Tarisio, menggelar satu lelang benda yang cukup bersejarah. Mereka melelang Stradivarius Lady Blunt tahun 1721 koleksi pribadi dan masih sangat terawat.Dalam proses lelang tersebut, penawaran akhir berhasil mencapai US$15,9 juta. Angka ini lebih tinggi dari perkiraan awal yang hanya US$10 juta.
Yayasan Musik Nippon menyumbangkan seluruh hasil penjualan untuk Dana Bantuan Gempa Bumi dan Tsunami Jepang Timur Laut. Ini dilakukan untuk membantu upaya pemulihan negara asal mereka yang kala itu tengah terkena bencana.
Baca juga: Lukisan Raden Saleh Terjual dengan Harga Fantastis di Balai Lelang Sotheby's Singapore
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.