Alasan Bunga Mawar & Cokelat Jadi Simbol Romantisme untuk Rayakan Valentine
11 February 2025 |
18:00 WIB
Perayaan hari Valentine setiap 14 Februari kerap dimanfaatkan banyak orang sebagai momentum untuk mengekspresikan kasih sayang. Berbagai ekspresi romantis seperti memberikan hadiah dan menghabiskan waktu bersama menjadi tradisi tahunan yang membudaya di berbagai negara.
Untuk merayakan Valentine, banyak orang juga biasanya akan memberikan hadiah untuk orang-orang tersayang. Bunga mawar dan cokelat menjadi dua dari sekian hadiah yang paling identik dengan perayaan Valentine.
Bunga mawar biasanya diberikan dengan berbagai warna ataupun ukuran mulai dari per tangkai hingga buket bunga yang besar. Begitupun dengan cokelat yang hadir dalam berbagai bentuk dan hiasan, yang biasanya mulai banyak dijumpai di toko-toko menjelang perayaan yang disebut hari kasih sayang itu.
Sebagian dari Genhype mungkin bertanya-tanya, mengapa bunga mawar dan cokelat begitu identik dengan perayaan Valentine dan dianggap sebagai lambang romantisme oleh sebagian besar kalangan?
Baca juga: Rekomendasi 8 Jenis Bunga yang Cocok Jadi Hadiah Valentine
Kaitan ini menjadi anggapan awal mawar merah sebagai simbol cinta dan hasrat, menjadikannya kerap sebagai pilihan untuk mengekspresikan perasaan romantis.
Di sisi lain, pada era Victoria, saat mengekspresikan emosi sering dibatasi oleh norma-norma sosial, orang-orang beralih mengungkapkannya lewat bahasa bunga atau floriografi, untuk mengomunikasikan perasaan mereka. Setiap bunga memiliki simbolisme yang unik, dan mawar merah menjadi identik dengan cinta dan kasih sayang yang mendalam.
Tradisi ini memungkinkan individu untuk menyampaikan emosi mereka secara terselubung melalui pilihan bunga, dengan mawar merah muncul sebagai pernyataan cinta yang kuat. Warna merah yang penuh gairah pada kelopak mawar melambangkan intensitas dan hasrat cinta.
Sementara duri yang melindungi keindahan mawar yang lembut merupakan pengingat bahwa cinta, meskipun indah, juga dapat penuh dengan tantangan. Adapun, wangi mawar merah sering dikaitkan dengan sensualitas, menciptakan pengalaman multisensori yang meningkatkan ikatan emosional antara pemberi dan penerima.
Cokelat dianggap sebagai suguhan dan sering dikaitkan dengan kemewahan dan kemegahan. Memberikan sekotak cokelat berkualitas atau suguhan berbahan dasar cokelat kepada orang tersayang adalah cara untuk menunjukkan betapa istimewa dan pentingnya mereka bagi kalian.
Alasan lain mengapa cokelat merupakan hadiah yang ideal adalah karena sifatnya yang fleksibel dalam hal kustomisasi. Dengan berbagai macam rasa, bentuk, dan gaya yang dapat dipilih, mudah untuk menemukan hadiah cokelat yang sempurna yang disesuaikan dengan selera dan preferensi orang terkasih. Baik mereka lebih menyukai cokelat hitam, cokelat susu, atau kombinasi rasa, cokelat bisa menyesuaikan selera semua orang.
Cokelat sebagai makanan yang identik dengan Valentine telah memiliki sejarah yang panjang, sejak peradaban Olmec di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Meksiko selatan, yang membudidayakan tanaman kakao dan mengolahnya menjadi minuman sejak 1500 SM, sebagaimana dikutip dari Foodie.
Membuat minuman kakao atau cokelat yang panjang membuat sajian ini sebagai hidangan mewah dan berharga. Orang-orang di seluruh Mesoamerika, termasuk suku Maya dan Aztec juga menghargai dan menyebutnya sebagai "makanan para dewa" dan menghidangkan cokelat dalam upacara-upacara seperti pernikahan, yang mengisyaratkan kaitan asli antara cokelat dan cinta.
Cokelat juga biasanya dinikmati dengan cara mencampurkan biji kakao panggang dengan tepung jagung, vanila, madu dan cabai. Saat itu, biji kakao dianggap komoditas yang sama berharganya dengan emas, bahkan digunakan untuk membayar pajak yang dipungut oleh penguasa Aztec.
Menukil Smithsonian Magazine, pada awal 1600-an, ‘demam’ cokelat mulai melanda di seluruh Eropa. Di London, rumah cokelat mulai menyaingi kedai kopi sebagai tempat berkumpul. Bahkan, sebuah toko di Gracechurch Street pada 1657 mengiklankan cokelat sebagai minuman dari India Barat yang bisa menyembuhkan dan memelihara tubuh dari banyak penyakit.
Lalu pada 1840-an, gagasan Hari Valentine sebagai hari libur untuk merayakan hubungan cinta yang romantis mulai diberlakukan di sebagian besar wilayah Eropa. Orang-orang dari era Victoria saat itu merayakan Valentine dengan mengungkapkan rasa sayang kepada pasangannya termasuk memberikannya hadiah serta kartu ucapan.
Saat itu, pembuat cokelat di Inggris, JS Fry & Sons, memproduksi cokelat batangan modern pertama pada 1847. Dia membuat cokelat pertama yang dapat dimakan secara langsung, di mana kala itu biasanya cokelat dibuat sebagai minuman.
Kemudian pada 1861, besarnya antusias orang-orang pada perayaan Valentine akhirnya ditangkap sebagai peluang oleh Richard Cadbury, seorang keturunan dari keluarga pengusaha cokelat di Inggris. Kala itu, dia memiliki tanggung jawab penting atas penjualan cokelat dari bisnis keluarganya.
Cadbury pun akhirnya meningkatkan teknik pembuatan cokelatnya dengan mengekstrak mentega kakao murni dari biji utuh, sehingga menghasilkan cairan cokelat yang lebih enak daripada yang pernah dicicipi kebanyakan orang-orang Inggris.
Dari sinilah, Cadbury secara tidak sengaja menghasilkan varian cokelat baru yang disebut dengan dark chocolate atau cokelat masak pekat. Menyadari peluang bisnisnya, dia pun mulai menjual varian cokelat ini dengan dikemas menggunakan kotak yang indah.
Untuk semakin mempercantik hiasan, Cadbury juga menaruh gambar Cupid dan bunga mawar di atas kotak berisi cokelat berbentuk hati. Dari sinilah muncul gagasan cokelat sebagai hadiah Valentine. Dari Eropa, budaya memberikan cokelat pada hari kasih sayang ini pun mulai merambah ke seluruh dunia tak terkecuali di Indonesia.
Baca juga: Baca juga: 5 Jenis Hidangan Cokelat untuk Sajian Menyambut Valentine 2025
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Untuk merayakan Valentine, banyak orang juga biasanya akan memberikan hadiah untuk orang-orang tersayang. Bunga mawar dan cokelat menjadi dua dari sekian hadiah yang paling identik dengan perayaan Valentine.
Bunga mawar biasanya diberikan dengan berbagai warna ataupun ukuran mulai dari per tangkai hingga buket bunga yang besar. Begitupun dengan cokelat yang hadir dalam berbagai bentuk dan hiasan, yang biasanya mulai banyak dijumpai di toko-toko menjelang perayaan yang disebut hari kasih sayang itu.
Sebagian dari Genhype mungkin bertanya-tanya, mengapa bunga mawar dan cokelat begitu identik dengan perayaan Valentine dan dianggap sebagai lambang romantisme oleh sebagian besar kalangan?
Baca juga: Rekomendasi 8 Jenis Bunga yang Cocok Jadi Hadiah Valentine
Bunga Mawar
Anggapan bunga mawar sebagai simbol cinta yang romantis sudah ada sejak zaman dahulu. Mengutip Angie's Flowers, dalam mitologi Yunani, bunga mawar khususnya mawar merah dikaitkan dengan Aphrodite, dewi cinta. Begitu pula dalam cerita rakyat Romawi, mawar merah memiliki hubungan dengan Venus, dewa cinta dan keindahan.Kaitan ini menjadi anggapan awal mawar merah sebagai simbol cinta dan hasrat, menjadikannya kerap sebagai pilihan untuk mengekspresikan perasaan romantis.
Ilustrasi bunga mawar. (Sumber gambar: Borishamer/Pexels)
Tradisi ini memungkinkan individu untuk menyampaikan emosi mereka secara terselubung melalui pilihan bunga, dengan mawar merah muncul sebagai pernyataan cinta yang kuat. Warna merah yang penuh gairah pada kelopak mawar melambangkan intensitas dan hasrat cinta.
Sementara duri yang melindungi keindahan mawar yang lembut merupakan pengingat bahwa cinta, meskipun indah, juga dapat penuh dengan tantangan. Adapun, wangi mawar merah sering dikaitkan dengan sensualitas, menciptakan pengalaman multisensori yang meningkatkan ikatan emosional antara pemberi dan penerima.
Cokelat
Selain bunga mawar merah, cokelat juga identik dengan perayaan Valentine sebagai simbol cinta dan romantisme. Mengutip Sacred Taste, salah satu alasan mengapa cokelat menjadi hadiah yang sempurna untuk Hari Valentine adalah rasanya yang mewah. Bahkan, beberapa cokelat dibanderol dengan harga fantastis sebagaimana terangkum dalam situs Dataindonesia.id.Cokelat dianggap sebagai suguhan dan sering dikaitkan dengan kemewahan dan kemegahan. Memberikan sekotak cokelat berkualitas atau suguhan berbahan dasar cokelat kepada orang tersayang adalah cara untuk menunjukkan betapa istimewa dan pentingnya mereka bagi kalian.
Alasan lain mengapa cokelat merupakan hadiah yang ideal adalah karena sifatnya yang fleksibel dalam hal kustomisasi. Dengan berbagai macam rasa, bentuk, dan gaya yang dapat dipilih, mudah untuk menemukan hadiah cokelat yang sempurna yang disesuaikan dengan selera dan preferensi orang terkasih. Baik mereka lebih menyukai cokelat hitam, cokelat susu, atau kombinasi rasa, cokelat bisa menyesuaikan selera semua orang.
Ilustrasi cokelat. (Sumber gambar: Budgeron Bach/Pexels)
Membuat minuman kakao atau cokelat yang panjang membuat sajian ini sebagai hidangan mewah dan berharga. Orang-orang di seluruh Mesoamerika, termasuk suku Maya dan Aztec juga menghargai dan menyebutnya sebagai "makanan para dewa" dan menghidangkan cokelat dalam upacara-upacara seperti pernikahan, yang mengisyaratkan kaitan asli antara cokelat dan cinta.
Cokelat juga biasanya dinikmati dengan cara mencampurkan biji kakao panggang dengan tepung jagung, vanila, madu dan cabai. Saat itu, biji kakao dianggap komoditas yang sama berharganya dengan emas, bahkan digunakan untuk membayar pajak yang dipungut oleh penguasa Aztec.
Menukil Smithsonian Magazine, pada awal 1600-an, ‘demam’ cokelat mulai melanda di seluruh Eropa. Di London, rumah cokelat mulai menyaingi kedai kopi sebagai tempat berkumpul. Bahkan, sebuah toko di Gracechurch Street pada 1657 mengiklankan cokelat sebagai minuman dari India Barat yang bisa menyembuhkan dan memelihara tubuh dari banyak penyakit.
Lalu pada 1840-an, gagasan Hari Valentine sebagai hari libur untuk merayakan hubungan cinta yang romantis mulai diberlakukan di sebagian besar wilayah Eropa. Orang-orang dari era Victoria saat itu merayakan Valentine dengan mengungkapkan rasa sayang kepada pasangannya termasuk memberikannya hadiah serta kartu ucapan.
Saat itu, pembuat cokelat di Inggris, JS Fry & Sons, memproduksi cokelat batangan modern pertama pada 1847. Dia membuat cokelat pertama yang dapat dimakan secara langsung, di mana kala itu biasanya cokelat dibuat sebagai minuman.
Kemudian pada 1861, besarnya antusias orang-orang pada perayaan Valentine akhirnya ditangkap sebagai peluang oleh Richard Cadbury, seorang keturunan dari keluarga pengusaha cokelat di Inggris. Kala itu, dia memiliki tanggung jawab penting atas penjualan cokelat dari bisnis keluarganya.
Cadbury pun akhirnya meningkatkan teknik pembuatan cokelatnya dengan mengekstrak mentega kakao murni dari biji utuh, sehingga menghasilkan cairan cokelat yang lebih enak daripada yang pernah dicicipi kebanyakan orang-orang Inggris.
Dari sinilah, Cadbury secara tidak sengaja menghasilkan varian cokelat baru yang disebut dengan dark chocolate atau cokelat masak pekat. Menyadari peluang bisnisnya, dia pun mulai menjual varian cokelat ini dengan dikemas menggunakan kotak yang indah.
Untuk semakin mempercantik hiasan, Cadbury juga menaruh gambar Cupid dan bunga mawar di atas kotak berisi cokelat berbentuk hati. Dari sinilah muncul gagasan cokelat sebagai hadiah Valentine. Dari Eropa, budaya memberikan cokelat pada hari kasih sayang ini pun mulai merambah ke seluruh dunia tak terkecuali di Indonesia.
Baca juga: Baca juga: 5 Jenis Hidangan Cokelat untuk Sajian Menyambut Valentine 2025
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.