Ilustrasi seni konseptual (The Art Story)

Mengenal Lebih Jauh Perihal Seni Konseptual

11 August 2021   |   16:55 WIB
Image
Syaiful Millah Asisten Manajer Konten Hypeabis.id

Dalam dunia seni, ada banyak definisi dan aliran terkait dengan seni itu sendiri. Tiap aliran, genre, atau gerakan memiliki konsekuensi terhadap proses pembuatan dan karya seni yang dihasilkan. Salah satu aliran yang cukup populer adalah seni konseptual.

Mengutip informasi dari The Art Story, seni konseptual merupakan gerakan yang menghargai gagasan/ide/konsep atas komponen formal atau visual dari sebuah karya seni.

Klaim utamanya bahwa artikulasi ide artistik sudah cukup sebagai sebuah karya seni. Ini menyiratkan perihal lain seperti estetika, ekspresi, keterampilan, dan daya jual, merupakan standar yang tidak relevan untuk menilai seni.

"Apapun bentuk [karya seni] akhirnya harus dimulai dengan sebuah ide. Ini adalah proses konsepsi dan realisasi yang menjadi perhatian seniman," tulis pernyataan dalam theartstory.org.

Sementara itu, Tate - lembaga penyimpanan koleksi seni rupa di Inggris - menyebut bahwa seni konseptual adalah seni yang ide atau konsep di balik karyanya lebih penting daripada objek seni yang sudah jadi.

Ini muncul sebagai gerakan seni yang dikenal luas pada 1960-an dan istilah seni konseptual biasanya mengacu pada seni yang dibuat dari pertengahan 1960-an hingga pertengahan 1970-an.

Kendati demikian, asal usul seni konseptual dipercaya melampaui rentang periode waktu tersebut. Marcel Duchamp sering dipandang sebagai bapak seni konseptual dengan karya Fountain tahun 1917 yang disebut sebagai karya seni konseptual pertama.
 
Karya seni Fountain dari Marcel Duchamp (Tate.org)
 
Gerakan yang muncul pada pertengahan 1960-an dan berlanjut hingga pertengahan 1970-an ini kemudian bersifat internasional, terjadi di banyak wilayah secara bersamaan mulai dari Eropa, Amerika Utara, dan Amerika Selatan.

Seniman yang terkait dengan seni konseptual berusaha melewati dunia seni yang kian komersial dengan caranya sendiri. Mereka menekankan proses pemikiran dan metodei produksi sebagai nilai utama karya seni.

Bentuk seni yang mereka gunakan seringkali sengaja tidak menghasilkan benda jadi seperti patung atau lukisan. Artinya, karena mereka tidak muda diperjualbelikan dan perlu dilihat dalam situasi galeri formal.

Meskipun sebagai gerakan, seni konseptual didefinisikan dan dikaitkan dengan tahun 1960-an, banyak seniman yang juga terus membuat seni konseptual di abad ke-21 misalnya Martin Creed dan Simon Starling, dan masih banyak lagi.

The Art Story merangkum beberapa ide utama dari seni konseptual, sebagai berikut :

- Seniman konseptual menghubungkan karya mereka dengan tradisi Marcel Duchamp, yang telah mengguncang definisi soal karya seni.

- Seniman konseptual mengakui bahwa semua seni pada dasarnya adalah konsep, ide, atau gagasan. Mereka banyak mereduksi kehadiran material dari karya, sehingga dikenal juga sebagai seni dematerilisasi.

- Seniman konseptual dipengaruhi oleh kesederhanaan minimalisme, tetapi menolak bentuk minimalisme dalam konvensi patung dan lukisan.

- Kategori seni konseptual dikenal sebagai 'kritik institusional' yang dapat dipahami sebagai bagian dari pergeseran yang lebih besar dari penekanan karya berbasis objek ke ekspresi nilai.

- Banyak seniman konseptual yang mengacu pada diri sendiri. Misalnya Duchamp dan modernis lain yang menciptakan seni tentang seni.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Lima Kunci Sukses Bisnis Warung Nasi Beromzet Puluhan Juta Rupiah

BERIKUTNYA

Brand Lokal Ini Hadirkan Parfum Premium dengan Harga Terjangkau

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: