Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (Sumber gambar: Instagram Donald Trump)

3 Fakta Stargate, Ambisi Trump Bikin Pusat Data AI Terbesar di Dunia

23 January 2025   |   13:30 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Presiden Amerika Serikat Donald Trump terus membuat gebrakan yang menarik perhatian masyarakat dunia sejak pelantikannya pada Senin lalu. Termasuk pada sektor teknologi, pria berusia 78 tahun itu berencana membangun infrastruktur kecerdasan buatan terbesar dalam sejarah. 

OpenAI, Softbank, dan Oracle bakal menjalankan proyek Trump ini. Ketiga perusahaan yang menjadi investor tersebut akan membentuk usaha patungan yang bernama Stargate. 

Dengan nilai investasi US$500 miliar dalam empat tahun ke depan, Stargate akan membangun pusat data raksasa dan infrastruktur lain yang dibutuhkan untuk pengembangan kecerdasan buatan di AS. Trump mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur ini terbilang mendesak di tengah persaingan AS dengan China, terutama di bidang teknologi AI. 

Baca Juga: Anggun & Misterius, Cek Makna Gaya Incognito Melania Trump di Pelantikan Presiden AS Ke-47

“Saya akan banyak membantu melalui deklarasi darurat, karena kami sedang dalam keadaan darurat, kami harus membangunnya,” ujarnya di Gedung Putih, didampingi CEO Softbank Masayoshi Son, CEO OpenAI Sam Altman, dan Kepala Teknologi Oracle Larry Ellison, pada Selasa lalu. 

Buat Genhype yang penasaran, berikut beberapa informasi mengenai proyek Stargate.

 

Modal & Pemain Kunci

Mengutip Aljazeera, baik OpenAI, Softbank, dan Oracle awalnya berkomitmen untuk mengeluarkan dana sebesar US$100 miliar untuk proyek infrastruktur AI ini. Namun, komitmen tersebut meningkat menjadi US$500 miliar dalam empat tahun ke depan. “Kami segera menggelontorkan US$100 miliar,” bunyi pernyataan OpenAI di laman X (Twitter).

Setidaknya ada empat pemain kunci dalam proyek infrastruktur AI Trump. Pertama adalah OpenAI yang merupakan perusahaan penelitian kecerdasan buatan AS. OpenAI merupakan pengembang ChatGPT.

Kedua, Oracle yang menjadi salah satu operator pusat data terbesar di AS. Ketiga, SoftBank, perusahaan induk investasi multinasional Jepang yang terkenal karena berinvestasi pada perusahaan-perusahaan rintisan dan berfokus pada teknologi. 

Bergabung dengan line-up yakni MGX, perusahaan investasi yang berbasis di Uni Emirat Arab dan berfokus pada AI serta teknologi canggih. SoftBank, OpenAI, Oracle dan MGX akan bertindak sebagai penyandang dana ekuitas. Sementara Arm, Microsoft, NVIDIA, Oracle, dan OpenAI adalah mitra teknologi awal yang penting. Investor lain diperkirakan akan bergabung dalam usaha ini.

 

Proyek Stargate

Kepala Teknologi Oracle Larry Ellison mengatakan 10 pusat data untuk proyek tersebut sudah dalam tahap pembangunan di Texas. Pihaknya juga sedang mengevaluasi lokasi potensial pembagunan pusat tersebut. 

Adapun investasi senilai US$500 miliar akan digunakan untuk membeli perangkat yang bisa menjalankan sistem AI. Diketahui, AI memerlukan infrastruktur dan daya yang signifikan untuk melatih, memecahkan banyak masalah sekaligus, serta menyimpan dan memproses kumpulan data besar. Untuk itu, diperlukan fasilitas dengan ribuan chip komputer, perangkat keras, dan perangkat lunak. 

 

Misi Stargate


Proyek ini sebagai bentuk untuk memastikan masa depan teknologi AS. Trump ingin negaranya terus memimpin di bidang teknologi. 

Monopoli tersebut akan membuat perekonomian negara lain lebih bergantung pada teknologi AS. Begitu pula politik melalui kontrol dan sanksi ekspor.

Stargate katanya juga tidak hanya akan mendukung re-industrialisasi Amerika Serikat, tetapi menyediakan kemampuan strategis untuk melindungi keamanan nasional Amerika dan sekutunya.

Baca Juga: Microsoft Prediksi 6 Tren AI yang Akan Mengubah Hidup Sepanjang 2025

Editor: M. Taufikul Basari

SEBELUMNYA

Rayakan Seabad Pramoedya Ananta Toer, Tetralogi Pulau Buru Bakal Dicetak Ulang

BERIKUTNYA

Resep Kue Ku atau Kue Tok, Kudapan Manis Khas Perayaan Imlek

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: