Donald Trump Akan Luncurkan Media Sosial Bernama Truth Social
25 October 2021 |
16:26 WIB
Mantan presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah mengumumkan rencana untuk meluncurkan platform media sosial miliknya bernama Truth Social yang akan diluncurkan awal 2022. Trump mengatakan tujuan dibuatnya platform tersebut adalah untuk para oposisi yang dibungkam media sosial di AS.
“Saya sangat senang untuk segera mulai membagikan pemikiran saya tentang Truth Social dan untuk melawan teknologi besar,” katanya dalam sebuah pernyataan dikutip dari The Guardian, Senin (25/10).
Truth Social akan menjadi salah satu produk dari usaha baru Trump bernama Trump Media & Technology Group, yang dibuat melalui merger dengan Digital World Acquisition Corp. Grup usaha tersebut mengatakan akan dibuat menjadi suatu perusahaan publik.
Melalui situs Truth Social, para pengguna bisa langsung mendaftar menjadi pengguna atau melakukan pra-pesan platform melalui App Store. Sekilas, tampilan profil pengguna Truth Social mirip dengan Twitter.
Seperti namanya, platform ini dihadirkan sebagai media sosial yang gratis dan terbuka yang mendorong para penggunanya untuk membuat percakapan global dengan jujur.
Para pengguna juga dilarang mengolok-olok platform tersebut. Mereka juga harus setuju untuk tidak meremehkan, menodai, atau merugikan pendapat serta kebijakan platform.
Meskipun belum diluncurkan secara resmi, tautan dari Truth Social sudah bisa diakses. Hal itu diketahui melalui cuitan seorang reporter dari Daily Dot, Mikael Thalen, di Twitter. Dia mengatakan bahwa orang-orang sudah bisa untuk mendaftar di platform tersebut.
Diketahui, Facebook dan Twitter telah menutup akun Trump dan melarang politikus Partai Republik itu kembali menjadi pengguna. Dia dinilai kerap menyebarkan informasi yang provokatif sehingga berpotensi menyebabkan kegaduhan di masyarakat.
Dia juga sempat memprovokasi pendukungnya agar menyerbu Gedung Capitol pada Januari 2021 untuk membatalkan pelantikan presiden AS terpilih Joe Biden. Akibat seruan dan cuitannya itu, terjadi kericuhan dan penyerbuan massa di Gedung Capitol.
Editor: Avicenna
“Saya sangat senang untuk segera mulai membagikan pemikiran saya tentang Truth Social dan untuk melawan teknologi besar,” katanya dalam sebuah pernyataan dikutip dari The Guardian, Senin (25/10).
Truth Social akan menjadi salah satu produk dari usaha baru Trump bernama Trump Media & Technology Group, yang dibuat melalui merger dengan Digital World Acquisition Corp. Grup usaha tersebut mengatakan akan dibuat menjadi suatu perusahaan publik.
Melalui situs Truth Social, para pengguna bisa langsung mendaftar menjadi pengguna atau melakukan pra-pesan platform melalui App Store. Sekilas, tampilan profil pengguna Truth Social mirip dengan Twitter.
Seperti namanya, platform ini dihadirkan sebagai media sosial yang gratis dan terbuka yang mendorong para penggunanya untuk membuat percakapan global dengan jujur.
Para pengguna juga dilarang mengolok-olok platform tersebut. Mereka juga harus setuju untuk tidak meremehkan, menodai, atau merugikan pendapat serta kebijakan platform.
Was just able to setup an account using the handle @donaldtrump on 'Truth Social,' former President Donald Trump's new social media website.
— Mikael Thalen (@MikaelThalen) October 21, 2021
Although the site is not officially open, a URL was discovered allowing users to sign up anyway. pic.twitter.com/MRMQzjNhma
Meskipun belum diluncurkan secara resmi, tautan dari Truth Social sudah bisa diakses. Hal itu diketahui melalui cuitan seorang reporter dari Daily Dot, Mikael Thalen, di Twitter. Dia mengatakan bahwa orang-orang sudah bisa untuk mendaftar di platform tersebut.
Diketahui, Facebook dan Twitter telah menutup akun Trump dan melarang politikus Partai Republik itu kembali menjadi pengguna. Dia dinilai kerap menyebarkan informasi yang provokatif sehingga berpotensi menyebabkan kegaduhan di masyarakat.
Dia juga sempat memprovokasi pendukungnya agar menyerbu Gedung Capitol pada Januari 2021 untuk membatalkan pelantikan presiden AS terpilih Joe Biden. Akibat seruan dan cuitannya itu, terjadi kericuhan dan penyerbuan massa di Gedung Capitol.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.