Fakta-fakta Menarik di Balik Novel Satine karya Ika Natassa
20 January 2025 |
11:51 WIB
Penulis best seller Ika Natassa kembali menambah daftar panjang karya sastranya dengan merilis novel anyar berjudul Satine. Buku ini menjadi karya pertamanya selama hampir tiga tahun terakhir, setelah novel Heartbreak Motel yang diluncurkannya pada 2022.
Menjadi buku kesebelas, novel Satine menawarkan kisah yang tidak hanya menggugah, tetapi juga membedah emosi terdalam manusia tentang kesepian lewat dua karakter utama yakni Satine dan Ash. Sebuah bacaan yang mengajak pembaca merenungkan peran takdir dalam kehidupan.
Baca juga: Ika Natassa Luncurkan Novel Satine, Angkat Kisah Personal Tentang Kesepian
Seperti judulnya, novel Satine akan mengikuti kisah hidup tokoh bernama Satine yang runtuh saat dia menyadari dirinya tidak lebih dari sekadar perempuan kesepian. Dalam kenekatan seseorang yang selalu bisa menyelesaikan apa pun dalam hidupnya, Satine menemukan solusi yang mempertemukannya dengan lelaki asing bernama Ash.
Hubungan yang mereka mulai dengan keterikatan kontrak di atas kertas dan harus tunduk pada aturan, ternyata tunduk pada gejolak perasaan mereka sendiri. Lalu terjadilah peristiwa demi peristiwa yang menghadirkan pertanyaan: “Jika semua hal di muka Bumi ini diatur oleh takdir, apakah pertemuan dan perpisahan juga harus takluk pada takdir?”
Di balik novel Satine, terdapat beberapa fakta menarik yang diungkap oleh Ika Natassa selaku penulis. Apa sajakah itu? Berikut adalah informasi lengkapnya.
Dia menambahkan dalam novel barunya, Satine merupakan tokoh perempuan yang digambarkan memiliki segalanya, tapi di sisi lain merasakan kesepian. Satine akhirnya menempuh cara yang tidak konvensional untuk membunuh rasa kesepiannya.
"Tapi disini aku sengaja mengeksplorasi tema tersebut karena pengen mengajak temen-temen yang selama ini menyembunyikan rasa yang sama, merasa punya teman di buku itu. Punya seorang sahabat yang ternyata mengalami hal yang sama. Di sini aku bikin bahwa cara tokohnya untuk berdamai dengan kesepian itu dengan cara yang tidak konvensional, memakai dating agency," katanya dalam acara peluncuran novel Satine di Plaza Indonesia Jakarta, baru-baru ini.
"Mungkin kita enggak sadar kan kita kapan kesepiannya, karena hidup kita kan terus penuh dengan beragam kesibukan. Tapi saat kita duduk sendiri akhirnya sadar kalau kita merasakan itu. And it's okay, yang penting kan gimana supaya kita bisa tetap menemukan bahagia, bagaimana pun caranya," tutur penulis novel The Architecture of Love itu.
Hal itulah yang membuat novel-novel yang ditulisnya relatif memakan waktu beberapa tahun. Critical Eleven misalnya yang digarapnya selama 3,5 tahun.
"Aku kalau nulis itu biasanya Sabtu pagi, jadi sarapan, olahraga, abis itu santai dan nulis. Mungkin sampai jam 12 siang terus aku makan, dan kalo lagi ada ide ya lanjut nulis. Kalo enggak ya aku pergi nonton, main. Jadi enggak pernah ada set time seperti beberapa penulis lain yang pake waktu kerja, tiap hari harus nulis. Kalo aku enggak, bebasin aja," ucap penulis kelahiran Medan itu.
Kepada beberapa rekan media, Ika menunjukkan draf-draf tulisan novel Satine yang tercatat di fitur tersebut. Ada sebanyak 194 draf tulisan yang telah dia buat lewat fitur itu, hingga akhirnya resmi diterbitkan dalam bentuk buku cetak lewat penerbit Gramedia Pustaka Utama.
"Jadi secara keseluruhan isi buku nulisnya pake Notes, baru kemudian aku pindahin ke [Microsoft] Word gitu. Karena pas weekend mau berhadapan dengan laptop lagi udah mumet kan, jadi aku lebih milih kaya selonjoran di sofa terus ngetik-ngetik alhamdulillah jadi satu buku," ungkapnya.
Bahkan, beberapa novel best seller-nya telah diadaptasi menjadi film layar lebar dan mendapatkan apresiasi luas termasuk nominasi di Festival Film Indonesia, seperti Antologi Rasa (2011), Twivortiare (2012), Critical Eleven (2015), Susah Sinyal (2018), The Architecture of Love (2016), dan Heartbreak Motel (2022).
Padahal, novelnya baru resmi diterbitkan pada 25 Desember 2024, bertepatan dengan hari kelahiran sang penulis. Adapun, pada cetakan pertama, novel Satine dicetak sebanyak 15.000 eksemplar.
Baca juga: Novel Healing Fiction Jadi Tren Melepas Penat Generasi Muda
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Menjadi buku kesebelas, novel Satine menawarkan kisah yang tidak hanya menggugah, tetapi juga membedah emosi terdalam manusia tentang kesepian lewat dua karakter utama yakni Satine dan Ash. Sebuah bacaan yang mengajak pembaca merenungkan peran takdir dalam kehidupan.
Baca juga: Ika Natassa Luncurkan Novel Satine, Angkat Kisah Personal Tentang Kesepian
Seperti judulnya, novel Satine akan mengikuti kisah hidup tokoh bernama Satine yang runtuh saat dia menyadari dirinya tidak lebih dari sekadar perempuan kesepian. Dalam kenekatan seseorang yang selalu bisa menyelesaikan apa pun dalam hidupnya, Satine menemukan solusi yang mempertemukannya dengan lelaki asing bernama Ash.
Hubungan yang mereka mulai dengan keterikatan kontrak di atas kertas dan harus tunduk pada aturan, ternyata tunduk pada gejolak perasaan mereka sendiri. Lalu terjadilah peristiwa demi peristiwa yang menghadirkan pertanyaan: “Jika semua hal di muka Bumi ini diatur oleh takdir, apakah pertemuan dan perpisahan juga harus takluk pada takdir?”
Di balik novel Satine, terdapat beberapa fakta menarik yang diungkap oleh Ika Natassa selaku penulis. Apa sajakah itu? Berikut adalah informasi lengkapnya.
1. Angkat tema tentang kesepian
Ika mengatakan dalam novel Satine, dirinya mengangkat hal yang sangat personal yakni tentang kesepian. Menurutnya, selama ini banyak orang yang mungkin malu mengakui bahwa dirinya kesepian. Padahal, kesepian adalah sesuatu yang sangat akrab dengan banyak orang, baik yang masing single ataupun berpasangan.Dia menambahkan dalam novel barunya, Satine merupakan tokoh perempuan yang digambarkan memiliki segalanya, tapi di sisi lain merasakan kesepian. Satine akhirnya menempuh cara yang tidak konvensional untuk membunuh rasa kesepiannya.
"Tapi disini aku sengaja mengeksplorasi tema tersebut karena pengen mengajak temen-temen yang selama ini menyembunyikan rasa yang sama, merasa punya teman di buku itu. Punya seorang sahabat yang ternyata mengalami hal yang sama. Di sini aku bikin bahwa cara tokohnya untuk berdamai dengan kesepian itu dengan cara yang tidak konvensional, memakai dating agency," katanya dalam acara peluncuran novel Satine di Plaza Indonesia Jakarta, baru-baru ini.
Sumber gambar: Gramedia Pustaka Utama.
2. Inspirasi novel Satine
Novelis berusia 47 tahun itu menuturkan bahwa cerita yang dia tuangkan terinspirasi dari pengalaman personalnya serta hasil pengamatan terhadap orang-orang di sekitarnya. Menurutnya, banyak orang akan menemukan satu titik ketika sadar bahwa dirinya merasa kesepian, tidak bisa berbagi sesuatu yang dia rasakan dengan orang lain."Mungkin kita enggak sadar kan kita kapan kesepiannya, karena hidup kita kan terus penuh dengan beragam kesibukan. Tapi saat kita duduk sendiri akhirnya sadar kalau kita merasakan itu. And it's okay, yang penting kan gimana supaya kita bisa tetap menemukan bahagia, bagaimana pun caranya," tutur penulis novel The Architecture of Love itu.
3. Digarap selama 2 tahun
Ika mengungkap proses pengerjaan novel Satine memakan waktu sekitar 2 tahun, yang dimulai sejak awal 2022. Dalam menggarap bukunya itu, Ika mengaku tidak menetapkan jadwal tertentu yang terstruktur untuk menulis. Terlebih, pihak penerbit juga tidak memberikan deadline kepadanya, sehingga dia tetap memprioritaskan pekerjaan sebagai bankir, baru kemudian menulis di waktu senggangnya seperti akhir pekan.Hal itulah yang membuat novel-novel yang ditulisnya relatif memakan waktu beberapa tahun. Critical Eleven misalnya yang digarapnya selama 3,5 tahun.
"Aku kalau nulis itu biasanya Sabtu pagi, jadi sarapan, olahraga, abis itu santai dan nulis. Mungkin sampai jam 12 siang terus aku makan, dan kalo lagi ada ide ya lanjut nulis. Kalo enggak ya aku pergi nonton, main. Jadi enggak pernah ada set time seperti beberapa penulis lain yang pake waktu kerja, tiap hari harus nulis. Kalo aku enggak, bebasin aja," ucap penulis kelahiran Medan itu.
Penulis Ika Natassa dalam acara peluncuran novel Satine di Plaza Indonesia Jakarta, Sabtu (11/1/2025). (Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta)
4. Ditulis lewat handphone
Menariknya, lantaran kesibukannya bekerja di dunia perbankan dan beberapa project film, Ika menulis novel Satine lewat fitur Notes atau Catatan yang ada di gawai pintarnya.Kepada beberapa rekan media, Ika menunjukkan draf-draf tulisan novel Satine yang tercatat di fitur tersebut. Ada sebanyak 194 draf tulisan yang telah dia buat lewat fitur itu, hingga akhirnya resmi diterbitkan dalam bentuk buku cetak lewat penerbit Gramedia Pustaka Utama.
"Jadi secara keseluruhan isi buku nulisnya pake Notes, baru kemudian aku pindahin ke [Microsoft] Word gitu. Karena pas weekend mau berhadapan dengan laptop lagi udah mumet kan, jadi aku lebih milih kaya selonjoran di sofa terus ngetik-ngetik alhamdulillah jadi satu buku," ungkapnya.
5. Buku kesebelas
Satine merupakan buku kesebelas yang ditulis oleh Ika Natassa sepanjang karier kepenulisannya selama hampir dua dekade. Karya-karya ikonisnya sebelumnya termasuk A Very Yuppy Wedding (2007), Divortiare (2008), Twivortiare 2 (2014), dan Underground (2016).Bahkan, beberapa novel best seller-nya telah diadaptasi menjadi film layar lebar dan mendapatkan apresiasi luas termasuk nominasi di Festival Film Indonesia, seperti Antologi Rasa (2011), Twivortiare (2012), Critical Eleven (2015), Susah Sinyal (2018), The Architecture of Love (2016), dan Heartbreak Motel (2022).
6. Terjual ribuan eksemplar selama masa prajual
Berdasarkan informasi dari Gramedia Pustaka Utama selaku penerbit, novel Satine telah terjual sebanyak 4.000 eksemplar selama masa pre-order atau prajual pada 25 November hingga 10 Desember 2024.Padahal, novelnya baru resmi diterbitkan pada 25 Desember 2024, bertepatan dengan hari kelahiran sang penulis. Adapun, pada cetakan pertama, novel Satine dicetak sebanyak 15.000 eksemplar.
Baca juga: Novel Healing Fiction Jadi Tren Melepas Penat Generasi Muda
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.