Novel Healing Fiction Jadi Tren Melepas Penat Generasi Muda
12 January 2025 |
08:28 WIB
Novel dengan genre healing fiction belakangan menjadi perbincangan komunitas baca global. Model bacaan dengan tema ini menekankan pentingnya pemulihan emosional dan pertumbuhan pribadi pembaca. Penulisnya kerap menyampaikan pesan lewat penceritaan yang unik dan dekat dengan realita kehidupan.
Dilansir dari Womans Prize karya tulis dengan label healing fiction acap kali berpusat pada karakter yang mengalami trauma emosional atau fisik. Alur cerita akan membawa mereka menemukan penghiburan dan penyembuhan melalui hubungan mereka dengan orang lain di sekitarnya.
Ciri khas novel healing fiction antara lain fokusnya pada empati, kenyamanan, dan proses pemulihan secara bertahap, yang kerap dirangkum menjadi dua kata penting yakni ‘healing' dan 'comfort’. Kiasan ini dicirikan oleh tema-tema tentang pemahaman, kasih sayang, dan kekuatan alami dari sebuah hubungan.
Baca juga: Menilik Proses Penggarapan Naskah Sutradara Edwin & Novelis Eka Kurniawan di Film Monster Pabrik Rambut
Sesuai dengan tujuannya yakni memberikan kenyamanan kepada para pembaca, biasanya karya healing fiction tidak memiliki plot yang rumit atau klimaks yang dramatis. Alih-alih konflik yang berisiko tinggi, novel jenis ini justru menyajikan situasi yang mudah dipahami, di mana para karakter menampilkan hubungan mereka dengan lingkungan yang membuat mereka tumbuh secara personal.
Narasi-narasi tersebut sering menampilkan kisah percintaan atau persahabatan yang perlahan-lahan berkembang seiring berjalannya waktu. Kisah umumnya akan menekankan pada proses membangan kepercayaan dan penghargaan emosi manusia sebagai kiat-kiat untuk sampai pada tahapan penyembuhan seutuhnya.
The New York Times mencatat bahwa di dunia yang serba cepat saat ini, banyak pembaca yang sengaja mencari penghiburan lewat literatur. Apa yang mereka incar umumnya adalah fase jeda dari kepenatan kehidupan sehari-hari para audiens. Negara seperti Jepang dan Korea Selatan utamanya jadi lokasi penyebaran genre healing fiction secara pesat.
Hal tersebut cukup konsisten dengan data kuantitatif dari National Institute of Health yang mencatat bahwa kedua negara tersebut dianggap sebagai daftar negara dengan stres level yang tinggi. Tingkat stres tersebut utamanya terjadi karena budaya kerja mereka yang penuh dengan tuntutan, menyebabkan stres terkait pekerjaan yang signifikan dan tingkat bunuh diri yang tinggi, terutama di kalangan anak mudanya.
Novel healing fiction pada dasarnya hadir untuk memberikan ruang yang aman untuk proses refleksi dan eksplorasi emosional. Novel-novel ini akan beresonansi dengan baik bagi mereka yang lebih menyukai pengalaman mendalam, yang memungkinkan pembaca untuk mendukung pertumbuhan karakter sembari mengasosiasikan narasi penceritaan dengan latar belakang pembaca.
Bukan itu saja, keunggulan lain yang dimiliki novel healing fiction adalah aksesibilitasnya. Dalam hal ini pembaca dapat terlibat dengan cerita-cerita di dalam novel sesuai dengan kecepatan mereka sendiri. Format ini mendorong pengalaman membaca yang lebih santai, sehingga memudahkan individu yang menghadapi stres atau trauma pribadi mereka.
Platform daring bagi pembaca di seluruh dunia yang aktif memberikan banyak rekomendasi literatur yakni Goodreads turut merangkum beberapa judul bertema healing fiction yang dapat ditilik oleh para pembaca antara lain:
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Dilansir dari Womans Prize karya tulis dengan label healing fiction acap kali berpusat pada karakter yang mengalami trauma emosional atau fisik. Alur cerita akan membawa mereka menemukan penghiburan dan penyembuhan melalui hubungan mereka dengan orang lain di sekitarnya.
Ciri khas novel healing fiction antara lain fokusnya pada empati, kenyamanan, dan proses pemulihan secara bertahap, yang kerap dirangkum menjadi dua kata penting yakni ‘healing' dan 'comfort’. Kiasan ini dicirikan oleh tema-tema tentang pemahaman, kasih sayang, dan kekuatan alami dari sebuah hubungan.
Baca juga: Menilik Proses Penggarapan Naskah Sutradara Edwin & Novelis Eka Kurniawan di Film Monster Pabrik Rambut
Sesuai dengan tujuannya yakni memberikan kenyamanan kepada para pembaca, biasanya karya healing fiction tidak memiliki plot yang rumit atau klimaks yang dramatis. Alih-alih konflik yang berisiko tinggi, novel jenis ini justru menyajikan situasi yang mudah dipahami, di mana para karakter menampilkan hubungan mereka dengan lingkungan yang membuat mereka tumbuh secara personal.
Narasi-narasi tersebut sering menampilkan kisah percintaan atau persahabatan yang perlahan-lahan berkembang seiring berjalannya waktu. Kisah umumnya akan menekankan pada proses membangan kepercayaan dan penghargaan emosi manusia sebagai kiat-kiat untuk sampai pada tahapan penyembuhan seutuhnya.
The New York Times mencatat bahwa di dunia yang serba cepat saat ini, banyak pembaca yang sengaja mencari penghiburan lewat literatur. Apa yang mereka incar umumnya adalah fase jeda dari kepenatan kehidupan sehari-hari para audiens. Negara seperti Jepang dan Korea Selatan utamanya jadi lokasi penyebaran genre healing fiction secara pesat.
Hal tersebut cukup konsisten dengan data kuantitatif dari National Institute of Health yang mencatat bahwa kedua negara tersebut dianggap sebagai daftar negara dengan stres level yang tinggi. Tingkat stres tersebut utamanya terjadi karena budaya kerja mereka yang penuh dengan tuntutan, menyebabkan stres terkait pekerjaan yang signifikan dan tingkat bunuh diri yang tinggi, terutama di kalangan anak mudanya.
Novel healing fiction pada dasarnya hadir untuk memberikan ruang yang aman untuk proses refleksi dan eksplorasi emosional. Novel-novel ini akan beresonansi dengan baik bagi mereka yang lebih menyukai pengalaman mendalam, yang memungkinkan pembaca untuk mendukung pertumbuhan karakter sembari mengasosiasikan narasi penceritaan dengan latar belakang pembaca.
Bukan itu saja, keunggulan lain yang dimiliki novel healing fiction adalah aksesibilitasnya. Dalam hal ini pembaca dapat terlibat dengan cerita-cerita di dalam novel sesuai dengan kecepatan mereka sendiri. Format ini mendorong pengalaman membaca yang lebih santai, sehingga memudahkan individu yang menghadapi stres atau trauma pribadi mereka.
Platform daring bagi pembaca di seluruh dunia yang aktif memberikan banyak rekomendasi literatur yakni Goodreads turut merangkum beberapa judul bertema healing fiction yang dapat ditilik oleh para pembaca antara lain:
- Welcome to the Hyunam-Dong Bookshop (2022) karya Hwang Bo-Reum
- What You Are Looking For Is in the Library (2020) karya Michiko Aoyama
- Before the Coffee Gets Cold (2015) (Before the Coffee Gets Cold, #1) karya Toshikazu Kawaguchi
- DallerGut Dream Department Store (2020) karya Mi-Ye Lee
- We'll Prescribe You a Cat (2023) Syou Ishida
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.