Mendekatkan Seni & Sejarah pada Anak Lewat Pameran Pola-pola Bejana di KiN Space
15 January 2025 |
06:00 WIB
Dua anak kecil itu tampak bermain dengan asyik. Sesekali mereka berlarian mengejar balon bergambar bunga peony. Seketika keduanya lalu mengangkat balon tersebut sembari melihat proyeksi tubuh di depan layar. Ada bayang-bayang yang bergerak di depan layar.
Adegan tersebut bukan terjadi di taman atau lapangan outdoor, melainkan di ruang kreatif bernama KiN Space, Jakarta. Balon, yang dimainkan juga bukan sembarang balon. Sebab, ini adalah hasil karya dari seniman kontemporer Eldwin Pradipta.
Baca juga: Pameran Sang Presiden 2001 Dihelat di Galnas, Tampilkan Senarai Karya Perupa Hardi
Dikenal lewat corak artistiknya dalam menggabungkan seni dan teknologi, atau new media art, kali ini Eldwin kembali membuat karya inovatif. Seniman jebolan Institut Teknologi Bandung itu membuat instalasi bertajuk Pola-pola Bejana.
Terinspirasi oleh kapal-kapal kuno dari China dan Belanda yang karam di perairan Nusantara, Eldwin menghadirkan karyanya ini dengan unik. Alih-alih memacak bejana atau guci asli dari keramik, dia justru membuatnya dari material pvc balon.
Ihwal penggunaan material tersebut juga bukan tanpa alasan. Sebab, pameran interaktif ini memang ditujukan untuk anak-anak di bawah umur 5 tahun, sehingga mereka bisa berinteraksi langsung dengan karya tersebut tanpa takut cedera.
"Wacana pameran ini memang berangkat dari sejarah di Indonesia, tapi mencoba untuk membuatnya lebih menarik buat segmen anak-anak. Jadi mereka bisa membicarakan sesuatu sambil bermain dan mengetahui cerita-cerita di baliknya," katanya.
Head of Program KiN Space, Aprina Murwanti, mengatakan pameran ini memang ingin menghadirkan narasi sejarah lewat seni. Dengan metode interaktif, mereka diharap dapat semakin mengetahui sejarah Nusantara lewat cara yang menyenangkan sembari mengasah kemampuan motorik.
Lewat pameran ini misalnya, anak-anak diajak untuk mengetahui berbagai ornamen dari berbagai wilayah di Nusantara. Pembuatan bejana dari bahan yang ringan itu juga untuk memantik rasa keingintahuan anak agar melihat koleksi aslinya di museum atau galeri.
"Kita juga akan mencoba tema-tema seperti ini agar mudah dipahami oleh anak. Misalnya seperti mengungkai tema deforestasi, korupsi, atau hoaks dengan cara yang mudah diterima," katanya.
Aprina menjelaskan, KiN Space akan difokuskan pada program edukasi anak dengan pola kekhasan setiap seniman. Lewat program KiNstallation misalnya, mereka akan membebaskan seniman untuk mentransformasikan wacana artistiknya agar mudah diterima anak-anak.
KiN Space atau Kids Nusantara dibangun karena terinspirasi akan kemajemukan budaya Indonesia. Dibuka pada 2024, tempat ini bertujuan juga untuk mengenalkan budaya Nusantara kepada anak-anak dengan cara yang menyenangkan dan edukatif.
"Pendekatannya adalah apa yang bisa dikerjakan oleh anak-anak dalam 1 jam dan mereka bisa mendapatkan pengetahuan yang variatif sekaligus menyenangkan," katanya.
Eldwin Pradipta merupakan seniman kontemporer Indonesia yang kerap menggabungkan seni dan teknologi dengan cara yang unik. Karya-karyanya secara umum mengeksplorasi medium video dan proyeksi digital, atau biasa disebut new media art.
Baca juga: Pameran Tale Within Threads: Saat Seni Tekstil Menggugat Isu Lingkungan
Beberapa karya terkenalnya adalah proyeksi layar air di Bundaran HI, Jakarta pada hari kemerdekaan Indonesia. Lin dari itu, dia juga sempat instalasi Gold-Shaping The Future yang dipacak di salah satu pameran seni terbesar di Indonesia, Art Jakarta 2023.
Pameraan Pola-pola Bejana bakal berlangsung hingga akhir April 2025. Selain pameran, ke depannya juga bakal ada sejumlah aktivasi yang dilakukan oleh KiN Space sesuai dengan tema pameran Eldwin Praditya, termasuk lewat berbagai program yang mengetengahkan latihan psikomotorik anak.
Editor: Fajar Sidik
Adegan tersebut bukan terjadi di taman atau lapangan outdoor, melainkan di ruang kreatif bernama KiN Space, Jakarta. Balon, yang dimainkan juga bukan sembarang balon. Sebab, ini adalah hasil karya dari seniman kontemporer Eldwin Pradipta.
Baca juga: Pameran Sang Presiden 2001 Dihelat di Galnas, Tampilkan Senarai Karya Perupa Hardi
Dikenal lewat corak artistiknya dalam menggabungkan seni dan teknologi, atau new media art, kali ini Eldwin kembali membuat karya inovatif. Seniman jebolan Institut Teknologi Bandung itu membuat instalasi bertajuk Pola-pola Bejana.
Terinspirasi oleh kapal-kapal kuno dari China dan Belanda yang karam di perairan Nusantara, Eldwin menghadirkan karyanya ini dengan unik. Alih-alih memacak bejana atau guci asli dari keramik, dia justru membuatnya dari material pvc balon.
Ihwal penggunaan material tersebut juga bukan tanpa alasan. Sebab, pameran interaktif ini memang ditujukan untuk anak-anak di bawah umur 5 tahun, sehingga mereka bisa berinteraksi langsung dengan karya tersebut tanpa takut cedera.
"Wacana pameran ini memang berangkat dari sejarah di Indonesia, tapi mencoba untuk membuatnya lebih menarik buat segmen anak-anak. Jadi mereka bisa membicarakan sesuatu sambil bermain dan mengetahui cerita-cerita di baliknya," katanya.
Head of Program KiN Space, Aprina Murwanti, mengatakan pameran ini memang ingin menghadirkan narasi sejarah lewat seni. Dengan metode interaktif, mereka diharap dapat semakin mengetahui sejarah Nusantara lewat cara yang menyenangkan sembari mengasah kemampuan motorik.
Lewat pameran ini misalnya, anak-anak diajak untuk mengetahui berbagai ornamen dari berbagai wilayah di Nusantara. Pembuatan bejana dari bahan yang ringan itu juga untuk memantik rasa keingintahuan anak agar melihat koleksi aslinya di museum atau galeri.
"Kita juga akan mencoba tema-tema seperti ini agar mudah dipahami oleh anak. Misalnya seperti mengungkai tema deforestasi, korupsi, atau hoaks dengan cara yang mudah diterima," katanya.
Aprina menjelaskan, KiN Space akan difokuskan pada program edukasi anak dengan pola kekhasan setiap seniman. Lewat program KiNstallation misalnya, mereka akan membebaskan seniman untuk mentransformasikan wacana artistiknya agar mudah diterima anak-anak.
KiN Space atau Kids Nusantara dibangun karena terinspirasi akan kemajemukan budaya Indonesia. Dibuka pada 2024, tempat ini bertujuan juga untuk mengenalkan budaya Nusantara kepada anak-anak dengan cara yang menyenangkan dan edukatif.
"Pendekatannya adalah apa yang bisa dikerjakan oleh anak-anak dalam 1 jam dan mereka bisa mendapatkan pengetahuan yang variatif sekaligus menyenangkan," katanya.
Eldwin Pradipta merupakan seniman kontemporer Indonesia yang kerap menggabungkan seni dan teknologi dengan cara yang unik. Karya-karyanya secara umum mengeksplorasi medium video dan proyeksi digital, atau biasa disebut new media art.
Baca juga: Pameran Tale Within Threads: Saat Seni Tekstil Menggugat Isu Lingkungan
Beberapa karya terkenalnya adalah proyeksi layar air di Bundaran HI, Jakarta pada hari kemerdekaan Indonesia. Lin dari itu, dia juga sempat instalasi Gold-Shaping The Future yang dipacak di salah satu pameran seni terbesar di Indonesia, Art Jakarta 2023.
Pameraan Pola-pola Bejana bakal berlangsung hingga akhir April 2025. Selain pameran, ke depannya juga bakal ada sejumlah aktivasi yang dilakukan oleh KiN Space sesuai dengan tema pameran Eldwin Praditya, termasuk lewat berbagai program yang mengetengahkan latihan psikomotorik anak.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.