Pameran Seni Edukatif Anak Bertema Pola-pola Bejana Dihelat di KiN Space Jakarta
11 January 2025 |
08:00 WIB
KiN Space, sebuah ruang interaktif untuk anak di Jakarta kembali mengehelat pameran edukatif. Terbaru, tempat yang terinspirasi oleh kekayaan budaya di Nusantara itu menyajikan program KiNstallation bertajuk Pola-pola Bejana karya seniman kontemporer Eldwin Pradipta. Sesuai tajuknya, pameran instalasi interaktif ini menyajikan senarai karya yang terinspirasi dari guci dan vas.
Walakin, alih-alih dari keramik, material yang digunakan justru menggunakan pvc balon sehingga bisa dimainkan untuk melatih motorik dan sensorik anak. Uniknya, bejana-bejana tersebut selain ringan juga tidak bisa pecah. Bahkan anak-anak yang memainkannya dapat memeluk, atau membuat pola, merespons dengan gerakan, atau menggabungkan pola baru yang menjadi bagian dari instalasi interaktif itu.
Baca juga: Pameran Sang Presiden 2001 Dihelat di Galnas, Tampilkan Senarai Karya Perupa Hardi
Eldwin mengatakan, inovasi dari karya ini berangkat dari pemerannya beberapa tahun silam di Galeri Nasional Indonesia. Kala itu dia ingin mengurai kelindan sejarah mengenai guci yang ditemukan dari kapal-kapal kuno yang karam di perairan Nusantara.
Namun, berbeda dari pameran sebelumnya, seteleng ini dikemas dengan cara yang ringan agar mudah diserap oleh anak-anak. Kendati mengetengahkan isu sejarah dan budaya, lewat pameran diharap juga dapat memantik keingintahuan bocah untuk lebih mengenal berbagai karya seni.
"Karena ini didesain untuk anak-anak aku juga mempertimbangkan keamanannya. Jadi, sambil bermain mereka juga bisa diajak untuk belajar sejarah," kata seniman jebolan Institut Teknologi Bandung, itu saat ditemui Hypeabis.id, Jumat (10/1/2025).
Head of Program KiN Space, Aprina Murwanti mengatakan pameran ini memang ingin menghadirkan narasi sejarah lewat seni. Dengan metode interaktif, mereka diharap dapat semakin mengetahui sejarah Nusantara lewat cara yang menyenangkan sembari mengasah kemampuan motorik.
Lewat program KiNstallation misalnya, anak-anak diajak untuk mengetahui berbagai ornamen dari berbagai wilayah di Nusantara. Pembuatan bejana dari bahan yang ringan itu juga untuk memantik rasa keingintahuan anak agar melihat koleksi aslinya di museum atau galeri.
"Kami juga akan mencoba tema-tema seperti ini agar mudah dipahami oleh anak. Misalnya seperti deforestasi, korupsi, atau hoaks dengan cara yang mudah diterima," katanya.
Aprina menjelaskan, KiN Space akan difokuskan pada program edukasi anak dengan pola kekhasan setiap seniman. Di tempat tersebut, mereka juga membebaskan seniman untuk mentransformasikan wacana artistiknya agar mudah diterima anak-anak.
KiN Space atau Kids Nusantara dibangun karena terinspirasi akan kemajemukan budaya Indonesia. Dibuka pada 2024, tempat ini bertujuan juga untuk mengenalkan budaya Nusantara kepada anak-anak dengan cara yang menyenangkan dan edukatif.
"Kami memang ingin mengajak anak untuk belajar dan bermain melalui pendekatan kreatif perupa di Tanah Air, yang mana ini belum ramai di Indonesia," imbuhnya.
Baca juga: Daftar Agenda Akhir Pekan 10-12 Januari 2025, Ada Pameran Seni hingga Konser Musik
Eldwin Pradipta merupakan seniman kontemporer Indonesia yang kerap menggabungkan seni dan teknologi dengan cara yang unik. Karya-karyanya secara umum mengeksplorasi medium video dan proyeksi digital, atau biasa disebut new media art.
Beberapa karya terkenalnya adalah proyeksi layar air di Bundaran HI, Jakarta pada hari kemerdekaan Indonesia. Lin dari itu, dia juga sempat instalasi Gold-Shaping The Future yang dipacak di salah satu pameran seni terbesar di Indonesia, Art Jakarta 2023.
Editor: Fajar Sidik
Walakin, alih-alih dari keramik, material yang digunakan justru menggunakan pvc balon sehingga bisa dimainkan untuk melatih motorik dan sensorik anak. Uniknya, bejana-bejana tersebut selain ringan juga tidak bisa pecah. Bahkan anak-anak yang memainkannya dapat memeluk, atau membuat pola, merespons dengan gerakan, atau menggabungkan pola baru yang menjadi bagian dari instalasi interaktif itu.
Baca juga: Pameran Sang Presiden 2001 Dihelat di Galnas, Tampilkan Senarai Karya Perupa Hardi
Eldwin mengatakan, inovasi dari karya ini berangkat dari pemerannya beberapa tahun silam di Galeri Nasional Indonesia. Kala itu dia ingin mengurai kelindan sejarah mengenai guci yang ditemukan dari kapal-kapal kuno yang karam di perairan Nusantara.
Namun, berbeda dari pameran sebelumnya, seteleng ini dikemas dengan cara yang ringan agar mudah diserap oleh anak-anak. Kendati mengetengahkan isu sejarah dan budaya, lewat pameran diharap juga dapat memantik keingintahuan bocah untuk lebih mengenal berbagai karya seni.
"Karena ini didesain untuk anak-anak aku juga mempertimbangkan keamanannya. Jadi, sambil bermain mereka juga bisa diajak untuk belajar sejarah," kata seniman jebolan Institut Teknologi Bandung, itu saat ditemui Hypeabis.id, Jumat (10/1/2025).
Head of Program KiN Space, Aprina Murwanti mengatakan pameran ini memang ingin menghadirkan narasi sejarah lewat seni. Dengan metode interaktif, mereka diharap dapat semakin mengetahui sejarah Nusantara lewat cara yang menyenangkan sembari mengasah kemampuan motorik.
Lewat program KiNstallation misalnya, anak-anak diajak untuk mengetahui berbagai ornamen dari berbagai wilayah di Nusantara. Pembuatan bejana dari bahan yang ringan itu juga untuk memantik rasa keingintahuan anak agar melihat koleksi aslinya di museum atau galeri.
"Kami juga akan mencoba tema-tema seperti ini agar mudah dipahami oleh anak. Misalnya seperti deforestasi, korupsi, atau hoaks dengan cara yang mudah diterima," katanya.
Aprina menjelaskan, KiN Space akan difokuskan pada program edukasi anak dengan pola kekhasan setiap seniman. Di tempat tersebut, mereka juga membebaskan seniman untuk mentransformasikan wacana artistiknya agar mudah diterima anak-anak.
KiN Space atau Kids Nusantara dibangun karena terinspirasi akan kemajemukan budaya Indonesia. Dibuka pada 2024, tempat ini bertujuan juga untuk mengenalkan budaya Nusantara kepada anak-anak dengan cara yang menyenangkan dan edukatif.
"Kami memang ingin mengajak anak untuk belajar dan bermain melalui pendekatan kreatif perupa di Tanah Air, yang mana ini belum ramai di Indonesia," imbuhnya.
Baca juga: Daftar Agenda Akhir Pekan 10-12 Januari 2025, Ada Pameran Seni hingga Konser Musik
Eldwin Pradipta merupakan seniman kontemporer Indonesia yang kerap menggabungkan seni dan teknologi dengan cara yang unik. Karya-karyanya secara umum mengeksplorasi medium video dan proyeksi digital, atau biasa disebut new media art.
Beberapa karya terkenalnya adalah proyeksi layar air di Bundaran HI, Jakarta pada hari kemerdekaan Indonesia. Lin dari itu, dia juga sempat instalasi Gold-Shaping The Future yang dipacak di salah satu pameran seni terbesar di Indonesia, Art Jakarta 2023.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.