Menilik Proses Penggarapan Naskah Sutradara Edwin & Novelis Eka Kurniawan di Film Monster Pabrik Rambut
18 November 2024 |
20:15 WIB
1
Like
Like
Like
Kolaborasi apik sineas dan sastrawan Indonesia, Edwin dan Eka Kurniawan, akhirnya kembali dalam film horor fantasi berjudul Monster Pabrik Rambut. Duet apik antara sutradara dan penulis skenario ini kerap menciptakan film-film penting dan menjadi standar baru sinema Indonesia.
Sebelumnya, Edwin dan Eka pernah berkolaborasi dalam film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (2021). Film tersebut berhasil mengantarkan Edwin mendapatkan piala Golden Leopard, penghargaan tertinggi di Festival Film Internasional Locarno ke-74 serta Piala Citra keduanya sebagai Sutradara Terbaik pada FFI ke-42.
Baca juga: 4 Film Favorit Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha
Kini, keduanya kembali meramu Monster Pabrik Rambut, sebuah eksplorasi baru keduanya yang kini mengolah genre horor fantasi. Saat ini, film yang diproduksi oleh Palari Films ini tengah menjalani proses syuting dan direncanakan akan tayang pada 2025.
Sutradara Edwin mengatakan film Monster Pabrik Rambut merupakan proyek yang sudah cukup lama dikembangkannya. Dirinya kembali berkolaborasi dengan Eka dalam film ini untuk lebih meramu naskahnya secara dalam, tetapi tetap dengan tangga dramatik yang baik.
Sebelum mulai menulis, keduanya terlebih dahulu melakukan sejumlah riset terhadap dunia ‘pabrik rambut’ yang akan menjadi bagian penting di ceritanya. Mereka pun sempat ke Bali untuk mengunjungi sejumlah pabrik rambut yang ada di sana.
“Dalam riset itu, kita ingin tahu lebih tentang bagaimana sih kondisi kerjanya, orang-orangnya, dan hal-hal yang sebenarnya cukup teknis soal apa saja yang dilakukan di sana. Dari situ, Eka kemudian mulai menuliskan sebuah cerita,” ujar Edwin saat ditemui di gedung Produksi Film Negara, Jakarta Timur, yang menjadi set lokasi filmnya, Senin (18/11/2024).
Edwin mengatakan proses menulis naskahnya berlangsung menarik. Sebagai penulis skenario, Eka memang lebih banyak mengawali pembabakan di dalam naskah tersebut. Setelah itu, naskahnya akan dikirim kepadanya.
Barulah, di situ Edwin memulai menulis. Menurutnya, metode menulis bergantian ini cukup efektif untuk meramu naskah tersebut ke potensi terbaiknya. Selain itu, dirinya menyebut diskusi yang terjadi antara keduanya juga berjalan sangat cair.
“Sejak awal, saya ingin menciptakan dunia yang penuh teror. Teror mencekam yang datang dari monster. Itulah kenapa judulnya Monster Pabrik Rambut,” jelasnya.
Baca juga: Resensi Buku Tragedimu Komediku, Menertawakan Realitas Ala Eka Kurniawan
Edwin mengatakan cerita film Monster Pabrik Rambut akan mengikuti dua kakak beradik perempuan, yakni Putri dan Ida, yang diperankan oleh Rachel Amanda dan Lutesha. Keduanya terpaksa bekerja di pabrik rambut untuk melunasi utang ibunya yang dikabarkan bunuh diri.
Mereka bukanlah buruh pabrik. Mereka terpaksa menjadi buruh pabrik karena suatu hal. Lambat laun, makin lama keduanya bekerja di pabrik tersebut siang dan malam, hal-hal ajaib mulai terjadi kepada mereka.
Keduanya tak hanya mendengar, tetapi sampai menyaksikan kejadian-kejadian aneh menimpa para pekerja di dalamnya. Ida pun makin meyakini kalau ibundanya meninggal karena hal-hal mistis di pabrik tersebut.
Produser Meiske Taurisia mengatakan perjalanan film ini telah dimulai sejak tahun lalu, ketika ide ceritanya ditawarkan di Taiwan Creative Content Fest. Dari situ, dukungan koproduksi internasional mulai dikumpulkan, baik dari Asia hingga Eropa.
Saat ini, sejumlah pihak telah ikut bergaung, seperti Pemerintah Jepang, lewat Agency of Cultural Affairs (Bunkacho), Singapura, Southeast-Asia Co-Production Grant IMDA, dan Swiss, Vision sud Est, Swiss Agency for Development and Cooperation.
Produser yang karib disapa Dede ini juga menyampaikan rasa terima kasihnya atas insiasi program Match Fun dari Kementerian Kebudayaan sebagai upaya mendukung kesinambungan film Indonesia di dunia sekaligus bentuk diplomasi budaya.
“Ko-produksi ini selalu menarik, dan akan membuka kesempatan untuk distribusi internasional,” imbuhnya.
.
Monster Pabrik Rambut akan menandai produksi film panjang ke-9 Palari Films. Cerita dari film horor fantasi ini akan dihidupkan oleh aktor dan aktris muda ternama, seperti Rachel Amanda, Lutesha, Iqbaal Ramadhan, Sal Priadi, dan Kev Luqman (Kak Kev).
Baca juga: Anjing Mengeong Kucing Menggonggong & Kritik Hegemoni Orang Dewasa ala Eka Kurniawan
Yang menarik, di film ini Iqbaal tak hanya akan berperan sebagai aktor, tetapi juga eksekutif produser bersama Dian Sastrowardoyo. Film yang diproduser Meiske Taurisia dan Muhammad Zaidy ini juga akan digarap bersama ko-produser lintas negara, seperti Atsuko Ohno (Hassaku Lab, Jepang) dan Anthony Chen (Giraffe Pictures, Singapura.
Film Monster Pabrik Rambut akan memiliki judul internasional Sleep No More. Ini akan jadi film ko-produksi tiga negara, yakni Indonesia, Jepang, dan Singapura.
Editor: Fajar Sidik
Sebelumnya, Edwin dan Eka pernah berkolaborasi dalam film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (2021). Film tersebut berhasil mengantarkan Edwin mendapatkan piala Golden Leopard, penghargaan tertinggi di Festival Film Internasional Locarno ke-74 serta Piala Citra keduanya sebagai Sutradara Terbaik pada FFI ke-42.
Baca juga: 4 Film Favorit Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha
Kini, keduanya kembali meramu Monster Pabrik Rambut, sebuah eksplorasi baru keduanya yang kini mengolah genre horor fantasi. Saat ini, film yang diproduksi oleh Palari Films ini tengah menjalani proses syuting dan direncanakan akan tayang pada 2025.
Sutradara Edwin, Lutesha, Rachel Amanda, Iqbaal Ramadhan (Sumber gambar: Chelsea Venda/Hypeabis.id)
Sutradara Edwin mengatakan film Monster Pabrik Rambut merupakan proyek yang sudah cukup lama dikembangkannya. Dirinya kembali berkolaborasi dengan Eka dalam film ini untuk lebih meramu naskahnya secara dalam, tetapi tetap dengan tangga dramatik yang baik.
Sebelum mulai menulis, keduanya terlebih dahulu melakukan sejumlah riset terhadap dunia ‘pabrik rambut’ yang akan menjadi bagian penting di ceritanya. Mereka pun sempat ke Bali untuk mengunjungi sejumlah pabrik rambut yang ada di sana.
“Dalam riset itu, kita ingin tahu lebih tentang bagaimana sih kondisi kerjanya, orang-orangnya, dan hal-hal yang sebenarnya cukup teknis soal apa saja yang dilakukan di sana. Dari situ, Eka kemudian mulai menuliskan sebuah cerita,” ujar Edwin saat ditemui di gedung Produksi Film Negara, Jakarta Timur, yang menjadi set lokasi filmnya, Senin (18/11/2024).
Edwin mengatakan proses menulis naskahnya berlangsung menarik. Sebagai penulis skenario, Eka memang lebih banyak mengawali pembabakan di dalam naskah tersebut. Setelah itu, naskahnya akan dikirim kepadanya.
Barulah, di situ Edwin memulai menulis. Menurutnya, metode menulis bergantian ini cukup efektif untuk meramu naskah tersebut ke potensi terbaiknya. Selain itu, dirinya menyebut diskusi yang terjadi antara keduanya juga berjalan sangat cair.
“Sejak awal, saya ingin menciptakan dunia yang penuh teror. Teror mencekam yang datang dari monster. Itulah kenapa judulnya Monster Pabrik Rambut,” jelasnya.
Baca juga: Resensi Buku Tragedimu Komediku, Menertawakan Realitas Ala Eka Kurniawan
Edwin mengatakan cerita film Monster Pabrik Rambut akan mengikuti dua kakak beradik perempuan, yakni Putri dan Ida, yang diperankan oleh Rachel Amanda dan Lutesha. Keduanya terpaksa bekerja di pabrik rambut untuk melunasi utang ibunya yang dikabarkan bunuh diri.
Mereka bukanlah buruh pabrik. Mereka terpaksa menjadi buruh pabrik karena suatu hal. Lambat laun, makin lama keduanya bekerja di pabrik tersebut siang dan malam, hal-hal ajaib mulai terjadi kepada mereka.
Keduanya tak hanya mendengar, tetapi sampai menyaksikan kejadian-kejadian aneh menimpa para pekerja di dalamnya. Ida pun makin meyakini kalau ibundanya meninggal karena hal-hal mistis di pabrik tersebut.
Produser Meiske Taurisia mengatakan perjalanan film ini telah dimulai sejak tahun lalu, ketika ide ceritanya ditawarkan di Taiwan Creative Content Fest. Dari situ, dukungan koproduksi internasional mulai dikumpulkan, baik dari Asia hingga Eropa.
Saat ini, sejumlah pihak telah ikut bergaung, seperti Pemerintah Jepang, lewat Agency of Cultural Affairs (Bunkacho), Singapura, Southeast-Asia Co-Production Grant IMDA, dan Swiss, Vision sud Est, Swiss Agency for Development and Cooperation.
Produser yang karib disapa Dede ini juga menyampaikan rasa terima kasihnya atas insiasi program Match Fun dari Kementerian Kebudayaan sebagai upaya mendukung kesinambungan film Indonesia di dunia sekaligus bentuk diplomasi budaya.
“Ko-produksi ini selalu menarik, dan akan membuka kesempatan untuk distribusi internasional,” imbuhnya.
.
Monster Pabrik Rambut akan menandai produksi film panjang ke-9 Palari Films. Cerita dari film horor fantasi ini akan dihidupkan oleh aktor dan aktris muda ternama, seperti Rachel Amanda, Lutesha, Iqbaal Ramadhan, Sal Priadi, dan Kev Luqman (Kak Kev).
Baca juga: Anjing Mengeong Kucing Menggonggong & Kritik Hegemoni Orang Dewasa ala Eka Kurniawan
Yang menarik, di film ini Iqbaal tak hanya akan berperan sebagai aktor, tetapi juga eksekutif produser bersama Dian Sastrowardoyo. Film yang diproduser Meiske Taurisia dan Muhammad Zaidy ini juga akan digarap bersama ko-produser lintas negara, seperti Atsuko Ohno (Hassaku Lab, Jepang) dan Anthony Chen (Giraffe Pictures, Singapura.
Film Monster Pabrik Rambut akan memiliki judul internasional Sleep No More. Ini akan jadi film ko-produksi tiga negara, yakni Indonesia, Jepang, dan Singapura.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.