Ilustrasi Flu Burung (Sumber Foto: Freepik)

Kasus Flu Burung Meningkat Secara Global, Begini Panduan Pencegahan & Penanggulangannya

10 January 2025   |   09:48 WIB
Image
Kintan Nabila Jurnalis Hypeabis.id

Kasus flu burung (Avian Influenza) dilaporkan mengalami peningkatan di beberapa negara. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penyebaran flu burung.

Laporan dari World Health Organization (WHO), Food and Agriculture Organization (FAO), dan World Organisation for Animal Health (WOAH) pada Desember 2024 mencatat peningkatan kasus flu burung pada mamalia di berbagai negara.

Pada 2024 sebaran kasus Flu Burung di dunia dilaporkan oleh WHO dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) yaitu di China (1 kasus), Vietnam (2 kasus), Cambodia (10 kasus), dan Ghana (1 kasus), Amerika Serikat (65 kasus), Canada (1 kasus), Mexico (1 kasus), India (1 kasus) dan Australia (1 kasus). 

Baca juga: Lonjakan Kasus Influenza A dan Infeksi Pernapasan di China, Begini Penjelasannya

Flu Burung bersirkulasi pada unggas domestik dan burung liar. FAO, WOAH, dan WHO melaporkan peningkatan kasus Flu Burung pada mamalia, termasuk pada cerpelai, anjing laut dan sapi. Flu Burung, telah menjadi perhatian serius di Amerika Serikat sepanjang 2024 dengan adanya peningkatan kasus pada mamalia terutama pada sapi, dan mamalia liar seperti karnivora liar.

Penularan antar hewan masih terjadi hingga saat ini. Sementara penularan pada manusia terjadi akibat paparan dengan hewan terinfeksi atau lingkungan yang terkontaminasi. Jumlah manusia yang terinfeksi dilaporkan masih terbatas tapi cenderung meningkat.

Berdasarkan hasil penilaian bersama WHO, FAO, dan WOAH pada 20 Desember 2024, risiko kesehatan masyarakat global oleh flu burung dinilai rendah. Meskipun demikian, masih ada potensi risiko terhadap kesehatan manusia dan dampak luas penyakit ini pada kesehatan burung liar, unggas, ternak, dan populasi hewan lainnya. 

Adapun, kasus flu burung terakhir di Indonesia dilaporkan pada 2017. Indonesia masih merupakan daerah endemis flu burung pada unggas, artinya penyakit ini hanya menjangkiti suatu daerah atau pada suatu golongan masyarakat. 

Virus Flu Burung yang saat ini bersirkulasi pada unggas di Indonesia terdiri dari dua jenis yaitu Highly Pathogenic (HPAI) dan Low Pathogenic (LPAI). HPAI yang menyebar di Indonesia adalah Subtipe H5N1 Clade 2.1.3, Clade 2.3.2.1c dan 2.3.4.4b, sedangkan LPAI yang menyebar adalah subtipe H9N2 clade Y280 dan Y439. 

Kemenkes RI telah menerbitkan Surat Edaran (SE) sebagai strategi untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penyebaran flu burung, termasuk memastikan kesiapsiagaan semua pihak terkait.

Plt. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr. Yudhi Pramono, menegaskan bahwa meskipun risiko flu burung terhadap kesehatan manusia secara global saat ini dinilai rendah, langkah antisipasi tetap diperlukan.

“Kita harus terus waspada terhadap potensi penyebaran flu burung. Langkah pencegahan yang dilakukan sejak dini adalah kunci untuk melindungi masyarakat,” ujarnya, dikutip dari laman resmi Kemenkes RI.

Surat Edaran ini memberikan panduan strategis kepada para pihak yang menjadi tujuan surat. Langkah-langkah antisipasi tersebut meliputi penguatan sistem surveilans untuk memantau kasus, peningkatan kapasitas fasilitas kesehatan dan laboratorium untuk deteksi dini, serta kolaborasi lintas sektor menggunakan pendekatan One Health.

Masyarakat juga diimbau untuk berperan aktif dalam pencegahan dengan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Beberapa langkah yang disarankan untuk melindungi diri dan lingkungan sekitar meliputi menghindari kontak langsung dengan unggas yang sakit atau mati mendadak, melaporkan kejadian tersebut ke dinas peternakan setempat, serta segera memeriksakan diri jika mengalami gejala seperti demam, batuk, atau sesak napas.

“Kami yakin dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat, potensi penyebaran flu burung dapat diminimalkan, sekaligus memastikan kesehatan publik tetap terjaga,” ujarnya. 
 

Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Flu Burung

  1. Menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
  2. Cuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun antiseptik (CTPS) atau menggunakan hand sanitizer
  3. Menggunakan masker bagi masyarakat yang sakit atau jika dikerumunan
  4. Menerapkan etika batuk dan bersin
  5. Segera ke fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala Influenza Like Illness (ILI) dan ada riwayat kontak dengan faktor risiko
  6. Tidak mengkonsumsi unggas dan mamalia yang sakit.
  7. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai pada saat kontak dengan unggas atau hewan mamalia sakit atau mati mendadak.
  8. Melaporkan kepada dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan bila ada kematian unggas/ hewan mamalia secara mendadak dan dalam jumlah yang banyak di lingkungannya.
Baca juga: Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Menkes Tegaskan Tak Perlu Panik

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

5 Kiat Pakai TWS yang Baik untuk Kesehatan Telinga

BERIKUTNYA

Pameran Sang Presiden 2001 Dihelat di Galnas, Tampilkan Senarai Karya Perupa Hardi

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: