Lonjakan Kasus Influenza A dan Infeksi Pernapasan di China, Begini Penjelasannya
04 January 2025 |
11:05 WIB
China saat ini menghadapi lonjakan kasus flu dan infeksi pernapasan akut, terutama yang disebabkan oleh virus Influenza A dan Human Metapneumovirus (hMPV). Gejala yang ditimbulkan mirip dengan Covid-19, seperti demam tinggi, batuk kering, sakit tenggorokan, dan kesulitan bernapas.
Baru-baru ini beredar video di media sosial yang memperlihatkan rumah sakit di berbagai wilayah China mulai kewalahan menghadapi lonjakan pasien dengan gejala flu berat sejak Desember 2024.
Baca juga: Mengenal HMPV Penyakit Pernapasan yang Melonjak di China, Cek Gejala & Langkah Pencegahan
Mengutip Daily China, pemerintah China turut memberikan tanggapan. Melalui sesi konferensi pers pada Kamis, 26 Desember 2024, pejabat China, Kan Biao, menyatakan bahwa beberapa infeksi penyakit saluran pernapasan akut mengalami kenaikan antara 16 hingga 22 Desember. Meski demikian, jumlah kasus tahun ini diperkirakan lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Para ahli menduga penyebab utama lonjakan ini adalah infeksi virus Influenza A tipe H1N1 dan hMPV. Musim flu biasanya terjadi dari November hingga Maret di wilayah utara China. Puncaknya datang terlambat pada tahun ini, dengan peningkatan signifikan sejak pertengahan Desember.
Virus yang paling umum adalah H1N1, meskipun virus lain, seperti H1N2, H3N2, dan H3N1 juga berkembang di antara hewan. Virus ini dapat menyebar pada babi dan manusia sepanjang tahun, namun sebagian besar wabah menular terjadi pada akhir musim gugur dan musim dingin.
Influenza A dapat ditularkan baik langsung dari babi ke manusia maupun dari manusia ke babi. Penularan virus influenza dari babi ke manusia lebih mungkin terjadi pada orang yang melakukan kontak dekat dengan babi yang terinfeksi.
Penularan antar manusia juga bisa terjadi, terutama ketika seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin. Infeksi juga bisa terjadi jika seseorang menyentuh benda yang mengandung virus influenza dan kemudian menyentuh mulut atau hidung mereka.
Penyakit ini sangat menular, terutama dalam 3-7 hari setelah gejala muncul, dan lebih sering terjadi di dalam ruangan. Influenza A tidak dapat menular ke manusia melalui konsumsi daging babi yang telah diproses dengan benar atau produk daging babi lainnya. Virus flu babi akan mati jika daging dimasak pada suhu 70 derajat celcius.
Influenza A bisa menginfeksi saluran pernapasan manusia dan dapat menyebabkan gejala yang biasanya muncul dalam waktu 1-4 hari setelah terpapar. Gejala umumnya mirip dengan flu biasa, seperti berikut ini
Sebagian besar pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat bisa sembuh dalam waktu lima hingga tujuh hari tanpa memerlukan pengobatan khusus. Namun, kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, ibu hamil, dan mereka yang memiliki daya tahan tubuh lemah berisiko mengalami komplikasi yang lebih serius.
Influenza yang tidak diobati atau berhubungan dengan penyakit lain yang tidak terkontrol dapat menyebabkan komplikasi, terutama berkaitan dengan pernapasan seperti otitis, sinusitis, rinitis, pneumonia, bronkopneumonia, laringitis obstruktif. Bisa juga memicu penyakit jantung, bahkan kematian.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Baru-baru ini beredar video di media sosial yang memperlihatkan rumah sakit di berbagai wilayah China mulai kewalahan menghadapi lonjakan pasien dengan gejala flu berat sejak Desember 2024.
Baca juga: Mengenal HMPV Penyakit Pernapasan yang Melonjak di China, Cek Gejala & Langkah Pencegahan
Mengutip Daily China, pemerintah China turut memberikan tanggapan. Melalui sesi konferensi pers pada Kamis, 26 Desember 2024, pejabat China, Kan Biao, menyatakan bahwa beberapa infeksi penyakit saluran pernapasan akut mengalami kenaikan antara 16 hingga 22 Desember. Meski demikian, jumlah kasus tahun ini diperkirakan lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Para ahli menduga penyebab utama lonjakan ini adalah infeksi virus Influenza A tipe H1N1 dan hMPV. Musim flu biasanya terjadi dari November hingga Maret di wilayah utara China. Puncaknya datang terlambat pada tahun ini, dengan peningkatan signifikan sejak pertengahan Desember.
Mengenal Influenza A (H1N1): Proses Penularan sampai Gejala
Influenza A adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza tipe A, milik keluarga orthoymyxoviridae, yang terutama menyerang populasi babi. Morbiditasnya biasanya tinggi dan mortalitasnya rendah (1-4 persen).Virus yang paling umum adalah H1N1, meskipun virus lain, seperti H1N2, H3N2, dan H3N1 juga berkembang di antara hewan. Virus ini dapat menyebar pada babi dan manusia sepanjang tahun, namun sebagian besar wabah menular terjadi pada akhir musim gugur dan musim dingin.
Influenza A dapat ditularkan baik langsung dari babi ke manusia maupun dari manusia ke babi. Penularan virus influenza dari babi ke manusia lebih mungkin terjadi pada orang yang melakukan kontak dekat dengan babi yang terinfeksi.
Penularan antar manusia juga bisa terjadi, terutama ketika seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin. Infeksi juga bisa terjadi jika seseorang menyentuh benda yang mengandung virus influenza dan kemudian menyentuh mulut atau hidung mereka.
Penyakit ini sangat menular, terutama dalam 3-7 hari setelah gejala muncul, dan lebih sering terjadi di dalam ruangan. Influenza A tidak dapat menular ke manusia melalui konsumsi daging babi yang telah diproses dengan benar atau produk daging babi lainnya. Virus flu babi akan mati jika daging dimasak pada suhu 70 derajat celcius.
Influenza A bisa menginfeksi saluran pernapasan manusia dan dapat menyebabkan gejala yang biasanya muncul dalam waktu 1-4 hari setelah terpapar. Gejala umumnya mirip dengan flu biasa, seperti berikut ini
- Demam tinggi dengan suhu lebih dari 38°C
- Pilek dan hidung tersumbat
- Batuk yang sering dan parah
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Kurang nafsu makan
- Kelelahan dan nyeri otot
- Mual, muntah atau sakit perut
Sebagian besar pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat bisa sembuh dalam waktu lima hingga tujuh hari tanpa memerlukan pengobatan khusus. Namun, kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, ibu hamil, dan mereka yang memiliki daya tahan tubuh lemah berisiko mengalami komplikasi yang lebih serius.
Influenza yang tidak diobati atau berhubungan dengan penyakit lain yang tidak terkontrol dapat menyebabkan komplikasi, terutama berkaitan dengan pernapasan seperti otitis, sinusitis, rinitis, pneumonia, bronkopneumonia, laringitis obstruktif. Bisa juga memicu penyakit jantung, bahkan kematian.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.