Dikonfirmasi WHO, Pria di Meksiko Meninggal Setelah Terpapar Flu Burung H5N2
06 June 2024 |
23:54 WIB
Organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa seorang pria di Meksiko meninggal pada bulan April 2024 setelah terinfeksi oleh virus flu burung H5N2 yang sebelumnya tidak pernah ditemukan pada manusia.
Sebenarnya sumber penularan virus tersebut belum diketahui, tetapi WHO menyatakan bahwa saat ini risiko penyebaran virus flu burung ini kepada masyarakat umum rendah.
Pada 5 Juni 2024, WHO menyatakan bahwa seorang pria berusia 59 tahun tersebut meninggal di Mexico City setelah mengalami gejala seperti demam, sesak napas, diare, dan mual.
Baca Juga: Epidemiolog Ungkap Potensi Flu Burung Menginfeksi Manusia
Departemen kesehatan masyarakat Meksiko juga menambahkan jika pria tersebut sebelumnya sudah memiliki kondisi kesehatan lainnya seperti gagal ginjal kronis, diabetes, dan tekanan darah tinggi.
Menurut WHO, orang tersebut sebelumnya tidak pernah terpapar unggas atau hewan lain dan sumber paparan virus terhadap korban tidak diketahui dengan pasti.
Dilaporkan oleh Al Jazeera, tes awal pada pria tersebut menunjukkan bahwa jenis flu itu tidak teridentifikasi, kemudian dikonfirmasi melalui pengujian laboratorium dalam beberapa minggu berikutnya. Namun menurut WHO, ternyata virus tersebut adalah flu burung H5N2.
WHO menyatakan bahwa virus A (H5N2) telah terdeteksi pada unggas di Meksiko meskipun sumber paparan virus dalam kasus ini saat ini tidak diketahui. Kasus ini merupakan kasus infeksi virus influenza A (H5N2) pada manusia pertama yang dikonfirmasi secara laboratorium secara global, serta virus H5 unggas pertama yang dilaporkan menular pada manusia di Meksiko.
Namun, WHO menyatakan bahwa tidak ada lagi kasus infeksi subtipe H5N2 pada manusia yang dilaporkan dan mereka menilai risiko terhadap masyarakat umum saat ini rendah.
Di Amerika Serikat, terdapat setidaknya tiga kasus flu burung pada manusia yang berkaitan dengan pekerjaan di peternakan sapi perah. Namun, penyakit tersebut berasal dari subtipe virus yang berbeda, yaitu H5N1.
Baru-baru ini, Inggris juga menyatakan bahwa negaranya bebas dari flu burung setelah tidak mencatat adanya kasus baru H5N1, menyusul wabah pada unggas dan unggas lainnya yang ditangkap.
Flu burung memang merupakan infeksi menular yang umumnya menjangkit burung liar dan bisa menginfeksi unggas peliharaan serta spesies hewan lainnya.
Dilansir melalui Cleveland Clinic, meskipun jarang menyebar ke manusia, terdapat beberapa strain yang termasuk dalam virus influenza tipe A, seperti A (H5N1), A (H7N9), dan A (H9N2).
Gejala pada manusia dapat mirip dengan flu biasa, tetapi dapat berkembang menjadi gejala pernapasan yang lebih serius. Pada burung, flu burung sangat menular dan kasusnya bisa bervariasi dari ringan hingga fatal.
Baca Juga: Jangan Panik, Ini Bedanya Flu Biasa & Flu Singapura
Editor: M. Taufikul Basari
Sebenarnya sumber penularan virus tersebut belum diketahui, tetapi WHO menyatakan bahwa saat ini risiko penyebaran virus flu burung ini kepada masyarakat umum rendah.
Pada 5 Juni 2024, WHO menyatakan bahwa seorang pria berusia 59 tahun tersebut meninggal di Mexico City setelah mengalami gejala seperti demam, sesak napas, diare, dan mual.
Baca Juga: Epidemiolog Ungkap Potensi Flu Burung Menginfeksi Manusia
Departemen kesehatan masyarakat Meksiko juga menambahkan jika pria tersebut sebelumnya sudah memiliki kondisi kesehatan lainnya seperti gagal ginjal kronis, diabetes, dan tekanan darah tinggi.
Menurut WHO, orang tersebut sebelumnya tidak pernah terpapar unggas atau hewan lain dan sumber paparan virus terhadap korban tidak diketahui dengan pasti.
Dilaporkan oleh Al Jazeera, tes awal pada pria tersebut menunjukkan bahwa jenis flu itu tidak teridentifikasi, kemudian dikonfirmasi melalui pengujian laboratorium dalam beberapa minggu berikutnya. Namun menurut WHO, ternyata virus tersebut adalah flu burung H5N2.
WHO menyatakan bahwa virus A (H5N2) telah terdeteksi pada unggas di Meksiko meskipun sumber paparan virus dalam kasus ini saat ini tidak diketahui. Kasus ini merupakan kasus infeksi virus influenza A (H5N2) pada manusia pertama yang dikonfirmasi secara laboratorium secara global, serta virus H5 unggas pertama yang dilaporkan menular pada manusia di Meksiko.
Namun, WHO menyatakan bahwa tidak ada lagi kasus infeksi subtipe H5N2 pada manusia yang dilaporkan dan mereka menilai risiko terhadap masyarakat umum saat ini rendah.
Di Amerika Serikat, terdapat setidaknya tiga kasus flu burung pada manusia yang berkaitan dengan pekerjaan di peternakan sapi perah. Namun, penyakit tersebut berasal dari subtipe virus yang berbeda, yaitu H5N1.
Baru-baru ini, Inggris juga menyatakan bahwa negaranya bebas dari flu burung setelah tidak mencatat adanya kasus baru H5N1, menyusul wabah pada unggas dan unggas lainnya yang ditangkap.
Flu burung memang merupakan infeksi menular yang umumnya menjangkit burung liar dan bisa menginfeksi unggas peliharaan serta spesies hewan lainnya.
Dilansir melalui Cleveland Clinic, meskipun jarang menyebar ke manusia, terdapat beberapa strain yang termasuk dalam virus influenza tipe A, seperti A (H5N1), A (H7N9), dan A (H9N2).
Gejala pada manusia dapat mirip dengan flu biasa, tetapi dapat berkembang menjadi gejala pernapasan yang lebih serius. Pada burung, flu burung sangat menular dan kasusnya bisa bervariasi dari ringan hingga fatal.
Baca Juga: Jangan Panik, Ini Bedanya Flu Biasa & Flu Singapura
Editor: M. Taufikul Basari
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.