Flu (Sumber Foto: Freepik/rawpixel.com)

Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Menkes Tegaskan Tak Perlu Panik

07 January 2025   |   09:58 WIB
Image
Kintan Nabila Jurnalis Hypeabis.id

Penyebaran virus Human Metapneumovirus (HMPV) yang baru-baru ini melonjak di China langsung menarik perhatian global. Ini merupakan virus yang dapat menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan akut. Kabarnya, HMPV telah masuk ke Indonesia dengan semua kasus yang ditemukan melibatkan anak-anak.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Nasional China mengungkap, pada periode 16 hingga 22 Desember 2024, data menunjukkan adanya kenaikan infeksi saluran pernapasan akut, termasuk HMPV, terutama di wilayah provinsi utara. Mayoritas kasus terjadi pada individu yang berusia di bawah 14 tahun.

Baca juga: Wabah Virus HMPV Merebak, Waspadai Risiko Bagi Kelompok Rentan

Menanggapi kabar virus HMPV yang dilaporkan telah ditemukan di Indonesia, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat untuk tidak panik, karena HMPV bukanlah virus baru dan sudah dikenal lama dalam dunia medis.

“HMPV sudah lama ditemukan di Indonesia, kalau dicek apakah ada, itu ada. Saya sendiri kemarin melihat data di beberapa lab, ternyata beberapa anak ada yang terkena HMPV,” katanya, dikutip dari keterangan resminya, Selasa (7/1/2025).

Lebih lanjut dia menjelaskan, virus HMPV berbeda dengan Covid-19 yang menyebabkan pandemi global beberapa waktu lalu. Menurutnya, Covid-19 merupakan virus baru, sedangkan HMPV adalah virus lama yang sifatnya mirip dengan flu. Sistem imunitas manusia sudah mengenal virus ini sejak lama dan mampu meresponsnya dengan baik.

“Berbeda dengan Covid-19 yang baru muncul beberapa tahun lalu, HMPV adalah virus lama yang sudah ada sejak 2001 dan telah beredar ke seluruh dunia sejak 2001. Selama ini juga tidak terjadi apa-apa juga,” ujarnya.

Mengenai pemberitaan tentang meningkatnya kasus HMPV di China, dia menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar. Hal ini juga telah dikonfirmasi oleh pemerintah China dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Menurutnya, peningkatan kasus flu biasa di negara empat musim seperti China sering terjadi saat musim dingin.

“Saya sudah lihat datanya, yang naik di China itu virusnya bukan HMPV tapi melainkan tipe H1N1 atau virus flu biasa. HMPV itu ranking nomor tiga di China dari sisi prevalensi, jadi itu tidak benar),” kata Menkes.

Budi Gunadi juga menegaskan bahwa HMPV bukanlah virus yang mematikan. Virus ini memiliki karakteristik mirip dengan flu biasa, dengan gejala seperti batuk, demam, pilek, dan sesak napas. Sebagian besar orang yang terinfeksi akan pulih dengan sendirinya tanpa memerlukan perawatan khusus.

Penularan virus HMPV serupa dengan virus flu lainnya, yaitu melalui percikan air liur atau droplet dari individu yang terinfeksi. Meskipun umumnya tidak berbahaya, kelompok rentan seperti anak-anak, orang lanjut usia, dan individu dengan kondisi kesehatan tertentu tetap perlu waspada.

Oleh karena itu, Menkes mengimbau masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat, seperti cukup istirahat, mencuci tangan secara rutin, memakai masker saat merasa tidak enak badan, dan segera berkonsultasi dengan tenaga medis jika muncul gejala yang mencurigakan.

“Yang terpenting adalah tetap tenang dan waspada, dengan mengikuti protokol kesehatan 3M, menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker, sama Seperti Covid-19, kita dapat mengatasi virus ini dengan baik,” paparnya.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Tren YONO Gantikan YOLO, Fokus Pada Minimalisme dan Stabilitas Finansial

BERIKUTNYA

ESL Snapdragon Season 6 Hari Kedua, Ada 3 Tim Indonesia Akan Bertanding

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: