Atlet Dunia BASE Jump Frederic Fugen Terjun dari Gedung Tertinggi di Indonesia
09 January 2025 |
20:56 WIB
Jakarta menjadi titik lokasi baru di dunia olahraga menantang. Pasalnya, Frederic Fugen, atlet binaan Red Bull Blue and Silver, sukses melakukan dua BASE jump berturut-turut dari Autograph Tower di Jakarta, gedung tertinggi di Indonesia.
BASE jump merupakan olahraga rekreasi melompat dari objek tetap menggunakan parasut untuk turun ke tanah. Diketahui, Frederic telah mencatat berbagai rekor dalam olahraga ini, termasuk melompat dari gedung tertinggi di dunia, Burj Khalifa, pada 2014.
Frederic menyebut melompat dari Autograph Tower memiliki tantangan tersendiri, meskipun puncak gedung tidak terlalu tinggi. Pasalnya, kegiatan ini dilakukan di jantung kota besar seperti Jakarta.
Baca juga: Nasib Properti Usai Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Pakar: Banyak Alih Fungsi Gedung
Diketahui, Autograph Tower memiliki tinggi tiga kali lipat dari Monumen Nasional (Monas), sebagai ikon Ibu Kota Jakarta. Gedung tertinggi di Indonesia ini, berdasarka informasi sewakantorscbd.com, bangunan pencakar langit ini memiliki ketinggian mencapai 385 meter.
Memiliki 75 lantai, gedung perkantoran ini punya total luas bangunan sebesar 84.267 meter persegi. Sedangkan rata-rata luas tiap lantainya adalah sebesar 1.123,56 meter persegi.
Menurut Frederic, BASE jump umumnya dilakukan dari gedung, tebing, atau gunung. Semua fasilitas ini ada di Indonesia. “Negeri ini bisa menjadi tuan rumah acara BASE jump yang dapat mendorong pertumbuhan olahraga ini di masa depan,” tuturnya.
Hizkia Gouw, Associate Marketing Director Putra Gaya Wahana menyebut BASE jump yang dilakukan Frederic menandai tonggak baru, tidak hanya untuk Autograph Tower tetapi juga bagi Indonesia dalam membuktikan kapasitasnya untuk inovasi kelas dunia.
Dengan standar keselamatan yang tinggi, seperti pemantauan kecepatan angin dan dukungan teknis dari tim profesional, aksi tersebut menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki kapasitas untuk menyelenggarakan acara olahraga menantang kelas dunia.
BASE jump memang merupakan salah satu olahraga yang tergolong cukup menantang sehingga minat dan adrenalin saja tidak cukup, tetapi juga membutuhkan persiapan dan perencanaan yang matang, serta keberanian dan mental yang kuat.
Ardya Rifiantara, instruktur skydiving di Federasi Aero Sport Indonesia (FASI), diketahui terlibat dalam aksi BASE jump yang dilakukan oleh Frederic Fugen. Pengalaman ini katanya memerikan banyak pelajaran mulai dari tahap perencanaan, persiapan, hingga eksekusi.
“Saya tentunya berharap kesuksesan ini menjadi pendorong agar olahraga dirgantara semakin diminati oleh masyarakat Indonesia,” harapnya.
Baca juga: Biaya Gedung Hingga Lemahnya Ekonomi Jadi Tantangan Ekosistem Seni Pertunjukan
Editor: Puput Ady Sukarno
BASE jump merupakan olahraga rekreasi melompat dari objek tetap menggunakan parasut untuk turun ke tanah. Diketahui, Frederic telah mencatat berbagai rekor dalam olahraga ini, termasuk melompat dari gedung tertinggi di dunia, Burj Khalifa, pada 2014.
Frederic menyebut melompat dari Autograph Tower memiliki tantangan tersendiri, meskipun puncak gedung tidak terlalu tinggi. Pasalnya, kegiatan ini dilakukan di jantung kota besar seperti Jakarta.
Baca juga: Nasib Properti Usai Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Pakar: Banyak Alih Fungsi Gedung
Diketahui, Autograph Tower memiliki tinggi tiga kali lipat dari Monumen Nasional (Monas), sebagai ikon Ibu Kota Jakarta. Gedung tertinggi di Indonesia ini, berdasarka informasi sewakantorscbd.com, bangunan pencakar langit ini memiliki ketinggian mencapai 385 meter.
Memiliki 75 lantai, gedung perkantoran ini punya total luas bangunan sebesar 84.267 meter persegi. Sedangkan rata-rata luas tiap lantainya adalah sebesar 1.123,56 meter persegi.
Menurut Frederic, BASE jump umumnya dilakukan dari gedung, tebing, atau gunung. Semua fasilitas ini ada di Indonesia. “Negeri ini bisa menjadi tuan rumah acara BASE jump yang dapat mendorong pertumbuhan olahraga ini di masa depan,” tuturnya.
Hizkia Gouw, Associate Marketing Director Putra Gaya Wahana menyebut BASE jump yang dilakukan Frederic menandai tonggak baru, tidak hanya untuk Autograph Tower tetapi juga bagi Indonesia dalam membuktikan kapasitasnya untuk inovasi kelas dunia.
Dengan standar keselamatan yang tinggi, seperti pemantauan kecepatan angin dan dukungan teknis dari tim profesional, aksi tersebut menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki kapasitas untuk menyelenggarakan acara olahraga menantang kelas dunia.
BASE jump memang merupakan salah satu olahraga yang tergolong cukup menantang sehingga minat dan adrenalin saja tidak cukup, tetapi juga membutuhkan persiapan dan perencanaan yang matang, serta keberanian dan mental yang kuat.
Ardya Rifiantara, instruktur skydiving di Federasi Aero Sport Indonesia (FASI), diketahui terlibat dalam aksi BASE jump yang dilakukan oleh Frederic Fugen. Pengalaman ini katanya memerikan banyak pelajaran mulai dari tahap perencanaan, persiapan, hingga eksekusi.
“Saya tentunya berharap kesuksesan ini menjadi pendorong agar olahraga dirgantara semakin diminati oleh masyarakat Indonesia,” harapnya.
Baca juga: Biaya Gedung Hingga Lemahnya Ekonomi Jadi Tantangan Ekosistem Seni Pertunjukan
Editor: Puput Ady Sukarno
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.