Ilustrasi penyebaran virus. (Sumber gambar: Freepik)

Wabah Virus HMPV Merebak, Waspadai Risiko Bagi Kelompok Rentan

06 January 2025   |   17:30 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Wabah Human Metapneumovirus (HMPV) tengah merebak di China. Mungkin sudah ada yang terinfeksi di Indonesia, tetapi virus ini tidak berpotensi menjadi pandemi seperti Covid-19. Di sisi lain, pemerintah diminta tetap waspada terhadap penyebarannya, terutama pada kelompok rentan. 

Dokter, epidemiolog, dan peneliti Indonesia dari Pusat Kesehatan Lingkungan dan Populasi (CEPH) Griffith University Australia, Dicky Budiman, mengatakan kecil kemungkinan HMPV menjadi pandemi karena virus ini sudah ada sejak tahun 2000-an. Virus endemik ini berpola musiman.

Baca juga: Virus HMPV Jadi Tantangan Baru Pariwisata Indonesia

Artinya, merebaknya HMPV terjadi antara Desember 2024 - Januari 2025, bertepatan dengan musim dingin di belajar bumi bagian utara. Sebagian penduduk dunia yang bermukim di wilayah tersebut, besar dugaan sudah memiliki kekebalan terhadap HMPV. 

Berbeda dengan pandemi Covid-19 ketika kemunculannya merupakan penyakit baru dan belum ada obat ataupun vaksin, bahkan belum dikenal manusia. “Syarat pandemi adalah virus atau patogen baru, berbeda dengan HMPV,” ujarnya kepada Hypeabis.id, beberapa waktu lalu. 

Terjadinya peningkatan kasus HMPV di China, menurut Dicky karena bertepatan dengan momentum libur Tahun Baru dan menjelang Tahun Baru Imlek. Pada waktu-waktu ini, pergerakan orang cukup besar di ruang publik. 

Kemudian, setelah dilakukan pemeriksaan secara genomik, memang terjadi mutasi yang membuat virus tersebut lebih mudah menyebar. Namun, Dicky menyampaikan bahwa pemerintah China masih bisa mengendalikan virus tersebut walaupun memang terjadi antrian di rumah sakit yang mayoritas menginfeksi lansia dan anak-anak.

“[Rumah sakit] terkesan penuh karena yang sakitnya ini lansia atau anak. Jadi sebagaimana umumnya di Asia, yang nganter bisa banyak,” tuturnya. 

Tidak dipungkiri, lansia dan anak-anak menjadi kelompok rentan terinfeksi virus, termasuk HMPV. Dicky menyampaikan imunitas kelompok ini terbilang rendah karena minimnya cakupan vaksinasi, termasuk vaksin Covid-19 dan influenza. “Dua kelompok ini kalau sakit, gejalanya lebih terlihat dan menimbulkan kekhawatiran keluarga,” imbuhnya. 

Adapun mutasi HMPV memiliki tingkat keparahan sedikit lebih tinggi dari varian sebelumnya dan lebih mudah menular. Gejala umumnya berupa gejala flu seperti batuk dan nyeri ketika menelan atau nyeri badan. 

Kendati demikian, dari beberapa kasus yang tercatat, virus ini bersifat neurotopik atau berdampak ke sistem saraf. Gejala yang timbul bisa seperti kepala berputar, gangguan kognitif, hingga radang otak. “Ini bisa overlap dengan penyakit saluran pernapasan lain,” tegas Dicky.

Oleh karena itu, anak-anak, lansia, atau mereka yang memiliki komorbid perlu menjaga imunitas tubuhnya. DIcky mengimbau agar masyarakat sebaiknya memakai masker ketika bepergian, rajin mencuci tangan, perhatikan ventilasi di ruangan, dan hindari kerumunan. 

Mengingat saat ini belum ada terapi spesifik seperti vaksin, jika ada gejala yang timbul seperti kepala berputar hingga ganguan neuropati dan kognitif, sebaiknya lakukan manajemen perawatan seperti istirahat, asupan cairan yang cukup, dan penanganan gejala.

“Kita tidak usah panik tapi waspada, walaupun risiko pandeminya kecil, tetapi kalau menyerang kelompok rawan perlu diwaspadai,” tutur Dicky.

Sementara itu, Dicky meminta agar pemerintah melakukan penguatan pencegahan di pintu masuk negara dengan melakukan skrining dan testing pada kasus yang dicurigai, termasuk karantina 1-2 hari. Ditambah dengan rujukan lanjutan yang diperkuat dengan wilayah, baik di puskesmas maupun rumah sakit. 

Baca juga: Mengenal HMPV Penyakit Pernapasan yang Melonjak di China, Cek Gejala & Langkah Pencegahan

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Kemendikdasmen Siapkan Kurikulum Nasional & Pembelajaran Mendalam Tahun 2025

BERIKUTNYA

Ancaman Siber Semakin Canggih, Indonesia Harus Siaga Hadapi Serangan AI

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: