Mengenal HMPV Penyakit Pernapasan yang Melonjak di China, Cek Gejala & Langkah Pencegahan
04 January 2025 |
09:48 WIB
Lonjakan kasus Human Metapneumovirus (HMPV) di China mampu menarik perhatian global, dengan peningkatan signifikan selama periode musim dingin sampai awal musim semi. HMPV merupakan virus pernapasan yang dapat menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan akut.
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Nasional China telah menetapkan protokol untuk pelaporan laboratorium dan verifikasi kasus. Pada periode 16 hingga 22 Desember 2024, data menunjukkan adanya kenaikan infeksi saluran pernapasan akut, termasuk HMPV, terutama di wilayah provinsi utara.
Baca juga: 5 Tips Menjaga Kesehatan di Musim Hujan untuk Cegah Flu dan Demam
Reuters melaporkan bahwa Mayoritas kasus terkini terjadi pada individu yang berusia di bawah 14 tahun. Dilaporkan juga oleh CDC, siaran pemerintah CCTV mengonfirmasi bahwa infeksi pernapasan pada musim dingin ini sebagian besar dipicu oleh virus influenza, di mana HMPV juga turut berkontribusi.
Mengutip American Lung Association, HMPV pertama kali ditemukan pada 2001 oleh para peneliti di Belanda dari anak-anak dengan infeksi pernapasan, disebabkan oleh patogen yang tidak diketahui. hMPV termasuk dalam keluarga Pneumoviridae, memiliki kedekatan dengan virus RSV (Respiratory Syncytial Virus).
HMPV menyebar melalui droplet saat seseorang batuk atau bersin, serta melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi. Masa inkubasi virus ini adalah 3-5 hari.
Virus ini lebih aktif selama musim dingin sampai awal musim semi, yang menyebabkan lonjakan kasus infeksi saluran pernapasan pada periode tersebut. Umumnya menginfeksi berbagai kelompok usia, namun gejalanya lebih parah dialami oleh anak-anak, lansia, dan individu yang memiliki sistem imun lemah.
Gejala HMPV seringkali mirip dengan flu biasa, tetapi dapat menjadi lebih parah pada individu tertentu. Infeksi yang lebih berat dapat berkembang menjadi bronkitis atau pneumonia, terutama pada kelompok berisiko tinggi seperti bayi, lansia, dan individu dengan gangguan sistem imun. Berikut adalah gejala umum yang sering dilaporkan.
Penanganan HMPV hanya bersifat mengurangi gejalanya saja, yang mencakup penggunaan obat pereda nyeri atau demam, serta mengonsumsi cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi. Istirahat yang cukup juga sangat penting untuk mempercepat pemulihan.
Pada kasus yang lebih berat, perawatan di rumah sakit mungkin diperlukan, termasuk pemberian oksigen atau terapi cairan intravena untuk membantu pasien yang mengalami kesulitan bernapas atau dehidrasi parah.
Lantaran belum ada vaksin atau pengobatan khusus untuk HMPV, langkah pencegahan sangat penting untuk mengurangi risiko infeksi. Simak apa saja di antaranya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Nasional China telah menetapkan protokol untuk pelaporan laboratorium dan verifikasi kasus. Pada periode 16 hingga 22 Desember 2024, data menunjukkan adanya kenaikan infeksi saluran pernapasan akut, termasuk HMPV, terutama di wilayah provinsi utara.
Baca juga: 5 Tips Menjaga Kesehatan di Musim Hujan untuk Cegah Flu dan Demam
Reuters melaporkan bahwa Mayoritas kasus terkini terjadi pada individu yang berusia di bawah 14 tahun. Dilaporkan juga oleh CDC, siaran pemerintah CCTV mengonfirmasi bahwa infeksi pernapasan pada musim dingin ini sebagian besar dipicu oleh virus influenza, di mana HMPV juga turut berkontribusi.
Mengutip American Lung Association, HMPV pertama kali ditemukan pada 2001 oleh para peneliti di Belanda dari anak-anak dengan infeksi pernapasan, disebabkan oleh patogen yang tidak diketahui. hMPV termasuk dalam keluarga Pneumoviridae, memiliki kedekatan dengan virus RSV (Respiratory Syncytial Virus).
HMPV menyebar melalui droplet saat seseorang batuk atau bersin, serta melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi. Masa inkubasi virus ini adalah 3-5 hari.
Virus ini lebih aktif selama musim dingin sampai awal musim semi, yang menyebabkan lonjakan kasus infeksi saluran pernapasan pada periode tersebut. Umumnya menginfeksi berbagai kelompok usia, namun gejalanya lebih parah dialami oleh anak-anak, lansia, dan individu yang memiliki sistem imun lemah.
Gejala HMPV seringkali mirip dengan flu biasa, tetapi dapat menjadi lebih parah pada individu tertentu. Infeksi yang lebih berat dapat berkembang menjadi bronkitis atau pneumonia, terutama pada kelompok berisiko tinggi seperti bayi, lansia, dan individu dengan gangguan sistem imun. Berikut adalah gejala umum yang sering dilaporkan.
- Batuk - Bisa kering atau berdahak
- Demam - Bisa ringan hingga tinggi
- Hidung tersumbat atau berair
- Sakit tenggorokan - Disertai rasa nyeri atau gatal
- Mengi - Suara napas siulan saat menghembuskan napas
- Sesak napas - Kesulitan bernapas pada kasus yang lebih berat
- Ruam kulit - Meskipun jarang, bisa muncul pada beberapa kasus
Penanganan HMPV hanya bersifat mengurangi gejalanya saja, yang mencakup penggunaan obat pereda nyeri atau demam, serta mengonsumsi cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi. Istirahat yang cukup juga sangat penting untuk mempercepat pemulihan.
Pada kasus yang lebih berat, perawatan di rumah sakit mungkin diperlukan, termasuk pemberian oksigen atau terapi cairan intravena untuk membantu pasien yang mengalami kesulitan bernapas atau dehidrasi parah.
Lantaran belum ada vaksin atau pengobatan khusus untuk HMPV, langkah pencegahan sangat penting untuk mengurangi risiko infeksi. Simak apa saja di antaranya.
- Menggunakan masker di tempat umum untuk membantu mengurangi penyebaran virus melalui droplet.
- Mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air untuk menghindari kontaminasi dari permukaan yang terpapar virus.
- Hindari menyentuh wajah sebelum mencuci tangan
- Pastikan ventilasi ruangan tetap baik untuk mengurangi konsentrasi virus di udara.
- Membersihkan permukaan yang sering disentuh
- Menghindari kontak langsung dengan individu yang terinfeksi
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.