Ilustrasi rantai hujan. (Sumber gambar: Wikimedia Commons)

Mengenal Kusari-doi, Rantai Hujan Jepang yang Fungsional & Estetis

06 January 2025   |   14:21 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Banyak rumah biasanya menggunakan talang air untuk mengalirkan air hujan dan menjauhkannya dari atap, loteng, fondasi, hingga dinding rumah. Namun, belakangan, rain chain atau rantai hujan semakin populer digunakan sebagai alternatif saluran pipa pembuangan air hujan yang fungsional sekaligus estetis.

Rantai hujan menawarkan sistem unik untuk mengelola air hujan sekaligus menciptakan suasana yang menenangkan di luar ruangan. Hal itu dikarenakan penggunaan rantai hujan membuat air hujan turun dari atap secara dramatis, menciptakan suasana memikat pada rumah lantaran adanya suara gemericik air melalui rantai estetis.

Baca juga: Desain Dasar Lingkaran pada Masjid Negara di IKN Tuai Kritik, Ini Alasannya

Rantai hujan merupakan sistem pembuangan air hujan asal Jepang yang dikenal dengan nama Kusari-doi, yang secara harfiah berarti talang rantai, sebagaimana dilansir dari Better Homes & Gardens, rantai dekoratif ini berfungsi untuk menyalurkan air hujan dari atap ke tanah.

Tidak seperti talang air tertutup konvensional, rantai hujan memungkinkan air mengalir deras secara kasat mata, menciptakan pemandangan memukau saat hujan. Rantai ini biasanya terdiri dari serangkaian cangkir, mata rantai, atau elemen dekoratif lainnya yang saling terhubung untuk mengendalikan aliran air. 

Rantai hujan terbuat dari berbagai material, namun bahan tembaga menjadi yang paling banyak digunakan karena daya tahan dan warnanya yang indah seiring waktu. Bahan lainnya termasuk aluminium, kuningan, dan bahkan kaca, yang masing-masing menawarkan kualitas estetika yang unik. 

Adapun, desain rantai hujan dapat berkisar dari rantai sederhana hingga cangkir rumit yang berbentuk seperti bunga, hewan, atau pola geometris, yang memungkinkan pemilik rumah untuk memilih gaya yang melengkapi arsitektur rumah dan selera pribadi mereka.

Untuk rantai hujan model cangkir, setiap cangkir biasanya akan menampung air dari atas, sehingga menciptakan efek mengalir yang memperlambat turunnya air dan mengurangi cipratan.

Sementara rantai model tautan mengandalkan kecenderungan air untuk mengikuti jalur yang paling mudah dilalui, menempel pada rantai saat mengalir ke bawah. Desain ini tidak hanya mengatur aliran air tetapi juga menciptakan fitur air yang menarik secara visual selama hujan.

Sementara di dasar rantai hujan, air biasanya diarahkan ke dalam tempat penampungan air, tong hujan, atau fitur penampungan lainnya yang dirancang khusus. Hal ini memungkinkan pengelolaan air hujan yang efisien, dan dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, sehingga berkontribusi pada praktik penggunaan air yang berkelanjutan.
 

Ilustrasi rantai hujan. (Sumber gambar: Rust Leaf/Unsplash)

Ilustrasi rantai hujan. (Sumber gambar: Rust Leaf/Unsplash)


Sejarah & Makna Rantai Hujan di Jepang

Menukil dari Japan Experience, rantai hujan telah digunakan sejak zaman Jepang kuno, yang pertama kali digunakan di kuil dan tempat-tempat suci di Negeri Sakura. Rantai ini memiliki tujuan praktis sekaligus spiritual, yakni menyalurkan air hujan ke bak penampungan untuk digunakan dalam ritual pemurnian dan irigasi kebun.

Seiring berjalannya waktu, daya tarik estetika rantai hujan menyebabkan penggunaannya dalam arsitektur perumahan, menjadi fitur umum di rumah-rumah tradisional Jepang. Dalam budaya Jepang, suara air sangat dihargai karena efeknya yang menenangkan.

Rantai hujan Kusari-doi digunakan untuk menciptakan pengalaman sensoris ini, menciptakan suara lembut dan merdu saat air menetes di rantai tersebut selama hujan. Elemen pendengaran ini menambah suasana damai di taman-taman Jepang dan membuat rantai hujan semakin populer dalam desain lanskap kontemporer di seluruh dunia.

Saat ini, kusari-doi tetap menjadi aspek penting dalam arsitektur di rumah-rumah di Jepang, yang melambangkan hubungan harmonis antara alam dan tempat tinggal manusia. Meningkatnya popularitas rantai hujan di luar Jepang mencerminkan apresiasi global terhadap fungsionalitas dan nilai estetikanya.


Jenis & Desain Rantai Hujan

Rantai hujan tersedia dalam berbagai macam material dan desain, yang dapat disesuaikan dengan selera dan preferensi setiap orang. Saat memilih rantai hujan, pertimbangkan beberapa faktor seperti gaya arsitektur rumah, iklim setempat, dan visual yang diinginkan.

Dari segi material, ada rantai hujan yang terbuat dari tembaga yang paling sering dipilih lantaran daya tahan dan keindahan warnanya seiring waktu. Lalu ada bahan aluminium yang ringan dan tahan karat sehingga ideal untuk daerah pesisir, serta material kuningan yang memberikan visual warna emas dan tahan terhadap korosi. Termasuk, bahan baja yang memberikan tampilan modern dan daya tahan yang sangat baik.

Sementara dari segi desain, beberapa rantai hujan yang populer di antaranya seperti berikut ini.
  • Rantai Gelas: Gelas ini memiliki serangkaian cangkir atau corong kecil yang menampung dan menyalurkan air ke bawah. Desain gelas dapat bervariasi dari bentuk geometris sederhana hingga pola bunga yang rumit atau motif yang terinspirasi dari alam.
  • Rantai Penghubung: Terdiri dari tautan logam yang saling terhubung, rantai ini menawarkan tampilan yang lebih minimalis namun tetap efektif dalam mengarahkan aliran air.
  • Desain Kombinasi: Beberapa rantai hujan menggabungkan cangkir dan tautan, menciptakan pola yang unik dan dinamika aliran air.
  • Rantai Bertema: Rantai ini dapat menampilkan bentuk seperti daun, binatang, atau elemen dekoratif lain yang mencerminkan minat pemilik rumah atau melengkapi tema taman.
 

Ilustrasi rantai hujan. (Sumber gambar: Wikimedia Commons)

Ilustrasi rantai hujan. (Sumber gambar: Wikimedia Commons)


Manfaat Menggunakan Rantai Hujan

Ada sejumlah manfaat dalam menggunakan rantai hujan sebagai sistem pembuangan air hujan. Berikut adalah beberapa diantaranya.


1. Pengelolaan air ramah lingkungan

Rantai hujan dapat diintegrasikan dengan sistem penampungan air hujan, yang dapat digunakan kembali untuk berkebun atau keperluan lainnya. Hal ini mendukung praktik penggunaan air yang berkelanjutan dan dapat membantu mengurangi tagihan air.


2. Perawatan yang mudah

Dibandingkan dengan pipa pembuangan air konvensional, rantai hujan umumnya lebih mudah dibersihkan dan dirawat . Rantai hujan ini juga tidak mudah tersumbat oleh kotoran dan dapat dengan mudah dibilas atau dibersihkan. 

Baca juga: Alasan Desain Rumah Joglo Ideal untuk Hunian di Indonesia


3. Menambah elemen dekoratif rumah

Rantai hujan menambahkan elemen dekoratif yang unik pada eksterior rumah. Rantai ini mengubah aspek fungsional drainase air menjadi fitur artistik, yang meningkatkan daya tarik visual hunian. 

Selain itu, penggunaan rantai hujan juga dapat disesuaikan dengan berbagai gaya arsitektur, serta dapat dengan mudah diganti atau disesuaikan untuk memenuhi perubahan preferensi atau kebutuhan.


4. Suasana yang menenangkan

Suara lembut air yang mengalir pada rantai hujan saat hujan dapat menciptakan suasana yang menenangkan, menambah dimensi sensoris di luar ruangan. Suasana ini dapat dinikmati terutama saat hujan gerimis atau saat bersantai di beranda atau teras rumah.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Spotify Luncurkan Program Monetisasi Podcast untuk Kreator

BERIKUTNYA

Demi Moore Raih Piala Golden Globe Pertama Lewat Film the Substance

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: