No buy Challenge (Sumber Foto: Freepik)

Apa Itu Gerakan No Buy Challenge 2025, Begini Cara Memulainya

01 January 2025   |   12:22 WIB
Image
Kintan Nabila Jurnalis Hypeabis.id

Memasuki awal 2025, gerakan no buy challenge kembali viral di media sosial. Sejumlah warganet berkomitmen melakukan tantangan untuk tidak membeli apa pun, khususnya barang-barang yang tidak terlalu dibutuhkan. Gerakan ini menjadi salah satu cara untuk mewujudkan resolusi berhemat dan menekan pola hidup konsumtif

Mengutip NPR, no buy challenge adalah sebuah gerakan yang mendorong individu untuk berhenti membeli barang-barang non-esensial selama periode waktu tertentu, seperti sebulan atau setahun. Barang-barang itu misalnya gadget, pakaian keluaran terbaru, atau produk kecantikan yang tidak terlalu dibutuhkan. 

Baca juga: Begini Saran Perencana Keuangan Menghadapi Kenaikan PPN 12 Persen

Selama melakukan tantangan ini, seseorang hanya diperbolehkan membeli barang kebutuhan pokok seperti makanan, obat-obatan, dan kebutuhan darurat. Tujuannya adalah untuk mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, meningkatkan kesadaran untuk berhemat dan menabung, serta mendorong gaya hidup yang lebih sederhana. 

No buy challenge juga membantu kita untuk fokus pada kebutuhan, bukan keinginan. Membantu memahami kebiasaan dalam belanja sehingga bisa mengenyampingkan barang yang tidak diperlukan dan memprioritaskan hal-hal yang lebih penting terlebih dulu. Bagi Genhype yang ingin memulai gerakan no buy challenge, yuk simak tip berikut ini.
 

1. Tentukan tujuan yang jelas

Sebelum memulai tantangan no buy, penting untuk memiliki alasan yang kuat dan jelas. Apakah tujuannya untuk menabung, mengurangi limbah produk fesyen dan elektronik, atau ingin hidup lebih hemat dan menabung? Dengan memahami tujuan di balik tantangan ini, akan lebih mudah untuk tetap termotivasi dan konsisten. 
 

2. Buat daftar belanja “Ya” dan “Tidak”

Ambil pena dan kertas, lalu buat daftar barang-barang non-esensial yang tidak perlu dibeli dan yang akan terus dibeli untuk jangka waktu tertentu. Ini akan membantu kita mengidentifikasi barang yang sering membuat kita boros dalam pengeluaran, serta membuat kita lebih sadar dan bijak dalam memutuskan apa yang benar-benar layak dibeli. Daftar ini juga bisa membantu untuk tetap fokus pada tujuan dari no buy challenge.
 

3. Tentukan jangka waktu dan aturannya

Cobalah jalani tantangan no buy selama satu tahun penuh. Jika itu terasa terlalu berat, kalian bisa mulai mencobanya selama beberapa bulan atau bahkan beberapa minggu terlebih dahulu. 

Aturan dalam eksperimen ini juga bisa diubah agar lebih menyenangkan, misalnya jangan beli pakaian apa pun dalam jangka waktu tertentu. Sebagai alternatifnya, kita bisa melakukan mix and match dari koleksi pakaian yang sudah ada di lemari. 
 

4. Abaikan godaan untuk belanja

Godaan terbesar dalam no buy challenge sering kali datang dari iklan yang terus bermunculan di media sosial atau email yang menawarkan diskon besar. Salah satu cara efektif untuk mengurangi godaan ini adalah dengan berhenti mengikuti akun-akun media sosial yang sering mempromosikan barang konsumtif, seperti influencer fashion atau merek pakaian.

Selain itu, berhenti berlangganan email promosi dari toko favorit juga membantu menghindari informasi tentang diskon yang tidak diperlukan. Blokir situs web tempat sering berbelanja impulsif untuk memastikan tidak ada kesempatan untuk belanja yang tidak penting. 
 

5. Temukan hobi baru

Banyak orang berbelanja karena merasa bosan atau mencari kepuasan semata. Oleh karena itu, penting untuk mencari hobi atau kegiatan lain yang dapat memberikan kepuasan serupa tanpa melibatkan pengeluaran.

Beberapa aktivitas yang bisa dicoba termasuk berolahraga, membaca, memasak, dan lainnya. Mengisi waktu luang dengan melakukan kegiatan yang bermanfaat, maka keinginan untuk berbelanja dapat berkurang dari waktu ke waktu.
 

6. Ikuti influencer & komunitas di medsos  

Cobalah mengikuti influencer dan komunitas yang mempromosikan pola hidup positif. Terutama orang-orang yang sedang melakukan no buy challenge dan berusaha mengubah kebiasaan belanja.

Mereka biasanya akan berbagi tip, tantangan, dan cerita sukses yang bisa memotivasi kita untuk terus melanjutkan tantangan ini. Secara tidak langsung, ini akan menjadi bentuk dukungan bagi kita supaya lebih konsisten. 

Baca juga: 5 Langkah Jitu Atur Keuangan pada 2025

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Perayaan Tahun Baru Identik dengan Kembang Api, Ternyata Begini Sejarahnya

BERIKUTNYA

Sinopsis Film Harbin yang Dibintangi Hyun Bin, Tayang Mulai 1 Januari 2025 di Indonesia

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: