Ini Alasan Orang Rela 'Buang Duit' Demi Barang Incaran
15 November 2021 |
20:25 WIB
Tak sedikit orang yang rela merogoh kocek dalam jumlah besar untuk membeli dan mengoleksi barang-barang tertentu. Selain dari sisi fungsional, ternyata ada dampak psikologis yang dirasakan para kolektor tersebut loh saat berhasil mendapatkan barang-barang yang memang menjadi incarannya.
Psikolog dari Enlightmind, Nirmala Ika Kusumaningrum mengatakan pada dasarnya setiap orang memiliki keinginan untuk bisa mendapatkan atau sesuatu sehingga ketika dia berhasil memilikinya maka ada suatu kebanggaan atau kebahagiaan tersendiri yang dirasakan.
Bagi seorang pria, memiliki hobi mengoleksi suatu barang juga dapat membantunya melepaskan stres atau kepenatan setelah lelah bekerja sehingga dapat membuat hidupnya menjadi lebih seimbang.
“Apalagi ketika si kolektor tersebut bisa mendapatkan produk incaran atau yang dianggap rare atau sulit didapatkan, ada kebahagiaan tersendiri baginya sebagai sebuah pencapaian bahwa dia bisa mendapatkannya, dan ternyata itu bisa membooster energi dan semangat seseorang,” ujarnya.
Namun, yang harus diwaspadai bahwa collectible item tersebut kadang kala memiliki harga yang tidak murah sehingga harus ada pengaturan jangan sampai mengganggu keuangan atau merusak waktu dengan keluarga.
Memang ada beberapa collectible item yang bisa dijadikan sebagai invesasi karena harganya yang akan terus naik. Namun, akan ada perbedaan antara seorang kolektor yang memang hobi mengoleksi dengan seseorang yang hanya ingin membeli sebagai investasi untuk kemudian dijual lagi.
“Seorang kolektor itu dia memang hobi mengoleksi karena ada kesenangan dan rasa nyaman yang dia dapatkan kalau pun memiliki nilai investasi itu menjadi nilai tambah. Namun, ada juga yang memang sengaja membeli dan mengoleksi lego misalnya untuk investasi atau dijual lagi tetapi sebetulnya dia ngga suka,” ujarnya
Sementara itu, terkait barang-barang yang menjadi pilihan dari para kolektor tersebut menurutnya akan berbeda-beda sesuai dengan kesukaan masing-masing atau keterpaparan yang mereka dapatkan saat tumbuh kembang sehingga ketika sudah dewasa dan bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan ada sisi emosional yang terpenuhi.
Editor Fajar Sidik
Psikolog dari Enlightmind, Nirmala Ika Kusumaningrum mengatakan pada dasarnya setiap orang memiliki keinginan untuk bisa mendapatkan atau sesuatu sehingga ketika dia berhasil memilikinya maka ada suatu kebanggaan atau kebahagiaan tersendiri yang dirasakan.
Bagi seorang pria, memiliki hobi mengoleksi suatu barang juga dapat membantunya melepaskan stres atau kepenatan setelah lelah bekerja sehingga dapat membuat hidupnya menjadi lebih seimbang.
“Apalagi ketika si kolektor tersebut bisa mendapatkan produk incaran atau yang dianggap rare atau sulit didapatkan, ada kebahagiaan tersendiri baginya sebagai sebuah pencapaian bahwa dia bisa mendapatkannya, dan ternyata itu bisa membooster energi dan semangat seseorang,” ujarnya.
Namun, yang harus diwaspadai bahwa collectible item tersebut kadang kala memiliki harga yang tidak murah sehingga harus ada pengaturan jangan sampai mengganggu keuangan atau merusak waktu dengan keluarga.
Memang ada beberapa collectible item yang bisa dijadikan sebagai invesasi karena harganya yang akan terus naik. Namun, akan ada perbedaan antara seorang kolektor yang memang hobi mengoleksi dengan seseorang yang hanya ingin membeli sebagai investasi untuk kemudian dijual lagi.
“Seorang kolektor itu dia memang hobi mengoleksi karena ada kesenangan dan rasa nyaman yang dia dapatkan kalau pun memiliki nilai investasi itu menjadi nilai tambah. Namun, ada juga yang memang sengaja membeli dan mengoleksi lego misalnya untuk investasi atau dijual lagi tetapi sebetulnya dia ngga suka,” ujarnya
Sementara itu, terkait barang-barang yang menjadi pilihan dari para kolektor tersebut menurutnya akan berbeda-beda sesuai dengan kesukaan masing-masing atau keterpaparan yang mereka dapatkan saat tumbuh kembang sehingga ketika sudah dewasa dan bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan ada sisi emosional yang terpenuhi.
Editor Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.