Pengen Resolusi Diet di Tahun Baru? Begini Kiat yang Tepat dari Ahli
26 December 2024 |
20:00 WIB
Hidup sehat kerap menjadi resolusi banyak orang saat menyambut tahun baru. Umumnya, mereka menginginkan tubuh yang ideal, di mana penurunan berat badan selalu menjadi tujuan utama agar dapat tambil lebih kurus dibandingkan tahun sebelumnya.
Isu penurunan berat badan memang selalu menjadi salah satu prioritas dalam resolusi tahunan masyarakat. sejumlah orang pun secara rutin membuat daftar resolusi yang diharapkan bisa dicapai di tahun baru, meski kebanyakan hanya jalan di tempat.
Baca juga: 4 Poin Penting Resolusi Karier 2025, Siap Hadapi Tantangan Dunia Kerja
Namun, bagaimana caranya agar genhype dapat mencapai tujuan tersebut? Sejumlah sumber menyebut, hal pertama yang mesti dilakukan adalah menetapkan tujuan dan motivasi hidup sehat. Arkian, kalian juga harus fokus terhadap goal yang ingin dituju selama setahun ke depan.
Ahli gizi dr. Raissa E. Djuanda, mengatakan penetapan jadwal untuk memulai gaya hidup sehat juga penting dilakukan. Misalnya, kapan seseorang memulai olahraga, waktu makan, dan istirahat. Mereka juga bisa menyesuaikan dengan jadwal pekerjaan.
"Tidak ada kata tidak sempat untuk olahraga. Olahraga bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun. Seperti misalnya, jika Anda merasa terlalu sibuk di kantor, saat setelah makan siang, anda bisa jalan dulu 30 menit sebelum balik ke kantor," katanya.
Lebih lanjut, dokter yang melakukan praktik di RS Pondok Indah itu, juga menyarankan masyarakat yang ingin diet agar lebih dulu mengkonsultasikan ke dokter atau ahli gizi. Sebab jika dilakukan sembarangan malah akan membahayakan nyawa pelaku diet.
Dia bahkan kerap menjumpai pasien yang melakukan program diet dengan jenis-jenis obat yang beredar tanpa pengawasan. Bahkan, dalam kasus tertentu dia juga pernah bertemu pasien dalam kondisi pingsan, hingga terkena gangguan pada liver dan ginjal.
"Kasus seperti ini sering saya jumpai. Biasanya kalau sudah ada masalah baru ke dokter gizi. Seperti misalnya ada yang diet hanya makan daging saja, yang ada malah kolesterolnya naik jadi lebih dari 400,"imbuhnya.
Setali tiga uang, ahli nutrisi dan kebugaran Yovi Yoanita, mengatakan kunci dalam menjalani diet adalah dengan menjadikannya gaya hidup. Sebab, diet harus dilakukan dengan memperhatikan perubahan tingkah laku.
Dokter spesialis Ilmu Gizi dari Universitas Padjajaran, itu menjelaskan hambatan utama seseorang untuk memulai gaya hidup sehat adalah kurangnya konsistensi, waktu, dan edukasi. Oleh karena itu, di menekankan untuk memulainya dari hal-hal kecil.
"Resolusi lebih mudah tercapai dengan menetapkan target kecil yang realistis, mencari dukungan komunitas, dan mencatat progres untuk menjaga motivasi,"katanya.
Menurut Yovi, salah satu program diet yang bisa dilakukan oleh masyarakat adalah diet plant-based. Diet ini adalah semacam program pola makan yang berfokus pada makanan nabati, seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak nabati, alih-alih produk hewani.
Banyak hal yang bisa menjadi alasan memutuskan program diet ini. Beberapa di antaranya adalah manfaat kesehatan, kesejahteraan hewan, hingga masalah keberlanjutan lingkungan yang saat ini juga menjadi salah satu masalah di masyarakat global.
"Diet plant-based juga membantu mengurangi risiko penyakit kronis jika dilakukan dengan gizi seimbang, akan tetapi juga harus tetap disesuaikan dengan kebutuhan individu," katanya.
Baca juga: Hypereport: Refleksi dan Resolusi Perancang Busana di Lanskap Mode Lokal & Global
Editor: Dika Irawan
Isu penurunan berat badan memang selalu menjadi salah satu prioritas dalam resolusi tahunan masyarakat. sejumlah orang pun secara rutin membuat daftar resolusi yang diharapkan bisa dicapai di tahun baru, meski kebanyakan hanya jalan di tempat.
Baca juga: 4 Poin Penting Resolusi Karier 2025, Siap Hadapi Tantangan Dunia Kerja
Namun, bagaimana caranya agar genhype dapat mencapai tujuan tersebut? Sejumlah sumber menyebut, hal pertama yang mesti dilakukan adalah menetapkan tujuan dan motivasi hidup sehat. Arkian, kalian juga harus fokus terhadap goal yang ingin dituju selama setahun ke depan.
Ahli gizi dr. Raissa E. Djuanda, mengatakan penetapan jadwal untuk memulai gaya hidup sehat juga penting dilakukan. Misalnya, kapan seseorang memulai olahraga, waktu makan, dan istirahat. Mereka juga bisa menyesuaikan dengan jadwal pekerjaan.
"Tidak ada kata tidak sempat untuk olahraga. Olahraga bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun. Seperti misalnya, jika Anda merasa terlalu sibuk di kantor, saat setelah makan siang, anda bisa jalan dulu 30 menit sebelum balik ke kantor," katanya.
Lebih lanjut, dokter yang melakukan praktik di RS Pondok Indah itu, juga menyarankan masyarakat yang ingin diet agar lebih dulu mengkonsultasikan ke dokter atau ahli gizi. Sebab jika dilakukan sembarangan malah akan membahayakan nyawa pelaku diet.
Dia bahkan kerap menjumpai pasien yang melakukan program diet dengan jenis-jenis obat yang beredar tanpa pengawasan. Bahkan, dalam kasus tertentu dia juga pernah bertemu pasien dalam kondisi pingsan, hingga terkena gangguan pada liver dan ginjal.
"Kasus seperti ini sering saya jumpai. Biasanya kalau sudah ada masalah baru ke dokter gizi. Seperti misalnya ada yang diet hanya makan daging saja, yang ada malah kolesterolnya naik jadi lebih dari 400,"imbuhnya.
Setali tiga uang, ahli nutrisi dan kebugaran Yovi Yoanita, mengatakan kunci dalam menjalani diet adalah dengan menjadikannya gaya hidup. Sebab, diet harus dilakukan dengan memperhatikan perubahan tingkah laku.
Dokter spesialis Ilmu Gizi dari Universitas Padjajaran, itu menjelaskan hambatan utama seseorang untuk memulai gaya hidup sehat adalah kurangnya konsistensi, waktu, dan edukasi. Oleh karena itu, di menekankan untuk memulainya dari hal-hal kecil.
"Resolusi lebih mudah tercapai dengan menetapkan target kecil yang realistis, mencari dukungan komunitas, dan mencatat progres untuk menjaga motivasi,"katanya.
Menurut Yovi, salah satu program diet yang bisa dilakukan oleh masyarakat adalah diet plant-based. Diet ini adalah semacam program pola makan yang berfokus pada makanan nabati, seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak nabati, alih-alih produk hewani.
Banyak hal yang bisa menjadi alasan memutuskan program diet ini. Beberapa di antaranya adalah manfaat kesehatan, kesejahteraan hewan, hingga masalah keberlanjutan lingkungan yang saat ini juga menjadi salah satu masalah di masyarakat global.
"Diet plant-based juga membantu mengurangi risiko penyakit kronis jika dilakukan dengan gizi seimbang, akan tetapi juga harus tetap disesuaikan dengan kebutuhan individu," katanya.
Baca juga: Hypereport: Refleksi dan Resolusi Perancang Busana di Lanskap Mode Lokal & Global
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.