Kementerian Kebudayaan Gelar Konser Apresiasi Musisi Legendaris Era 60-an
24 December 2024 |
21:57 WIB
Indonesia memiliki sejumlah musisi legendaris yang namanya populer pada masanya. Namun, seiring waktu, popularitas mereka mulai meredup dikarenakan berbagai hal. Preferensi musik yang terus berubah, hingga musikalitas yang menurun menjadi beberapa penyebabnya.
Namun, penikmat musik lawas sedikit banyak terobati kerinduannya. Sebab, Kementerian Kebudayaan bersama Gerakan Estafet Kebudayaan Indonesia (GEK-IND) menggelar acara konser penghormatan bagi musisi dan penyanyi legendaris era 1960-an di Gedung A Kementerian Kebudayaan, Jakarta, Selasa (24/12/2024).
Baca juga: Penyanyi Fryda Lucyana Emban Jabatan Baru Inspektur Jenderal Kementerian Kebudayaan
Mengusung tajuk, Tribute Musisi-Penyanyi Legendaris 1960-an, konser ini dihadiri para penyanyi kawakan seperti, Ernie Djohan, Titiek Sandhora, Muchsin Alatas, dan Titiek Hamzah. Mereka mengajak kembali penonton untuk bernostalgia dengan mendendangkan lagu-lagu populer pada dekade tersebut.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan, ihwal dihelatnya acara ini adalah untuk mengapresiasi para penyanyi lawas yang telah memberi kontribusi besar terhadap kemajuan budaya Indonesia. Kegiatan ini juga sebagai bentuk penggalangan estafet kebudayaan bagi generasi penerus bangsa.
Sebagai bentuk kick off, acara ini ke depannya akan dikembangkan dalam bentuk konser bagi para penyanyi maestro di Tanah Air. Selain itu, pihaknya juga akan membuat arsip dan pengembangan musik tersebut agar nantinya generasi muda bisa menikmatinya dengan cara yang lebih sangkil.
"Nantinya kami akan membuat panggung yang lebih besar, di mana bukan hanya menjadi ajang nostalgia, tapi juga mengusung nilai-nilai perjuangan seniman era 60-an yang ekonominya pada saat tidak seperti [para musisi] sekarang," katanya.
Selaras, Ketua GEK-IND, Titi Widoretno Warisman mengatakan, lewat acara ini dia berharap ke depannya dapat menjadi titik tolok untuk menghadirkan perubahan di bidang kebudayaan, khususnya dari ranah musik. Pengalaman para musisi lawas tersebut juga bisa dijadikan sebagai inspirasi bagi generasi muda.
Menurutnya, Indonesia memang memiliki sejumlah musisi lawas yang pada masanya cukup populer dikenal masyarakat. Namun, karena perubahan industri yang bergerak cepat, mereka akhirnya terlupakan, atau mungkin tidak dikenali oleh para generasi penerus.
"Ini merupakan bentuk pengenalan nilai-nilai dari setiap zaman untuk dibawa ke masa depan, supaya generasi berikut bisa memiliki semangat para pendahulu, karena bangsa yang besar adalah mereka yang menghargai orang-orang besarnya," katanya.
Berlangsung sekitar 4 jam itu, para musisi menyanyikan beberapa tembang populer pada masanya. Beberapa di antaranya adalah Kau Selalu di Hatiku, dan Teluk Bayur, yang dinyanyikan oleh Ernie Djohan. Pasangan musisi Muchsin Alatas, dan Titiek Sandhora juga menembangkan lagu Hatiku Hatimu, dan Dunia Belum Kiamat.
Musisi kawakan Titiek Hamzah juga sempat menyanyikan lagu Surabaya yang dulu dipopulerkan oleh grupnya, Dara Puspita. Arkian, Titiek yang dulunya mengisi posisi bassist di grup trio puan, itu juga menyanyikan lagu populer Pantai Pattaya, yang sempat mengharumkan grup band asal Surabaya, Jawa Timur itu.
Baca juga: Eksklusif Menteri Kebudayaan Fadli Zon: Misi Menjadikan Indonesia Sebagai Ibu Kota Budaya Dunia
"Melihat kegiatan ini saya juga cukup surprise dengan apa yang dihelat oleh Kementrian Kebudayaan. Semoga sebuah keberhasilan atau kegagalan [dari acara yang nanti akan dihelat] mereka bisa mendapat tim kerja yang baik," kata Titiek Hamzah.
Selain jajaran pegawai Kementerian Kebudayaan, acara ini juga dihadiri Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti, Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha, Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif Yovie Widianto, dan Utusan Khusus Presiden Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad.
Editor: Fajar Sidik
Namun, penikmat musik lawas sedikit banyak terobati kerinduannya. Sebab, Kementerian Kebudayaan bersama Gerakan Estafet Kebudayaan Indonesia (GEK-IND) menggelar acara konser penghormatan bagi musisi dan penyanyi legendaris era 1960-an di Gedung A Kementerian Kebudayaan, Jakarta, Selasa (24/12/2024).
Baca juga: Penyanyi Fryda Lucyana Emban Jabatan Baru Inspektur Jenderal Kementerian Kebudayaan
Mengusung tajuk, Tribute Musisi-Penyanyi Legendaris 1960-an, konser ini dihadiri para penyanyi kawakan seperti, Ernie Djohan, Titiek Sandhora, Muchsin Alatas, dan Titiek Hamzah. Mereka mengajak kembali penonton untuk bernostalgia dengan mendendangkan lagu-lagu populer pada dekade tersebut.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan, ihwal dihelatnya acara ini adalah untuk mengapresiasi para penyanyi lawas yang telah memberi kontribusi besar terhadap kemajuan budaya Indonesia. Kegiatan ini juga sebagai bentuk penggalangan estafet kebudayaan bagi generasi penerus bangsa.
Sebagai bentuk kick off, acara ini ke depannya akan dikembangkan dalam bentuk konser bagi para penyanyi maestro di Tanah Air. Selain itu, pihaknya juga akan membuat arsip dan pengembangan musik tersebut agar nantinya generasi muda bisa menikmatinya dengan cara yang lebih sangkil.
"Nantinya kami akan membuat panggung yang lebih besar, di mana bukan hanya menjadi ajang nostalgia, tapi juga mengusung nilai-nilai perjuangan seniman era 60-an yang ekonominya pada saat tidak seperti [para musisi] sekarang," katanya.
Dari kiri: Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha, dan musisi Titiek Hamzah saat memberikan keterngan pada awak media di Gedung A Kementerian Kebudayaan, Jakarta, Selasa (24/12/24). (sumber gambar: Hypeabis.id/Prasetyo Agung Ginanjar)
Menurutnya, Indonesia memang memiliki sejumlah musisi lawas yang pada masanya cukup populer dikenal masyarakat. Namun, karena perubahan industri yang bergerak cepat, mereka akhirnya terlupakan, atau mungkin tidak dikenali oleh para generasi penerus.
"Ini merupakan bentuk pengenalan nilai-nilai dari setiap zaman untuk dibawa ke masa depan, supaya generasi berikut bisa memiliki semangat para pendahulu, karena bangsa yang besar adalah mereka yang menghargai orang-orang besarnya," katanya.
Berlangsung sekitar 4 jam itu, para musisi menyanyikan beberapa tembang populer pada masanya. Beberapa di antaranya adalah Kau Selalu di Hatiku, dan Teluk Bayur, yang dinyanyikan oleh Ernie Djohan. Pasangan musisi Muchsin Alatas, dan Titiek Sandhora juga menembangkan lagu Hatiku Hatimu, dan Dunia Belum Kiamat.
Musisi kawakan Titiek Hamzah juga sempat menyanyikan lagu Surabaya yang dulu dipopulerkan oleh grupnya, Dara Puspita. Arkian, Titiek yang dulunya mengisi posisi bassist di grup trio puan, itu juga menyanyikan lagu populer Pantai Pattaya, yang sempat mengharumkan grup band asal Surabaya, Jawa Timur itu.
Baca juga: Eksklusif Menteri Kebudayaan Fadli Zon: Misi Menjadikan Indonesia Sebagai Ibu Kota Budaya Dunia
"Melihat kegiatan ini saya juga cukup surprise dengan apa yang dihelat oleh Kementrian Kebudayaan. Semoga sebuah keberhasilan atau kegagalan [dari acara yang nanti akan dihelat] mereka bisa mendapat tim kerja yang baik," kata Titiek Hamzah.
Selain jajaran pegawai Kementerian Kebudayaan, acara ini juga dihadiri Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti, Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha, Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif Yovie Widianto, dan Utusan Khusus Presiden Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.