Marie Claire Sebut Longchamp Seri Le Pliage Jadi Tas Pemersatu Kaum Milenial dan Gen Z
19 December 2024 |
21:25 WIB
Apakah Genhype kerap kali melihat model tas seperti gambar tajuk di atas berseliweran di sekitar kampus, lingkungan kerja, hingga tempat-tempat umum lainnya? Model tas tersebut berasal dari merek kenamaan Longchamp dengan signature series-nya yakni Le Pliage.
Model ini belakangan muncul menjadi ikon fesyen global yang menjembatani kesenjangan fesyen antara Generasi Milenial dan Generasi Z. Tas jinjing yang ditandai dengan desain minimalis ini berhasil menjadi aksesori utama yang viral di banyak negara termasuk Indonesia.
Baca juga: Gaya Glamor Model Zsa Zsa Utari Curi Perhatian di Jakarta Fashion Week 2025
Diluncurkan pada tahun 1993, Le Pliage awalnya terinspirasi dari bentuk kerajinan origami ala Jepang. Merek mewah asal Prancis ini telah menjual lebih dari 30 juta unit kepada para pembeli, termasuk Princess Kate Middleton, artis Jennifer Lopez, Katie Holmes, dan selebrti Kendall Jenner.
Tas Le Pliage dibuat dari bahan nilon daur ulang dan dilengkapi dengan pegangan kulit yang membuatnya tahan lama tetapi tetap modis. Bukan itu saja, desainnya yang memungkinkan bagian tas untuk dilipat menjadi ukuran yang lebih ringkas semakin meningkatkan nilai fungsinya.
Dengan harga sekitar $155 (sekitar Rp 2,4 juta) tas ini dapat menjadi pilihan tampil modis dan berkelas untuk kalangan yang mampu mengaksesnya. Seperti yang dikatakan oleh analis tren Casey Lewis kemampuan Le Pliage untuk melampaui batas generasi sangat luar biasa,
“Ini adalah tas yang menurut Gen Z keren, sudah dimiliki oleh generasi Milenial di lemari mereka, dan tidak pernah berhenti digunakan oleh generasi X karena ini adalah barang yang sangat penting bagi mereka,” ujar Casey kepada Marie Claire.
Kebangkitan Le Pliage di kalangan konsumen yang lebih muda dapat dikaitkan dengan beberapa faktor. Bagi Gen Z, yang sering memprioritaskan konsep keberlanjutan dan fungsionalitas bahan ramah lingkungan dari tas ini sejalan dengan visi baru mereka.
Selain itu, desain tas ini juga dapat dibuat lebih personal melalui fitur “My Pliage Signature” yang diberikan Longchamp. Hal ini yang secara khusus menarik bagi Gen Z yang tertarik dengan beragam hal berbau otentik dan personal.
Desain produk Longchamp sendiri sangat pas jika dipadukan dengan model padu padan jalanan atau street style fashion look. Pilihan ukuran tas yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pemiliknya mulai dari small, medium hingga large menjadi alternatif masyarakat penikmat fesyen khususnya yang tinggal di perkotaan.
Marie Claire secara khusus menyebut terlepas dari sifat siklus tren fesyen yang terus bergulir, Longchamp Le Pliage sepertinya akan mempertahankan statusnya sebagai produk yang tak kandas dimakan zaman. Siklus tren saat ini yang memungkinkan barang-barang yang pernah populer di masa lampau kembali digemari oleh generasi terbaru membuat potensi usia tren usia Longchamp Le Pliage masih akan berlanjut.
Bagaimana dengan Genhype, tertarik menjadikan Longchamp Le Pliage sebagai salah satu koleksi tas impian mendatang?
Baca juga: Sejarah & Perkembangan Model Desain Sepatu Bata Selama Satu Abad
Editor: Puput Ady Sukarno
Model ini belakangan muncul menjadi ikon fesyen global yang menjembatani kesenjangan fesyen antara Generasi Milenial dan Generasi Z. Tas jinjing yang ditandai dengan desain minimalis ini berhasil menjadi aksesori utama yang viral di banyak negara termasuk Indonesia.
Baca juga: Gaya Glamor Model Zsa Zsa Utari Curi Perhatian di Jakarta Fashion Week 2025
Diluncurkan pada tahun 1993, Le Pliage awalnya terinspirasi dari bentuk kerajinan origami ala Jepang. Merek mewah asal Prancis ini telah menjual lebih dari 30 juta unit kepada para pembeli, termasuk Princess Kate Middleton, artis Jennifer Lopez, Katie Holmes, dan selebrti Kendall Jenner.
Tas Le Pliage dibuat dari bahan nilon daur ulang dan dilengkapi dengan pegangan kulit yang membuatnya tahan lama tetapi tetap modis. Bukan itu saja, desainnya yang memungkinkan bagian tas untuk dilipat menjadi ukuran yang lebih ringkas semakin meningkatkan nilai fungsinya.
Dengan harga sekitar $155 (sekitar Rp 2,4 juta) tas ini dapat menjadi pilihan tampil modis dan berkelas untuk kalangan yang mampu mengaksesnya. Seperti yang dikatakan oleh analis tren Casey Lewis kemampuan Le Pliage untuk melampaui batas generasi sangat luar biasa,
“Ini adalah tas yang menurut Gen Z keren, sudah dimiliki oleh generasi Milenial di lemari mereka, dan tidak pernah berhenti digunakan oleh generasi X karena ini adalah barang yang sangat penting bagi mereka,” ujar Casey kepada Marie Claire.
Kebangkitan Le Pliage di kalangan konsumen yang lebih muda dapat dikaitkan dengan beberapa faktor. Bagi Gen Z, yang sering memprioritaskan konsep keberlanjutan dan fungsionalitas bahan ramah lingkungan dari tas ini sejalan dengan visi baru mereka.
Selain itu, desain tas ini juga dapat dibuat lebih personal melalui fitur “My Pliage Signature” yang diberikan Longchamp. Hal ini yang secara khusus menarik bagi Gen Z yang tertarik dengan beragam hal berbau otentik dan personal.
Desain produk Longchamp sendiri sangat pas jika dipadukan dengan model padu padan jalanan atau street style fashion look. Pilihan ukuran tas yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pemiliknya mulai dari small, medium hingga large menjadi alternatif masyarakat penikmat fesyen khususnya yang tinggal di perkotaan.
Marie Claire secara khusus menyebut terlepas dari sifat siklus tren fesyen yang terus bergulir, Longchamp Le Pliage sepertinya akan mempertahankan statusnya sebagai produk yang tak kandas dimakan zaman. Siklus tren saat ini yang memungkinkan barang-barang yang pernah populer di masa lampau kembali digemari oleh generasi terbaru membuat potensi usia tren usia Longchamp Le Pliage masih akan berlanjut.
Bagaimana dengan Genhype, tertarik menjadikan Longchamp Le Pliage sebagai salah satu koleksi tas impian mendatang?
Baca juga: Sejarah & Perkembangan Model Desain Sepatu Bata Selama Satu Abad
Editor: Puput Ady Sukarno
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.