Eka Kurniawan Rayakan Dua Dekade Novel Lelaki Harimau dengan Cover dan Cerpen Baru
16 December 2024 |
21:00 WIB
Novelis Eka Kurniawan kembali merayakan 2 dekade lahirnya novel Lelaki Harimau dengan edisi spesial. Novel kedua peraih Prince Clause Awards, pada 2018 itu diterbitkan ulang dengan sampul baru yang lebih artistik dan filosofis, hasil desain seniman Wulang Sunu.
Keistimewan dari penerbitan ulang Lelaki Harimau adalah hadir dengan bonus cerita pendek (cerpen) bertajuk Mat Pisau. Cerpen setebal 24 halaman itu, hanya dapat dikoleksi oleh penggemar secara terbatas, karena hanya dicetak 1.000 eksemplar saja penerbit Gramedia Pustaka Utama (GPU).
Baca juga: Sinopsis Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu, Adaptasi Novel Karya Pidi Baiq
Editor Senior Bidang Sastra GPU, Mirna Yulistianti mengatakan bahwa pihaknya memang mencetak edisi spesial ini secara terbatas. Total, mereka akan mencetak ulang penerbitan ulang edisi ke-11 itu sebanyak 5.000 eksemplar, di mana 1.000 di antaranya akan dijual dengan bonus cerpen Mat Pisau.
Mirna menjelaskan, ihwal diterbitkannya cerpen tersebut juga bukan tanpa alasan. Sebab, untuk karya keduanya itu, Eka memang ingin menulis sesuatu yang beda sebagai 'hadiah' bagi dirinya sendiri, serta para penggemar. Momen ini juga tak lepas dari kegiatan sang penulis yang belakangan ini kerap mengeksplorasi cerpen.
"Bundling ini secara khusus memang untuk reseller saja. Cerpen ini juga khusus dibuat oleh Eka Kurniawan untuk merayakan 20 tahunnya novel Lelaki Harimau yang pertama kali diterbitkan pada 2004," katanya saat jumpa media terbatas di kantor Kompas Gramedia, Jakarta (16/12/2024).
Selaras, Eka mengungkap, pemilihan cerpen Mat Pisau sebagai 'hadiah mendadak' itu dikarenakan karya tersebut adalah cerpen teranyar. Premis dari cerpen ini adalah tentang seseorang yang mencari keunikan yang ada di dirinya, meskipun akhirnya sang persona terjebak dengan keistimewaan tersebut.
Eka menjelaskan, bahwa setiap orang sebenarnya memiliki keistimewaan yang bisa diasah laiknya pisau, akan tetapi mereka kerap juga terjebak dengan anugerah tersebut. Cerpen ini, menurutnya bakal mengungkai kedua tegangan itu, serta dibalut dengan kisah perundungan yang menjadi salah satu tema di dalamnya.
"Waktu nulis cerpen ini, idiom pisau sebenarnya bisa apa saja sih. Bisa posisi si Mat juga, ada tema perundungan tapi ini spektrumnya pengabaian. Seseorang yang tidak terlihat atau invisible, karena berbeda dengan lainnya. Pada perspektif si Mat, mungkin dia sosok yang ada tapi tidak pernah dianggap," katanya.
Mat Pisau berkisah tentang seorang remaja yang terbuang dari masyarakat dan tidak dianggap oleh sekelilingnya. Bahkan dia sering bertanya pada dirinya sendiri, apakah kehadirannya adalah sebuah gangguan atau anugerah, baik oleh keluarga ataupun teman-temannya.
Sebagai seorang anak, Mat juga yakin jika dia pergi ibunya tak akan mencarinya. Ibunya mungkin sedikit sedih, tapi kesedihan tersebut akan sembuh karena tertimbun oleh kesedihan lain. sementara itu, di tempatnya bersekolah, dia juga tidak pernah dianggap, atau sebatas angin lalu.
Namun, momen tersebut akhirnya berubah setelah dia menemukan sebilah pisau pramuka berkarat di gerbang sekolah. Berkat pisau inilah Mat akhirnya populer di kalangan teman-teman sekelas dan tempat tinggalnya. Terlebih setelah dia berhasil bermain akrobat dengan belasan pisau di tangannya.
Baca juga: Dari Wattpad ke Rak Toko Buku, Niallgina Rilis Novel Perdananya Trending Topic
Mat, kini berpikir bahwa dia bukanlah orang yang bodoh, setelah berhasil mengendalikan pisau-pisau tersebut. Mat Pisau, cerpen terbaru Eka Kurniawan seperti memproyeksikan kisah anak-anak yang terbuang dari masyarakat, lalu menemukan cahaya pada sebilah pisau di dalam diri mereka.
"Yang menjadi tema penting dari cerpen ini adalah, apakah ada bahaya dari keahliannya dalam memainkan pisau-pisau tersebut. Terlebih saat Mat Pisau terperangkap dalam identitasnya yang baru ini, sebagai seorang yang ahli dalam berakrobat dengan pisau," terang Eka.
Editor: Fajar Sidik
Keistimewan dari penerbitan ulang Lelaki Harimau adalah hadir dengan bonus cerita pendek (cerpen) bertajuk Mat Pisau. Cerpen setebal 24 halaman itu, hanya dapat dikoleksi oleh penggemar secara terbatas, karena hanya dicetak 1.000 eksemplar saja penerbit Gramedia Pustaka Utama (GPU).
Baca juga: Sinopsis Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu, Adaptasi Novel Karya Pidi Baiq
Editor Senior Bidang Sastra GPU, Mirna Yulistianti mengatakan bahwa pihaknya memang mencetak edisi spesial ini secara terbatas. Total, mereka akan mencetak ulang penerbitan ulang edisi ke-11 itu sebanyak 5.000 eksemplar, di mana 1.000 di antaranya akan dijual dengan bonus cerpen Mat Pisau.
Mirna menjelaskan, ihwal diterbitkannya cerpen tersebut juga bukan tanpa alasan. Sebab, untuk karya keduanya itu, Eka memang ingin menulis sesuatu yang beda sebagai 'hadiah' bagi dirinya sendiri, serta para penggemar. Momen ini juga tak lepas dari kegiatan sang penulis yang belakangan ini kerap mengeksplorasi cerpen.
"Bundling ini secara khusus memang untuk reseller saja. Cerpen ini juga khusus dibuat oleh Eka Kurniawan untuk merayakan 20 tahunnya novel Lelaki Harimau yang pertama kali diterbitkan pada 2004," katanya saat jumpa media terbatas di kantor Kompas Gramedia, Jakarta (16/12/2024).
Dari kiri: Chief Editor Gramedia Pustaka Utama Andi Tarigan, novelis Eka Kurniawan, dan Editor Senior Bagian Sastra GPU Mirna Yulistianti saat ditemui di kantor Kompas Gramedia, Palmerah Barat, Jakarta Barat, Senin (16/12/2024). (sumber gambar: Hypeabis.id/Prasetyo Agung Ginanjar)
Selaras, Eka mengungkap, pemilihan cerpen Mat Pisau sebagai 'hadiah mendadak' itu dikarenakan karya tersebut adalah cerpen teranyar. Premis dari cerpen ini adalah tentang seseorang yang mencari keunikan yang ada di dirinya, meskipun akhirnya sang persona terjebak dengan keistimewaan tersebut.
Eka menjelaskan, bahwa setiap orang sebenarnya memiliki keistimewaan yang bisa diasah laiknya pisau, akan tetapi mereka kerap juga terjebak dengan anugerah tersebut. Cerpen ini, menurutnya bakal mengungkai kedua tegangan itu, serta dibalut dengan kisah perundungan yang menjadi salah satu tema di dalamnya.
"Waktu nulis cerpen ini, idiom pisau sebenarnya bisa apa saja sih. Bisa posisi si Mat juga, ada tema perundungan tapi ini spektrumnya pengabaian. Seseorang yang tidak terlihat atau invisible, karena berbeda dengan lainnya. Pada perspektif si Mat, mungkin dia sosok yang ada tapi tidak pernah dianggap," katanya.
Sinopsis Cerpen Mat Pisau
Mat Pisau berkisah tentang seorang remaja yang terbuang dari masyarakat dan tidak dianggap oleh sekelilingnya. Bahkan dia sering bertanya pada dirinya sendiri, apakah kehadirannya adalah sebuah gangguan atau anugerah, baik oleh keluarga ataupun teman-temannya.Sebagai seorang anak, Mat juga yakin jika dia pergi ibunya tak akan mencarinya. Ibunya mungkin sedikit sedih, tapi kesedihan tersebut akan sembuh karena tertimbun oleh kesedihan lain. sementara itu, di tempatnya bersekolah, dia juga tidak pernah dianggap, atau sebatas angin lalu.
Namun, momen tersebut akhirnya berubah setelah dia menemukan sebilah pisau pramuka berkarat di gerbang sekolah. Berkat pisau inilah Mat akhirnya populer di kalangan teman-teman sekelas dan tempat tinggalnya. Terlebih setelah dia berhasil bermain akrobat dengan belasan pisau di tangannya.
Baca juga: Dari Wattpad ke Rak Toko Buku, Niallgina Rilis Novel Perdananya Trending Topic
Mat, kini berpikir bahwa dia bukanlah orang yang bodoh, setelah berhasil mengendalikan pisau-pisau tersebut. Mat Pisau, cerpen terbaru Eka Kurniawan seperti memproyeksikan kisah anak-anak yang terbuang dari masyarakat, lalu menemukan cahaya pada sebilah pisau di dalam diri mereka.
"Yang menjadi tema penting dari cerpen ini adalah, apakah ada bahaya dari keahliannya dalam memainkan pisau-pisau tersebut. Terlebih saat Mat Pisau terperangkap dalam identitasnya yang baru ini, sebagai seorang yang ahli dalam berakrobat dengan pisau," terang Eka.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.