Festival dan konser musik akan kian ramai pada 2025 (Sumber gambar/ilsutrasi: Pexels/ Sebastian Ervi)

Hypereport Resolusi 2025: Menanti Kejutan Karya Segar Para Musisi Sambut Warsa Anyar

16 December 2024   |   22:18 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Penghujung 2024 hanya tinggal menghitung hari dan kita siap menyambut tahun baru 2025. Setelah melewati tahun yang penuh hiruk pikuk pascapademi Covid-19, para musisi di dalam negeri bersiap untuk menyambut warsa anyar dengan berbagai karya dan inovasi segar untuk memanjakan para pendengarnya.

Industri musik di dalam negeri bisa dibilang cukup bersinar sepanjang 2024. Berbagai konser dan festival bermunculan seperti jamur pada musim hujan, baik dari musisi dalam dan luar negeri. Tidak hanya itu, kehadiran platform musik digital sebagai wadah bagi para seniman musik juga menjadi salah satu pendorong membanjirnya karya-karya musisi muda untuk muncul dengan segala idealismenya.

Salah satu musisi yang merasakan manisnya industri musik sepanjang 2024 adalah Bernadya. Sang musisi tercatat meraih berbagai macam prestasi, yakni Indonesia Music Awards 2024 kategori Album of the Year lewat album berjudul Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan.

Tidak hanya itu, dara cantik pemilik nama lengkap Bernadya Ribka Jayakusuma itu juga bersinar di ajang Anugerah Music Awards 2024. Lewat album studionya itu, dia memenangkan 3 kategori, yakni Album Pop Terbaik, Album Terbaik Terbaik, dan Pencipta Lagu Pop Terbaik.

Baca juga: Hypereport Resolusi 2025: Cerita Seniman Mengeksplorasi Diri di Tahun Baru

Platform musik Spotify juga menganugerahkan sang musisi sebagai Indonesia Top Artist of 2024, Indonesia Top Album of 2024, Indonesia Top Song of 2024, dan Indonesia Top Female Artist of 2024.

Setelah melewati tahun-tahun yang penuh penghargaan, wanita asal Surabaya ini juga tengah bersiap-siap menghadapi 2025. Dia mengaku memiliki beberapa project yang sedang disiapkan bersama team. “Tapi, belum bisa aku jabarkan seperti apa, pokoknya ditunggu saja,” ujarnya kepada Hypeabis.id beberapa waktu lalu.

Meskipun masih merahasiakan kekaryaannya pada tahun anyar, dia mengaku ingin melakukan eksplorasi suara-suara dalam musiknya. Tidak hanya itu, eksplorasi juga akan dilakukannya dari segi penulisan lirik.

Pada tahun depan, musisi pelantun lagu berjudul Satu Bulan itu juga akan bekerja sama dengan beberapa musisi dan produser dalam menghadirkan karya-karya segar yang memesona.

“Resolusi aku pada 2025 yang pasti ingin terus berkarya dan mengeluarkan project-project baru dan aku ingin memberikan yang terbaik untuk pendengar musik aku dan fans aku Bersenadya,” ujarnya.

Sementara itu, musisi Fitri Carlina mengungkapkan salah satu pencapainnya dalam industri musik dalam negeri adalah dengan kembali masuknya dalam nominasi Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 2024.

Tidak hanya itu, di ajang tersebut, dia tercatat berhasil membawa pulang Piala AMI Awards 2024 untuk kategori Artis Solo/Grup/Kolaborasi Dangdut Elektro Terbaik lewat single Aku Kangen Kamu.

Dalam menghadapi tahun anyar, sang musisi memiliki resolusi untuk terus berkarya dalam industri musik Indonesia. “[Resolusi 2025] Yang pasti ingin terus berkarya, ingin terus bahagia,” katanya.

Dengan begitu, pada awal 2025, sang musisi mengaku akan mengeluarkan karya terbarunya. “Kalau untuk mengeluarkan karya InsyaAllah  pada awal 2025, entah itu sebelum Ramadan atau setelah Lebaran,” katanya di Jakarta beberapa waktu lalu.

Proses rekaman lagu anyar tersebut sudah rampung dan masuk dalam tahap penyelesaian akhir. Kini, karya terbaru itu tengah masuk antrean dalam label untuk segera dirilis ke pasar.

Dia mengungkapkan, proses syuting karya yang akan rilis pada tahun depan sebenarnya ingin dilakukan di Doha, Qatar. Namun, karena beberapa hal, pengambilan gambar akhirnya dilakukan di Indonesia.

Dalam lagu terbaru itu, Fitri masih mengusung electronic dance music (EDM) dan belum kembali ke koplo. “Kenapa aku masih belum kembali lagi ke basic aku, koplo? Karena kalau menurut aku, aku belum menemukan kayak feel musik atau karya lagi yang untuk di-koplo-kan,” katanya.

Selain itu, alasan lain Fitri belum kembali ke genre koplo lantaran tren yang masih diminati adalah EDM. Dia pun mengaku sangat terbuka dengan musik-musik yang sekarang berkembang, sehingga tidak harus memaksakan genre koplo.

Dari musik orkestra, konduktor Avip Priatna memiliki resolusi 2025 agar musik orkestra lebih dekat lagi dengan masyarakat. Untuk mewujudkan hal itu, dia pun akan membuat konser musik yang mengangkat musik-musik Indonesia pada tahun depan.

Tidak hanya itu, dia juga akan melakukan inovasi dengan membawakan karya-karya dari sejumlah grup band. Namun, karya tersebut dibawakan dengan kemasan orkestra, sehingga banyak orang dapat menikmatinya menjadi sesuatu yang berbeda.

Karya-karya band yang akan dibawa pada tahun depan adalah dari luar negeri. Selain itu, pertunjukan Simphony Untuk Bangsa juga tetap bakal digelar pada 2025. “Mungkin akan membawakan lagu-lagu Indonesia dari berbagai zaman, dari zaman dahulu sampai sekarang, konser klasik, dan beberapa konser lain,” katanya.


Sambut Tahun Baru dengan Optimisme 

Terkait 2025, baik Bernadya, Fitri Carlina, maupun Avip Priatna optimistis dengan industri musik pada tahun depan meskipun sejumlah tantangan masih harus dihadapi.  Menurut Bernadya, industri musik pada 2025 akan lebih seru dan juga berwarna. “Makin banyak festival-festival musik untuk musisi lokal,” ujarnya.

Tidak hanya itu, industri musik juga pasti akan kedatangan para pendatang baru pada tahun depan. Keberadaan mereka justru membuat Bernadya kian bersemangat untuk terus membuat karya yang lebih berkualitas.

Sementara itu, Fitri Carlina menilai bahwa persaingan pada 2025 bakal makin ketat dengan skala industri yang kian besar. Terlebih Generasi Alpha yang terus bertumbuh dan sudah bisa berkarya. “Jadi, saingannya bukan gen Z lagi,” ujarnya.

Untuk menghadapi persaingan yang akan menantang pada tahun depan, kreativitas dan kemampuan membaca pasar serta genre yang akan diminati menjadi faktor penting.

Tidak hanya itu, menurutnya sejumlah hal juga perlu menjadi perhatian pada tahun depan. Dia menilai bahwa para musisi yang berkarya tidak sekadar jadi. Mereka harus berpikir tentang akibat yang mungkin timbul terhadap generasi selanjutnya. “Kalau masalah kebebasan dalam bermusik bebas-bebas saja ya. Hanya saja, jangan sampai kebebasan itu bablas,” tegasnya.

Baca juga: Hypereport: Cerita Eksplorasi & Inovasi Para Sineas Sepanjang 2024-2025

Selain itu, dia juga menyoroti royalti menjadi salah satu bagian yang menjadi perhatian bersama. Pada saat ini, banyak musisi sudah mulai aware terkait dengan royalti dalam industri musik, sehingga pada masa yang akan datang diharapkan bakal lebih baik. ”Hanya saja memang ini jangan berhenti di sini saja, harus terus diperjuangkan,” tegasnya.

Terkait dengan kondisi tahun depan, Avip berharap ada dukungan yang lebih besar terhadap musik orkestra. Pada saat ini, rasa cinta musisi terhadap musik membuat mereka dapat menghadapi berbagai macam tantangan.

Dia ingin musik orkestra terus mengalami perkembangan baik secara kualitas maupun kuantitas. Dari sisi kualitas, para pemain musik orkestra dapat memiliki skill atau kemampuan yang mumpuni.

Pada tahun depan, tantangan para pemain musik orkestra adalah mendidik para penonton agar kian kritis dan berwawasan luas, sehingga membuat industri musik orkestra di dalam negeri kian bagus.

”Jadi yang namanya belajar musik itu tidak hanya orang mau jadi musisi, tapi juga orang mengerti musik,” katanya.

Dia mengatakan bahwa di berbagai negara musik menjadi salah satu faktor penting karena terbukti memiliki banyak manfaat. Salah satu di antaranya adalah menjadi stimulasi bagi individu terkait banyak hal, seperti keseimbangan, reaksi, dan sebagainya.

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

Sutradara Yandy Laurens Jaga Relevansi Cerita saat Garap Film 1 Kakak 7 Keponakan

BERIKUTNYA

Eka Kurniawan Rayakan Dua Dekade Novel Lelaki Harimau dengan Cover dan Cerpen Baru

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: