Bakmi GM (Sumber Foto: Instagram/@bakmigmania)

Grup Djarum Akuisisi Bakmi GM, Borong Saham dengan Nilai Fantastis

10 December 2024   |   13:00 WIB
Image
Kintan Nabila Jurnalis Hypeabis.id

Grup Djarum dikabarkan telah mengakuisisi saham PT Griya Mie Sejati, perusahaan yang mengelola restoran Bakmi GM dengan nilai transaksi berjumlah fantastis. Akuisisi ini menandai ekspansi bisnis mereka ke sektor kuliner, yang makin memperkuat posisinya sebagai salah satu konglomerat terbesar di Indonesia.

Adapun PT Griya Miesejati merupakan perusahaan induk restoran cepat saji BAKMI GM, yang merupakan ikon restoran bakmi di Jakarta. Restoran yang dulunya bernama BAKMI GAJAH MADA tersebut, didirikan pada 1959 oleh sepasang suami istri Bapak Tjhai Sioe dan Ibu Loei Kwai Fong. 

Baca juga: Bakmi Naga Resto Sukses Pertahankan Cita Rasa, ini Resep Rahasianya

Mengutip Dealstreet Asia, Selasa (10/12/2024), grup Djarum telah resmi mengakuisisi 85 persen saham PT Griya Mie Sejati dengan nilai transaksi mencapai Rp 2 triliun-Rp 2,4 triliun. Bakmi GM sendiri dilaporkan memiliki pendapatan tahunan sekitar Rp.700 miliar, dengan rata-rata pendapatan harian mencapai Rp2 miliar.

Akuisisi ini merupakan langkah strategis grup Djarum untuk diversifikasi bisnis. Mengingat reputasi Bakmi GM yang sangat kuat di pasar mie instan, perusahaan raksasa milik Hartono bersaudara tersebut berpotensi memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan pendapatannya.

Langkah grup Djarum ini juga mengindikasikan adanya persaingan yang makin ketat di industri makanan dan minuman. Menunjukkan bahwa sektor kuliner di Indonesia masih sangat menarik bagi para investor. Dengan sumber daya dan jaringan distribusi yang luas, diharapkan mereka dapat membawa Bakmi GM ke level yang lebih tinggi.

PT Djarum merupakan salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia, dengan produk andalannya merek Djarum Super. Berlokasi di Kudus, Jawa Tengah, perusahaan ini merupakan induk dari grup Djarum yang membawahi banyak bisnis yang dikelola oleh keluarga Hartono.

Generasi pertama keluarga Hartono adalah Oei Wie Gwan. Dia mendirikan PT Djarum pada 21 April 1951 di Kudus, Jawa Tengah. Hanya beberapa bulan setelah perusahaan tersebut berdiri, Oei Wie Gwan langsung mematenkan merek tersebut. Pada masa awal beroperasi perusahaan ini hanya dikelola oleh 10 orang dengan peralatan produksi sederhana.

Oei Wie Gwan meninggal pada 1963, kemudian PT Djarum dipimpin oleh kedua anaknya, yakni Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono. Bisnis ini terus berkembang, menjadikan kakak-adik tersebut sebagai salah satu konglomerat terkaya Indonesia. Bila ditotal harta milik keduanya bisa mencapai Rp700 triliun. 

Berdasarkan laporan Forbes Time Billionaires, Michael Hartono memiliki harta kekayaan hingga USD24,2 miliar atau setara dengan Rp385,7 triliun (kurs Rp15.940). Sebagian besar kekayaannya berasal dari investasinya di saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA. 

Sementara Robert Hartono memiliki harta kekayaan hingga USD25,2 miliar atau setara dengan Rp401,6 triliun (kurs Rp15.940). Robert adalah Bos dari Djarum, Polytron, dan juga pemegang saham terbesar di Bank Central Asia (BCA).

Selain bisnis rokok kretek, grup Djarum juga punya unit bisnis lainnya seperti bank (BCA), elektronika (Polytron), perkebunan (HPI Argo), pusat perbelanjaan (Grand Indonesia), perdagangan elektronik (Blibli), agen perjalanan daring (tiket.com), media komunikasi (Mola), dan sebagainya.

Sekarang, PT Djarum telah menjadi perusahaan konglomerat yang bisnisnya merambah ke berbagai bidang dan telah memiliki 39 anak perusahaan. Mereka bahkan memiliki klub sepak bola di Italia, yakni Como 1907. 

Baca juga: Banyak Bisnis Keluarga Mandek di Generasi Kedua, Ternyata Ini Sebabnya

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

It Ends With Us, Film Adaptasi yang Mengundang Perdebatan Soal Framing Kekerasan Domestik

BERIKUTNYA

Sektor Pariwisata Diandalkan, Diskon Tiket Pesawat & Belanja di Indonesia Saja Jadi Pemanis

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: