Pariwisata diharapkan menjadi sektor pemberi devisa negara dengan cepat (Sumber gambar/ilustrasi: Pexels/ Stijn Dijkstra)

Sektor Pariwisata Diandalkan, Diskon Tiket Pesawat & Belanja di Indonesia Saja Jadi Pemanis

10 December 2024   |   13:17 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Pemerintah mengandalkan sektor pariwisata bisa menjadi salah satu sektor yang dapat mendatangkan devisa secara cepat. Untuk itu, pemerintah membuat berbagai kebijakan dalam mendukung sektor ini, dari promosi belanja di Indonesia saja, sampai penurunan tarif tiket maskapai untuk penerbangan domestik. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa pemerintah tengah mendorong sektor pariwisata pada saat ini, sehingga bisa meningkatkan jumlah wisatawan.

Baca juga: Hypereport: Joy of Missing Out Bakal Jadi Tren Wisata 2025

Pada saat ini, jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia masih kalah jika dibandingkan dengan Thailand. Negeri jiran tersebut sudah mampu mencatatkan jumlah wisatawan sebanyak 30 juta. Sementara itu, Indonesia baru berkisar 16 juta-17 juta.

“Kita inginkan pariwisata menjadi salah satu sektor yang bisa mendatangkan devisa secara lebih cepat,” katanya dalam acara Bisnis Indonesia Economy Outlook 2025 - Heading Towards An Inclusive And Sustainable Economy di Jakarta, Selasa, 10 Desember 2024.

Airlangga menjelaskan bahwa berbagai cara dilakukan oleh pemerintah guna mendorong sektor pariwisata. Pertama adalah penurunan tarif tiket pesawat penerbangan domestik sebesar 10 persen.

Kedua, pemerintah juga berencana agar sejumlah penerbangan dari regional bisa langsung ke beberapa destinasi wisata. Dengan begitu, turis mancanegara yang datang tidak harus ke Jakarta terlebih dahulu.

“Sehingga beberapa tujuan wisata seperti di Tanjung Kelayang [Kepulauan Bangka Belitung] bisa langsung dari regional. Jadi, tidak melalui Jakarta baru ke sana,” ujarnya.

Selain itu, dia juga berharap destinasi wisata lain yang bisa digapai oleh turis melalui penerbangan langsung adalah Labuan Bajo di Nusa Tenggara Barat dan Mandalika di Nusa Tenggara Timur.
  
Dia menilai bahwa langkah turis yang harus ke Jakarta terlebih dahulu untuk ke sejumlah destinasi wisata di Indonesia dapat menyulitkan. Cara lain yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mendorong sektor pariwisata adalah dengan meningkatkan promosi.

Kemudian, pemerintah juga sedang mengevaluasi izin-izin yang ada dalam membuat event nasional atau internasional agar lebih sederhana dan transparan sebagai salah satu cara mendukung sektor pariwisata.

Pada saat ini, pemerintah juga sedang mendorong program promosi dan belanja di Indonesia saja pada 26-29 Desember 2024 sekaligus promosi pariwisata Indonesia.

Untuk diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang rilis pada Desember 2024, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada Oktober 2024 mencapai 1,19 juta kunjungan atau turun 6,68 persen jika dibandingkan dengan September 2024.

Baca juga: Strategi Kemenpar Maksimalkan Pergerakan Wisatawan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025

Jumlah kunjungan wisman ke Indonesia selama Oktober 2024 didominasi oleh wisatawan Malaysia sebanyak 16,26 persen. Setelah itu, ada dari Australia sebanyak 12,61 persen, Singapura 8,90 persen, dan China 7,98 persen.

Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dari Januari sampai Oktober 2024 mengalami kenaikan 20,45 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama 2023.  Pada Januari-Oktober 2024, total kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 11,57 juta kunjungan.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Grup Djarum Akuisisi Bakmi GM, Borong Saham dengan Nilai Fantastis

BERIKUTNYA

Siap-siap War Tiket Kereta Api, Ada Diskon Harbolnas 12.12

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: