Ilustrasi Gambar Generasi Beta ( Sumber Gambar Unsplash / Tim Gouw)

Kenali Karakteristik Generasi Beta yang Bakal Lahir pada 2025

04 December 2024   |   21:30 WIB
Image
Mirza Eka Putra Mirza Eka Putra mahasiswa Universitas Gunadarma jurusan Ilmu Komunikasi

Tahun 2025 akan menjadi momen penting dalam sejarah demografi global, yakni menandai kelahiran Generasi Beta, yang mencakup anak-anak yang lahir antara 2025 hingga 2039. Generasi ini disebut akan menjadi penghuni 16 persen dari populasi manusia di dunia.

Penamaan generasi ini diperkenalkan oleh sosiolog Mark McCrindle. Dilansir dari situs resminya, dijelaskan bahwa pembagian generasi ini memungkinkan analisis yang lebih objektif terhadap karakteristik sosial dan budaya yang membentuk identitas individu dalam kelompok usia tertentu.

Baca juga: Generasi Milenial & Gen Z Mendominasi Investor Pasar Modal Indonesia

Generasi Beta ini diperkirkan akan memiliki beberapa karakteristik unik yang membedakannya dari generasi sebelumnya, yang ditandai dengan beberapa indikator perkembangan dunia dewasa ini.

Pertama, adanya keterhubungan teknologi. Generasi Beta akan tumbuh di tengah kemajuan teknologi yang pesat, termasuk kecerdasan buatan (AI), otomatisasi, dan teknologi imersif seperti realitas virtual (VR) dan realitas augmentasi (AR). Teknologi ini akan menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari mereka

Kedua, keberagaman dan Inklusivitas: Generasi Beta akan dibesarkan dalam masyarakat yang semakin majemuk. Generasi ini akan dapat lebih menghargai perbedaan dan berkontribusi pada masyarakat global yang lebih harmonis.

Ketiga, terkait kemampuan adaptasi. Generasi Beta akan menghadapi tantangan besar seperti perubahan iklim dan ketidakpastian ekonomi, Generasi ini diperkirakan memiliki fleksibilitas tinggi untuk beradaptasi dengan perubahan cepat yang akan terjadi dalam satu dekade ke depan. 

Generasi Beta diperkirakan akan tumbuh dalam dunia yang lebih terintegrasi dengan teknologi canggih, termasuk kecerdasan buatan (AI) dan otomatisasi. Mereka diharapkan memiliki toleransi tinggi terhadap keberagaman dan lebih terbuka terhadap perbedaan budaya dan identitas. Generasi ini juga diprediksi memiliki semangat eksplorasi yang besar dan kemampuan beradaptasi yang tinggi.

Meskipun Generasi Beta ini sama-sama hidup sebagai digital native sebagaimana Generasi Alpha, masing-masing tetap memiliki karakteristik dan konteks yang unik.

Generasi Alpha yang lahir antara 2010 hingga 2024 merupakan generasi pertama yang sepenuhnya lahir pada abad ke-21. Secara karakteristik, generasi ini dikenal lebih dekat dengan keluarga, karena banyak orang tuanya yang merupakan generasi milenial, menekankan nilai kekeluargaan. Generasi Alpha tumbuh dalam lingkungan yang sangat digital, tetapi juga memiliki pengalaman interaksi langsung yang lebih baik dibandingkan dengan generasi sebelumnya.

Baca juga: 41 Juta Generasi Sandwich di Indonesia Ingin Punya Rumah Sendiri, Begini Preferensinya

Perbedaan antara Generasi Alpha dan Generasi Beta mencerminkan perubahan sosial, budaya, dan teknologi yang terus berkembang. Dengan memahami karakteristik masing-masing generasi, kita dapat lebih baik mempersiapkan diri untuk menyambut tantangan dan peluang pada masa yang akan datang.

Dengan karakteristik yang unik, Generasi Beta berpotensi untuk membentuk masa depan dunia dengan cara-cara yang belum pernah kita bayangkan sebelumnya.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Eksklusif Candra Darusman: Dinamika Penjurian AMI Awards 2024 & Sorotan Pendatang Baru

BERIKUTNYA

Refund Tiket Pendakian Gunung Semeru Dibuka Sampai 12 Desember 2024, Cek Syaratnya!

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: