Generasi Milenial & Gen Z Mendominasi Investor Pasar Modal Indonesia
27 October 2024 |
11:46 WIB
Generasi milenial dan Gen Z Indonesia semakin sadar akan pentingnya investasi. Data terbaru OJK hingga Oktober 2024 menunjukkan bahwa kedua generasi ini mendominasi pasar modal, membuktikan bahwa mereka tak hanya fokus pada hiburan, tetapi juga serius membangun masa depan finansial.
Melalui unggahan di akun resmi Instagram OJK yang dikutip pada Minggu (27/10), terungkap bahwa investor berusia di bawah 30 tahun menguasai 55,07 persen pasar modal, lebih dari setengah total investor. Angka ini mencerminkan perubahan pola pikir di kalangan anak muda yang semakin memahami pentingnya menanamkan uang dalam investasi, bukan hanya dihabiskan untuk kesenangan sesaat.
Selain itu, investor berusia 31-40 tahun mencakup 24,27 persen dari total, sementara 11,96 persen sisanya merupakan mereka yang berusia antara 41 hingga 50 tahun. Dengan dominasi generasi muda yang kuat, pasar modal Indonesia menunjukkan bahwa investasi telah menjadi tren di kalangan yang lebih luas, dan bukan lagi sesuatu yang eksklusif bagi generasi sebelumnya.
Baca juga: Panduan Investasi Pasar Modal, Kenali 4 Tipe Trading yang Populer
Sementara itu, OJK juga mencatat bahwa profil investor pada elompok usia 51-60 tahun tercatat memiliki porsi 5,72 persen, sementara investor yang berusia di atas 60 tahun berkontribusi sebesar 2,98 persen. Namun, yang paling mencuri perhatian adalah mayoritas investor yang berusia di bawah 30 tahun.
Laporan OJK ini menunjukkan bahwa generasi milenial dan Gen Z kini mendominasi pasar modal Indonesia. Fenomena ini sekaligus menandakan pergeseran minat kaum muda yang semakin berani mengambil langkah dalam berinvestasi. Mereka bukan lagi sekadar penonton, melainkan pemain aktif yang turut membentuk masa depan ekonomi melalui pasar modal.
Secara keseluruhan, jumlah investor di pasar modal terus mengalami peningkatan signifikan. Per 22 Oktober 2024, OJK mencatat adanya lonjakan hingga 14,21 juta investor, naik 16,81 persen dari akhir tahun 2023 yang berjumlah 12,17 juta. Dengan tambahan 2 juta investor baru hanya dalam waktu kurang dari satu tahun, pasar modal Indonesia semakin menunjukkan potensi pertumbuhannya yang pesat.
Jumlah investor pasar modal Indonesia sejak 2020 mencerminkan dinamika pertumbuhan yang luar biasa. Empat tahun lalu, angka investor di dalam negeri tercatat sebanyak 3,88 juta, namun itu baru permulaan dari tren yang kian menanjak. Pada 2021, pasar modal mengalami lonjakan signifikan dengan pertumbuhan investor sebesar 92,99 persen, yang membawa jumlahnya melonjak menjadi 7,49 juta.
Tahun-tahun berikutnya menunjukkan bahwa minat masyarakat terhadap pasar modal terus bertambah. Pada 2022, angka tersebut kembali meningkat menjadi 10,31 juta, diikuti dengan tambahan lagi di 2023 hingga mencapai 12,17 juta investor.
Namun, di balik lonjakan ini, ada tanda-tanda perlambatan pertumbuhan. Jika pada 2021 pasar modal mencatat peningkatan fantastis, tahun-tahun selanjutnya menunjukkan perlambatan. Dari 2020 ke 2021, pertumbuhan investor melonjak hampir dua kali lipat, tetapi laju tersebut menurun menjadi 37,68 persen pada 2022, dan hanya 18,01 persen dari 2022 ke 2023.
Meski pertumbuhan masih positif, tren ini mengisyaratkan bahwa lonjakan besar-besaran di pasar modal tidak selalu terjadi setiap tahun. Namun demikian, pasar modal Indonesia tetap menunjukkan potensi, dengan semakin banyak masyarakat yang menaruh kepercayaan pada investasi sebagai salah satu cara membangun masa depan finansial mereka.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Melalui unggahan di akun resmi Instagram OJK yang dikutip pada Minggu (27/10), terungkap bahwa investor berusia di bawah 30 tahun menguasai 55,07 persen pasar modal, lebih dari setengah total investor. Angka ini mencerminkan perubahan pola pikir di kalangan anak muda yang semakin memahami pentingnya menanamkan uang dalam investasi, bukan hanya dihabiskan untuk kesenangan sesaat.
Selain itu, investor berusia 31-40 tahun mencakup 24,27 persen dari total, sementara 11,96 persen sisanya merupakan mereka yang berusia antara 41 hingga 50 tahun. Dengan dominasi generasi muda yang kuat, pasar modal Indonesia menunjukkan bahwa investasi telah menjadi tren di kalangan yang lebih luas, dan bukan lagi sesuatu yang eksklusif bagi generasi sebelumnya.
Baca juga: Panduan Investasi Pasar Modal, Kenali 4 Tipe Trading yang Populer
Generasi milenial & Z mendominasi pasar modal Indonesia (Sumber gambar: IG/ojkindonesia)
Sementara itu, OJK juga mencatat bahwa profil investor pada elompok usia 51-60 tahun tercatat memiliki porsi 5,72 persen, sementara investor yang berusia di atas 60 tahun berkontribusi sebesar 2,98 persen. Namun, yang paling mencuri perhatian adalah mayoritas investor yang berusia di bawah 30 tahun.
Laporan OJK ini menunjukkan bahwa generasi milenial dan Gen Z kini mendominasi pasar modal Indonesia. Fenomena ini sekaligus menandakan pergeseran minat kaum muda yang semakin berani mengambil langkah dalam berinvestasi. Mereka bukan lagi sekadar penonton, melainkan pemain aktif yang turut membentuk masa depan ekonomi melalui pasar modal.
Secara keseluruhan, jumlah investor di pasar modal terus mengalami peningkatan signifikan. Per 22 Oktober 2024, OJK mencatat adanya lonjakan hingga 14,21 juta investor, naik 16,81 persen dari akhir tahun 2023 yang berjumlah 12,17 juta. Dengan tambahan 2 juta investor baru hanya dalam waktu kurang dari satu tahun, pasar modal Indonesia semakin menunjukkan potensi pertumbuhannya yang pesat.
Jumlah investor pasar modal Indonesia terus tumbuh (Sumber gambar: IG/ojkindonesia)
Jumlah investor pasar modal Indonesia sejak 2020 mencerminkan dinamika pertumbuhan yang luar biasa. Empat tahun lalu, angka investor di dalam negeri tercatat sebanyak 3,88 juta, namun itu baru permulaan dari tren yang kian menanjak. Pada 2021, pasar modal mengalami lonjakan signifikan dengan pertumbuhan investor sebesar 92,99 persen, yang membawa jumlahnya melonjak menjadi 7,49 juta.
Tahun-tahun berikutnya menunjukkan bahwa minat masyarakat terhadap pasar modal terus bertambah. Pada 2022, angka tersebut kembali meningkat menjadi 10,31 juta, diikuti dengan tambahan lagi di 2023 hingga mencapai 12,17 juta investor.
Namun, di balik lonjakan ini, ada tanda-tanda perlambatan pertumbuhan. Jika pada 2021 pasar modal mencatat peningkatan fantastis, tahun-tahun selanjutnya menunjukkan perlambatan. Dari 2020 ke 2021, pertumbuhan investor melonjak hampir dua kali lipat, tetapi laju tersebut menurun menjadi 37,68 persen pada 2022, dan hanya 18,01 persen dari 2022 ke 2023.
Meski pertumbuhan masih positif, tren ini mengisyaratkan bahwa lonjakan besar-besaran di pasar modal tidak selalu terjadi setiap tahun. Namun demikian, pasar modal Indonesia tetap menunjukkan potensi, dengan semakin banyak masyarakat yang menaruh kepercayaan pada investasi sebagai salah satu cara membangun masa depan finansial mereka.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.