57% Anak Muda Senang Beli Makanan di Luar, Ini Menu Favorit Mereka
07 June 2023 |
16:39 WIB
Gaya hidup dan kebutuhan masyarakat khususnya generasi Z dan milenial yang terus berubah turut mempengaruhi berbagai tren tak terkecuali kuliner. Begitupun dengan semakin masifnya kehadiran berbagai kuliner dari luar negeri atau produk makanan baru turut mempengaruhi tren tersebut.
Riset yang dilakukan Populix menemukan bahwa saat ini mayoritas kalangan generasi Z dan milenial lebih menyukai membeli makanan di luar rumah baik secara online, takeaway, ataupun dine-in, dibandingkan dengan memasak makanan sendiri atau memakan masakan yang sudah tersedia di rumah.
Baca juga: 7 Makanan Jadul Ala 90-an, Nostalgia Jajanan Masa Kecil Gen Z hingga Milenial
Survei yang melibatkan 3.138 responden itu melaporkan bahwa mayoritas dari mereka atau sebanyak 57 persen responden mengaku membeli makanan secara offline-takeaway. Sementara 49 persen memilih memasak makanan sendiri, membeli makanan secara offline-dine in dipilih sebesar 46 persen, dan memakan makanan yang sudah tersedia di rumah dipilih 41 persen responden.
Dalam seminggu, generasi Z dan milenial mengaku dapat membeli makanan 1-3 kali secara offline sebagaimana dipilih oleh 63 persen responden, dan dapat memesan makanan secara online minimal 2-3 kali dalam sebulan (21 persen) hingga 2-3 kali dalam seminggu (25 persen).
"Gen Z dan milenial juga selalu ter-update informasi promo atau makanan viral melalui media sosial. Tren-tren inilah yang perlu diperhatikan oleh pelaku bisnis kuliner dalam memasarkan produk mereka," kata Timothy Astandu selaku Co-Founder & CEO Populix.
Dalam memilih tempat kuliner, harga rupanya menjadi faktor pertimbangan utama generasi Z dan milenial sebagaimana dipilih oleh 85 persen responden, diikuti oleh menu (78 persen), jenis makanan (71 persen), dan kualitas layanan (58 persen).
Adapun beberapa faktor lainnya yakni promo diskon harga (65 persen), tempat terdekat (61 persen), rate tertinggi terenak/terpopuler (57 persen), tempat termurah (52 persen), dan tempat terlaris (47 persen).
Sementara itu, kuliner viral atau tren di media sosial merupakan aspek yang paling berpengaruh pada daya beli generasi Z dan milenial dalam membeli produk makanan sebagaimana dipilih oleh 26 persen responden.
Disusul dengan promo (19 persen), rekomendasi teman (19 persen), dan harga (13 persen). Selain itu, mayoritas dari mereka juga menyukai promo buy 1 get 1 (49 persen), termasuk diskon harga coret (14 persen), voucher diskon harga penuh (10 persen), dan beli banyak lebih hemat (10 persen).
Makanan cepat saji adalah produk kuliner yang paling sering dibeli oleh anak-anak muda sebagaimana dipilih oleh 63 persen responden, diikuti oleh produk siap makan/minum (57 persen), makanan buatan rumah (33 persen), produk siap masak (32 persen), makanan beku (31 persen), dessert (29 persen), produk freshmade (20 persen), dan healthy food (19 persen).
Adapun, berdasarkan jenisnya, makanan tradisional Indonesia menjadi makanan yang paling disukai sebagaimana dipilih oleh 44 persen responden. Setelahnya, mereka juga menyukai makanan fusion seperti fusion indonesia dengan Asia (17 persen), dan fusion Indonesia dengan barat (16 persen). Sementara dari segi minuman, kopi adalah minuman yang paling sering dibeli oleh generasi Z dan milenial (39 persen) disusul oleh boba drink/minuman kekinian (24 persen) dan teh (20 persen).
Meskipun gemar membeli makanan, kalangan anak muda juga kini mulai perhatian lebih terhadap kesehatan dan kebersihan makanan. Terbukti, sebanyak 38 responden mengaku lebih menyukai makanan dengan kadar gula rendah.
Tidak hanya itu, snack sehat dan makanan penurun badan juga digemari sebagaimana masing-masing dipilih oleh 19 persen dan 11 persen dari responden. Selain itu, 44 responden lainnya mengatakan bahwa proses pembuatan produk kuliner merupakan hal yang penting.
Dalam mencari referensi tentang produk kuliner, anak-anak generasi Z dan milenial lebih mengandalkan YouTube sebagaimana dipilih oleh 73 persen responden, diikuti oleh media sosial seperti akun khusus yang memberikan update kuliner (58 persen) dan influencer (50 persen), dan akun media sosial resmi brand kuliner (33 ). Selain itu, mereka juga mencari informasi dari televisi (25 persen), aplikasi review restoran (14 persen), website (13 persen) dan portal berita online (9 persen).
Minat yang besar dalam membeli makanan juga rupanya membuat anak muda kini gemar mencari dan menonton konten-konten kuliner seperti konten review makanan (44 persen) dan promo (33 persen).
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Riset yang dilakukan Populix menemukan bahwa saat ini mayoritas kalangan generasi Z dan milenial lebih menyukai membeli makanan di luar rumah baik secara online, takeaway, ataupun dine-in, dibandingkan dengan memasak makanan sendiri atau memakan masakan yang sudah tersedia di rumah.
Baca juga: 7 Makanan Jadul Ala 90-an, Nostalgia Jajanan Masa Kecil Gen Z hingga Milenial
Survei yang melibatkan 3.138 responden itu melaporkan bahwa mayoritas dari mereka atau sebanyak 57 persen responden mengaku membeli makanan secara offline-takeaway. Sementara 49 persen memilih memasak makanan sendiri, membeli makanan secara offline-dine in dipilih sebesar 46 persen, dan memakan makanan yang sudah tersedia di rumah dipilih 41 persen responden.
Dalam seminggu, generasi Z dan milenial mengaku dapat membeli makanan 1-3 kali secara offline sebagaimana dipilih oleh 63 persen responden, dan dapat memesan makanan secara online minimal 2-3 kali dalam sebulan (21 persen) hingga 2-3 kali dalam seminggu (25 persen).
"Gen Z dan milenial juga selalu ter-update informasi promo atau makanan viral melalui media sosial. Tren-tren inilah yang perlu diperhatikan oleh pelaku bisnis kuliner dalam memasarkan produk mereka," kata Timothy Astandu selaku Co-Founder & CEO Populix.
Dalam memilih tempat kuliner, harga rupanya menjadi faktor pertimbangan utama generasi Z dan milenial sebagaimana dipilih oleh 85 persen responden, diikuti oleh menu (78 persen), jenis makanan (71 persen), dan kualitas layanan (58 persen).
Adapun beberapa faktor lainnya yakni promo diskon harga (65 persen), tempat terdekat (61 persen), rate tertinggi terenak/terpopuler (57 persen), tempat termurah (52 persen), dan tempat terlaris (47 persen).
Fast food menjadi makanan yang paling digemari anak muda (Sumber gambar: Karolina K/Unsplash)
Disusul dengan promo (19 persen), rekomendasi teman (19 persen), dan harga (13 persen). Selain itu, mayoritas dari mereka juga menyukai promo buy 1 get 1 (49 persen), termasuk diskon harga coret (14 persen), voucher diskon harga penuh (10 persen), dan beli banyak lebih hemat (10 persen).
Produk Kuliner Favorit
Makanan cepat saji adalah produk kuliner yang paling sering dibeli oleh anak-anak muda sebagaimana dipilih oleh 63 persen responden, diikuti oleh produk siap makan/minum (57 persen), makanan buatan rumah (33 persen), produk siap masak (32 persen), makanan beku (31 persen), dessert (29 persen), produk freshmade (20 persen), dan healthy food (19 persen). Adapun, berdasarkan jenisnya, makanan tradisional Indonesia menjadi makanan yang paling disukai sebagaimana dipilih oleh 44 persen responden. Setelahnya, mereka juga menyukai makanan fusion seperti fusion indonesia dengan Asia (17 persen), dan fusion Indonesia dengan barat (16 persen). Sementara dari segi minuman, kopi adalah minuman yang paling sering dibeli oleh generasi Z dan milenial (39 persen) disusul oleh boba drink/minuman kekinian (24 persen) dan teh (20 persen).
Meskipun gemar membeli makanan, kalangan anak muda juga kini mulai perhatian lebih terhadap kesehatan dan kebersihan makanan. Terbukti, sebanyak 38 responden mengaku lebih menyukai makanan dengan kadar gula rendah.
Tidak hanya itu, snack sehat dan makanan penurun badan juga digemari sebagaimana masing-masing dipilih oleh 19 persen dan 11 persen dari responden. Selain itu, 44 responden lainnya mengatakan bahwa proses pembuatan produk kuliner merupakan hal yang penting.
Dalam mencari referensi tentang produk kuliner, anak-anak generasi Z dan milenial lebih mengandalkan YouTube sebagaimana dipilih oleh 73 persen responden, diikuti oleh media sosial seperti akun khusus yang memberikan update kuliner (58 persen) dan influencer (50 persen), dan akun media sosial resmi brand kuliner (33 ). Selain itu, mereka juga mencari informasi dari televisi (25 persen), aplikasi review restoran (14 persen), website (13 persen) dan portal berita online (9 persen).
Minat yang besar dalam membeli makanan juga rupanya membuat anak muda kini gemar mencari dan menonton konten-konten kuliner seperti konten review makanan (44 persen) dan promo (33 persen).
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.