Sosok Baik Indonesia, Serial Dokumenter Inspiratif dari Sutradara Wisnu Surya Pratama
04 December 2024 |
00:59 WIB
Tepat di Hari Disabilitas Internasional, sutradara Wisnu Surya Pratama merilis serial dokumenter Sosok Baik Indonesia. Terdiri dari tiga episode, serial ini menggambarkan perjalanan hidup para tokoh utama dan perjuangan mereka bersama orang-orang terdekat.
Sebagai pembuka, episode pertama dari serial ini diberi judul Melambungkan Harapan yang menyoroti perjalanan hidup Nia Kania Afriani, seorang tuna rungu yang berhasil meraih medali emas di cabang olahraga lempar lembing pada usia 46 tahun.
Baca juga: Yura Yunita Gunakan Bahasa Isyarat Jelaskan Arti Kata Bingah
Baca juga: Yura Yunita Gunakan Bahasa Isyarat Jelaskan Arti Kata Bingah
Lahir dengan keterbatasan pendengaran, Kania—begitu dia akrab disapa—memiliki ruang yang terbatas untuk bisa berdaya, salah satunya karena tidak banyak lapangan kerja ramah disabilitas. Namun, Kania adalah sosok pekerja keras, gigih dan pantang menyerah dengan keterbatasannya.
Beberapa tahun kemudian, Kania berhasil diterima bekerja di salah satu restoran cepat saji di kawasan Bandung. Mulai dari sana, hidup Kania perlahan berubah. Mempunyai penghasilan tetap dan lingkungan kerja yang mendukung, Kania mulai berani untuk meraih mimpinya di bidang olahraga sebagaimana cita-citanya sejak kecil.
Berkat dukungan perusahaan tempatnya bekerja, Kania diberikan izin untuk mengikuti berbagai kejuaraan lempar lembing dan tak jarang tekad kuat yang dimilikinya membuahkan hasil manis. Di usianya yang ke-46 tahun, Kania berhasil meraih medali emas di cabang olahraga lempar lembing pada Pekan Paralimpik Daerah Jawa Barat 2022.
Wisnu Surya Pratama selaku sutradara bercerita inspirasinya untuk membuat dokumenter tentang Kania berawal ketika dia menonton film dokumenter pendek Amerika tentang atlet tuna rungu berjudul Audible (2021), serta film CODA (2021) yang juga mengisahkan cerita seorang anak dari pasangan tuna rungu. Kedua film itu akhirnya menggerakkannya untuk membuat film serupa.
Bagi Wisnu, Kania berhasil membuka mata dan menyadarkannya bahwa keterbatasan tidak menjadi hambatan bagi mereka yang memiliki tekad dan semangat kuat untuk terus melangkah. Menurutnya, Kania adalah wujud nyata bagaimana sebuah kisah luar biasa bisa mendobrak stigma dan menginspirasi banyak orang.
"Karya baru saya ini mengangkat kisah luar biasa dari orang biasa. Cerita inspiratif tentang beliau sudah sering saya dengar, sampai akhirnya saya memutuskan untuk bertemu langsung dan menggali kisahnya lebih dalam. Seorang teman tuli yang mampu bekerja di sektor formal, menjadi atlet profesional, dan berdaya secara ekonomi untuk keluarganya," katanya dalam acara konferensi pers di Jakarta, Selasa (3/12/2024).
Acara peluncuran dan konferensi pers serial dokumenter Sosok Baik Indonesia di Jakarta, Selasa (3/12/2024). Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta.
Hadir dalam acara jumpa media, Kania mengatakan bahwa tantangan terbesarnya menjadi seorang disabilitas ialah menghadapi rasa kecewa yang terkadang masih menyelimuti dirinya. Hal itu kian menyergapnya terlebih ketika orang-orang di sekitarnya mengucilkan dan tidak mengerti dirinya.
Namun, di tengah keterbatasannya, Kania mampu mendobrak semua rintangan untuk bekerja di sektor formal, meraih prestasi di dunia olahraga, dan bisa hidup mandiri bersama dengan keluarga kecilnya. Bahkan, Kania kini tengah dalam proses membangun rumah impian dari tanah yang dibelinya dari tabungan hasil bekerja.
"Saya berharap semua teman-teman tuli jangan pernah mendengarkan omongan yang menjatuhkan atau mengucilkan kita. Apapun yang terjadi, kita harus tetap semangat dan jangan pernah menyerah. Ketika kita menghadapi kegagalan, coba lagi terus coba lagi," katanya.
Tiga Kisah Perjalanan Hidup yang Berbeda
Selain Kania, serial dokumenter Sosok Baik Indonesia juga akan menampilkan kisah Khudori, seorang petani dari Garut yang berjuang memodernisasi pertanian di desanya. Di tengah tren migrasi pemuda desa ke kota, Khudori memilih tetap bertani dan kini memimpin usaha pertanian yang memberdayakan ratusan anak muda di desanya untuk menjadi petani mandiri.
Sementara episode ketiga serial ini akan bercerita tentang Jayadi, penyintas gempa Lombok 2018, yang memilih kembali ke kampung halamannya di Bali untuk memperkuat komunitas adatnya. Bersama Sekaa, komunitas adat beranggotakan 150 keluarga, Jayadi membantu memulihkan trauma kolektif masyarakat dan membangun kembali kehidupan pascabencana.
Wisnu menuturkan ketiga tokoh ini memiliki satu benang merah, yakni orang-orang biasa dengan tekad dan keberanian luar biasa yang mampu mendobrak keterbatasan, stigma, dan trauma yang mereka alami untuk bisa bermanfaat bagi orang-orang di sekitarnya.
"Mereka juga percaya bahwa dengan melakukan hal baik, pasti pada akhirnya mereka akan menuai hasil yang juga baik. Dibuktikan dengan keberhasilan dalam mewujudkan impian masing-masing dengan cara mereka sendiri,” ucapnya.
Wisnu memilih mengangkat tiga kisah ini dalam format dokumenter untuk menonjolkan secara nyata kisah kehidupan tiga sosok yang menginspirasi. Melihat setiap momen perjalanan mereka mulai dari tantangan yang mereka hadapi, perjuangan sehari-hari, hingga momen kemenangan kecil yang penuh makna.
"Dokumenter ini tidak hanya memotret kejadian, tetapi juga menggambarkan kekuatan mimpi dan tekad yang dipegang teguh oleh ketiga tokoh ini," imbuhnya.
Adapun, proses produksi serial dokumenter Sosok Baik Indonesia dilakukan selama 11 bulan dengan syuting di tiga lokasi utama, yakni Bandung, Garut, dan Bali. Setiap lokasi tidak hanya menjadi latar fisik, tetapi juga bagian integral dari perjalanan hidup para tokoh utama.
Penonton diajak melihat bagaimana lingkungan, budaya, dan komunitas menjadi bagian penting dari perjuangan mereka.
Melalui Sosok Baik Indonesia, Wisnu tidak hanya menyampaikan kisah individu, tetapi juga mengingatkan bahwa perjuangan mereka mencerminkan realitas sosial yang dihadapi banyak orang di Indonesia.
Melalui semangat Hari Disabilitas Internasional, serial dokumenter ini menyoroti pentingnya memberikan kesempatan yang setara bagi semua, terlepas dari latar belakang atau kondisi fisik mereka.
"Docuseries ini diharapkan menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda untuk terus berjuang dan memberi dampak positif bagi sekitarnya," kata Wisnu.
Serial dokumenter Sosok Baik Indonesia bisa ditonton di kanal YouTube Niat Baik Hasil Baik, yang didedikasikan untuk mengangkat cerita inspiratif dari seluruh Indonesia.
Baca juga: Rekomendasi 5 Film Inspiratif Tentang Penyandang Disabilitas, Ada Forrest Gump & Crip Camp
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Baca juga: Rekomendasi 5 Film Inspiratif Tentang Penyandang Disabilitas, Ada Forrest Gump & Crip Camp
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.