Cek Strategi Mengelola Keuangan Jelang 2025
30 November 2024 |
21:00 WIB
Memasuki tahun baru, kondisi keuangan hampir pasti menjadi salah satu resolusi utama bagi banyak orang. Dengan berbagai tantangan ekonomi yang penuh ketidakpastian, perencanaan keuangan yang matang menjadi kunci untuk menjaga stabilitas finansial.
Mengelola keuangan bukan hanya soal menabung atau berhemat, tetapi juga bagaimana mengalokasikan pendapatan secara bijak agar tetap sesuai dengan kebutuhan dan tujuan jangka panjang. Mulai dari inflasi hingga kenaikan biaya hidup, perencana keuangan Budi Raharjo mengatakan baiknya tiap individu mulai berbenah dalam aspek finansial.
Baca juga: Apa Itu Doom Spending, Fenomena Keuangan yang Menghantui Generasi Muda
Budi memprediksi tahun depan akan menuntut strategi finansial yang lebih cermat dan defensif. Berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk merencanakan keuangan yang lebih baik pada tahun mendatang:
Menurut Budi, langkah pertama yang harus segera dilakukan adalah merekap semua pengeluaran rutin baik bulanan maupun tahunan. Menurutnya, perlu untuk mereview segala pengeluaran dengan merekap kembali pengeluaran rutin bulanan serta tahunan yang terjadi secara teliti. ”Dengan mengetahui pola pengeluaran secara detail, seseorang dapat mengidentifikasi potensi kenaikan atau tambahan pos pengeluaran," jelas Budi.
Jika terjadi kenaikan pengeluaran, penting untuk menentukan langkah penyesuaian. Misalnya, memperkirakan pos pengeluaran apa saja yang dapat menyesuaikan. Contohnya menghapus atau mengurangi pengeluaran yang sifatnya tersier seperti gaya hidup, misalnya pos rekreasi, hiburan, dan jajan. Hal ini berarti bahwa prioritas perlu diberikan kepada kebutuhan pokok terlebih dahulu.
Untuk mengurangi tekanan pada anggaran, Budi menyarankan melakukan substitusi terhadap pengeluaran yang kurang penting. “Bisa juga dengan melakukan substitusi pengeluaran yang kurang penting tadi dengan suatu produk atau jasa yang manfaatnya sama tapi harganya lebih murah,” ujarnya. Misalnya, memilih rekreasi lokal dibandingkan dengan perjalanan internasional, atau mengganti layanan streaming premium dengan yang lebih terjangkau.
Budi juga memperingatkan untuk menghindari menambah pengeluaran tetap seperti cicilan baru, sebelum memahami dampaknya terhadap keuangan di tahun depan. “Hindari menambah pengeluaran tetap yang berkomitmen panjang seperti cicilan pada tahun ini sebelum mengetahui bagaimana efek kenaikan pada keuangan kita tahun depan," jelasnya.
Baca juga: Ayah Ibu Satu Tim, Jurus Jitu Atur Keuangan Keluarga Masa Kini
Selain itu, Budi mengingatkan untuk tidak terlalu mengandalkan pinjaman online atau paylater sebagai solusi keuangan. “Pinjaman tetap harus dikembalikan berikut bunga yang dapat membebani anggaran,” jelasnya. Terlalu banyak utang dapat menimbulkan stres keuangan dan mengganggu rencana investasi maupun tabungan yang lebih penting.
Mengelola gaya hidup menjadi poin penting lainnya. Jika ada rencana pengeluaran besar, seperti liburan atau pembelian gadget baru, Budi menyarankan untuk menyiapkan anggaran khusus. Pastikan untuk menggunakan tabungan yang sudah direncanakan secara khusus untuk liburan. Dia juga menekankan pentingnya kedisiplinan dalam menjalankan anggaran.
Untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi, Budi juga menyarankan strategi keuangan yang lebih defensif. Hal ini mencakup menekan pengeluaran yang tidak mendesak dan meningkatkan tabungan darurat. Dengan langkah ini, keluarga dapat lebih siap menghadapi situasi tak terduga di masa depan.
Editor: Fajar Sidik
Mengelola keuangan bukan hanya soal menabung atau berhemat, tetapi juga bagaimana mengalokasikan pendapatan secara bijak agar tetap sesuai dengan kebutuhan dan tujuan jangka panjang. Mulai dari inflasi hingga kenaikan biaya hidup, perencana keuangan Budi Raharjo mengatakan baiknya tiap individu mulai berbenah dalam aspek finansial.
Baca juga: Apa Itu Doom Spending, Fenomena Keuangan yang Menghantui Generasi Muda
Budi memprediksi tahun depan akan menuntut strategi finansial yang lebih cermat dan defensif. Berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk merencanakan keuangan yang lebih baik pada tahun mendatang:
1. Review Keuangan secara Mendalam
Menurut Budi, langkah pertama yang harus segera dilakukan adalah merekap semua pengeluaran rutin baik bulanan maupun tahunan. Menurutnya, perlu untuk mereview segala pengeluaran dengan merekap kembali pengeluaran rutin bulanan serta tahunan yang terjadi secara teliti. ”Dengan mengetahui pola pengeluaran secara detail, seseorang dapat mengidentifikasi potensi kenaikan atau tambahan pos pengeluaran," jelas Budi.Jika terjadi kenaikan pengeluaran, penting untuk menentukan langkah penyesuaian. Misalnya, memperkirakan pos pengeluaran apa saja yang dapat menyesuaikan. Contohnya menghapus atau mengurangi pengeluaran yang sifatnya tersier seperti gaya hidup, misalnya pos rekreasi, hiburan, dan jajan. Hal ini berarti bahwa prioritas perlu diberikan kepada kebutuhan pokok terlebih dahulu.
2. Substitusi dan Penghematan
Untuk mengurangi tekanan pada anggaran, Budi menyarankan melakukan substitusi terhadap pengeluaran yang kurang penting. “Bisa juga dengan melakukan substitusi pengeluaran yang kurang penting tadi dengan suatu produk atau jasa yang manfaatnya sama tapi harganya lebih murah,” ujarnya. Misalnya, memilih rekreasi lokal dibandingkan dengan perjalanan internasional, atau mengganti layanan streaming premium dengan yang lebih terjangkau.
3. Hindari Komitmen Keuangan Baru
Budi juga memperingatkan untuk menghindari menambah pengeluaran tetap seperti cicilan baru, sebelum memahami dampaknya terhadap keuangan di tahun depan. “Hindari menambah pengeluaran tetap yang berkomitmen panjang seperti cicilan pada tahun ini sebelum mengetahui bagaimana efek kenaikan pada keuangan kita tahun depan," jelasnya.Baca juga: Ayah Ibu Satu Tim, Jurus Jitu Atur Keuangan Keluarga Masa Kini
Selain itu, Budi mengingatkan untuk tidak terlalu mengandalkan pinjaman online atau paylater sebagai solusi keuangan. “Pinjaman tetap harus dikembalikan berikut bunga yang dapat membebani anggaran,” jelasnya. Terlalu banyak utang dapat menimbulkan stres keuangan dan mengganggu rencana investasi maupun tabungan yang lebih penting.
4. Sesuaikan Gaya Hidup
Mengelola gaya hidup menjadi poin penting lainnya. Jika ada rencana pengeluaran besar, seperti liburan atau pembelian gadget baru, Budi menyarankan untuk menyiapkan anggaran khusus. Pastikan untuk menggunakan tabungan yang sudah direncanakan secara khusus untuk liburan. Dia juga menekankan pentingnya kedisiplinan dalam menjalankan anggaran.Untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi, Budi juga menyarankan strategi keuangan yang lebih defensif. Hal ini mencakup menekan pengeluaran yang tidak mendesak dan meningkatkan tabungan darurat. Dengan langkah ini, keluarga dapat lebih siap menghadapi situasi tak terduga di masa depan.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.