Fitness Center (sumber foto : Unsplash/Danielle Cerullo)

Profesi Keren Personal Trainer: Hidup Bugar Cuan Lancar

16 November 2024   |   12:59 WIB
Image
Muhammad Pasha Alfarezsa Mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Mandy Santoso (26) atau biasa disapa Mandy, telah menjadi personal trainer bersertifikat sejak April 2024 yang dijalani secara penuh (full-time), bukan sebagai pekerjaan sampingan. Sejak remaja, Mandy aktif berolahraga dan hanya sempat terhenti ketika memasuki sekolah asrama.

Pada awalnya, dia tidak tahu banyak tentang workout di gym, sehingga dia hanya mengikuti program pelatihan online yang membantunya mendapatkan hasil yang nyata dalam 2-3 bulan. Hasil ini membangkitkan minatnya terhadap dunia kebugaran.

Baca juga: Personal Trainer Berperan Penting dalam Mencapai Tujuan Fitnes, Yuk Cek Berapa Tarifnya?

Sejak usia 20 tahun, Mandy mulai melatih teman-temannya dengan tujuan memberdayakan mereka agar lebih percaya diri dan merasakan manfaat kesehatan fisik dan mental. Sejalan dengan itu, dia pun lebih serius melakoninya dan berinvestasi dengan memilki keanggotaan tempat gym, berlatih dengan instruktur lain, hingga mengantongi sertifikat pelatih.

“Saya belajar banyak dari mereka. Jadi saya menganggap modal awalnya ialah keanggotaan gym dan instruktur yang saya sewa untuk melatih saya.” ujarnya. Dia juga menyiapkan alat-alat tambahan seperti resistance band dan massage gun untuk melengkapi kebutuhan kliennya.

Sebagai personal trainer, Mandy menerapkan pendekatan yang ramah dan hangat. Banyak klien perempuannya yang merasa lebih nyaman berlatih dengan Mandy karena merasa aman dan bebas berbicara tentang kehidupan pribadi klien tersebut.

Saat ini, Mandy menawarkan layanan personal training secara privat dan kelompok hingga tiga orang, latihan online via Zoom, serta instruktur fitnes untuk acara khusus. Instagram menjadi platform utama bagi Mandy untuk mempromosikan jasanya. Dengan mengunggah konten kebugaran secara berkala di akun Instagramnya @mandysantosoo, dia berhasil menarik perhatian klien baru.

Sejak menjadi personal trainer selama 6 bulan, Mandy mengatakan bahwa dirinya bersyukur sudah memiliki beberapa klien. Mandy kini melatih sekitar 12-15 sesi per minggu, 1-2 sesi grup per bulan, dan 3 orang yang dia latih secara online. Dengan jumlah klien seperti ini, Mandy mampu meraih pendapatan bulanan hingga Rp25 juta sampai Rp35 juta.

Pengalaman lebih panjang dilakoni oleh Irvan Ramadhan (31). Dia telah menjadi personal trainer selama 12 tahun, dengan latar belakang karate dan jujitsu. Didukung oleh orang tua yang juga mantan atlet, kecintaannya pada olahraga tumbuh sejak kecil. “Bakat saya memang dari kecil olahraga, dari dulu sudah diajarin untuk olahraga sama orang tua.” ujarnya.

Setelah menempuh pendidikan di jurusan olahraga Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Irvan memutuskan untuk menjadi personal trainer penuh waktu. Dia menyediakan layanan pelatihan pribadi dan kelompok secara offline, dengan promosi melalui Instagram @irvantrainer dan rekomendasi dari mulut ke mulut. 

Sebagai bagian dari layanannya, Irvan mengutamakan wawancara awal untuk memahami kebutuhan dan riwayat cedera klien sebelum merancang program latihan yang tepat. Dengan rata-rata penghasilan bulanan sekitar Rp5 juta - Rp8 juta, Irvan menikmati pekerjaannya sebagai home private trainer yang fleksibel.


Personal Trainer Khusus Perempuan

Sementara itu, Tamara Anna Maria Situmorang (26) telah menjalani profesi sebagai personal trainer selama 4 tahun. Awalnya dia bekerja di gym hingga pandemi memaksanya menjadi freelancer dan kini mengelola Tamara Fitness.

Dia menyukai perubahan positif yang dialami kliennya, baik dalam hal kebugaran fisik maupun kualitas hidup sehari-hari yang menjadi motivasinya untuk membantu lebih banyak orang menjalani gaya hidup sehat.

Tamara yang melatih klien khusus perempuan ini fokus pada layanan home visit personal training, yang banyak diminati oleh perempuan muslimah. Dia juga menyediakan tim untuk melatih klien pria. Dengan sekitar 20 klien aktif dan jam pelatihan 22-28 jam per minggu, Tamara berhasil mengembangkan bisnisnya melalui Instagram @tamaraanm.

Baca juga: Mengenal Sambo, Olahraga Bela Diri Militer Tentara Rusia

“Untuk menjadi trainer yang diperlukan di awal adalah mengambil sertifikasi dan praktik ke diri sendiri dahulu, baru ke orang lain,” ungkapnya.

Dia menambahkan bahwa personal trainer bisa membawakan alat seperti resistance band, pull up bar, ataupun dumbbell. Namun tetap diingatkan bahwa latihan ini bersifat progresif sehingga klien diimbau untuk berinvestasi ke alat-alat latihan sendiri.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

6 Drama Korea Komedi-Romantis Buat Tontonan Seru Akhir Tahun

BERIKUTNYA

BPKN: Aduan Konser Gagal di Indonesia Tembus 200 Laporan dalam 2 Bulan Terakhir

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: