Ciri-ciri Judi Online Berkedok Game, Jangan Sampai Terjebak
16 November 2024 |
16:00 WIB
Maraknya kasus judi online (judol) kini tengah menjadi perhatian publik. Pasalnya, judol kini tak hanya dilakukan oleh orang dewasa saja, tapi telah menyasar banyak kelompok umur, termasuk remaja bahkan hingga anak-anak tanpa disadari.
Modusnya, judi online dikemas sedemikian rupa menyerupai dengan game online. Saat ini, banyak ditemukan mobile game yang pola permainannya seperti judol. Gameplay yang ditawarkan pun dibuat semenarik mungkin agar para pemainnya terjerumus dan kecanduan.
Namun, meski mekanisme permainan seolah mengasyikkan, pada kenyataannya pemain tersebut tengah melakukan perjudian terselubung. Para orang tua pun mesti mewaspadai fenomena ini. Berikut adalah ciri-ciri judi online berkedok game.
Baca juga: Bahaya Judi Online Bagi Generasi Muda dan Langkah Pencegahannya
Genhype sebaiknya mewaspadai gim-gim tertentu yang memiliki sistem koin sebagai mata uang virtualnya. Namun, tidak semua gim yang mengadopsi konsep koin bisa disebut judi online. Sebuah gim terindikasi sebagai judi online jika koin tersebut dapat digunakan untuk transaksi.
Sistemnya, pemain gim akan melakukan top up atau membeli koin virtual dengan uang asli. Koin tersebut kemudian dipakai untuk menjalankan gim. Jika pemain menang, koin akan bertambah. Lalu, koin tersebut dapat ditarik atau diuangkan kembali.
Pada dasarnya, gim adalah bentuk permainan yang punya manfaat menghibur. Namun, jika sebuah gim menawarkan iming-iming hadiah yang menggiurkan, seperti mendapat uang tunai, hadiah eksklusif, atau koin virtual dengan jumlah besar, sebaiknya Genhype lebih skeptis.
Biasanya, teknik iming-iming hadiah besar memang akan membuat siapa saja tergoda. Namun, hadiah tersebut tidak akan didapat secara gratis. Gim tersebut secara halus akan membuat pemainnya justru mengeluarkan uang terlebih dahulu dengan melakukan berbagai pembelian. Genhype perlu hati-hati dengan berbagai tawaran yang tidak realistis.
Gim yang berkedok judi umumnya memiliki fitur-fitur yang terselurung. Fitur tersebut biasanya hanya dapat diakses oleh pemain yang telah memenuhi syarat. Biasanya, fitur ini akan terbuka secara bertahap, sehingga seolah-olah memancing rasa penasaran gamer.
Namun, setiap tahapan yang dilalui, gamer mesti melakukan transaksi terlebih dahulu agar fitur yang diinginkan terbuka. Fitur tersebut misalnya adalah hadiah atau mode khusus yang diklaim bisa meningkatkan peluang menang.
Sebuah gim biasanya akan memiliki aturan main yang jelas dan transparan. Oleh karena itu, gamer dapat mengetahui pola permainan sejak awal agar bisa memainkan sebuah gim dengan lebih baik. Jadi, ada semacam strategi yang bisa dilakukan.
Namun, pada judi online, semua dilakukan tanpa ada transparansi dan regulasi yang jelas. Dengan demikian, pemain hanya bisa mencoba permainannya dan berharap pada hoki atau keberuntungan. Tentu saja, jika demikian, itu bukanlah sebuah gim.
Namun, secara sistematis, gim tersebut memang dirancang untuk para pemainnya kalah, kecuali bagi mereka yang punya item tertentu. Secara tak sadar, pemain akan melakukan berbagai cara, termasuk mendapatkan item tertentu tersebut dengan membayar. Terlebih, jika di dalamnya, ada transaksi timbal balik dari hal tersebut.
Baca juga: 5 Tip Mengatasi Kecanduan Judi Online
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Modusnya, judi online dikemas sedemikian rupa menyerupai dengan game online. Saat ini, banyak ditemukan mobile game yang pola permainannya seperti judol. Gameplay yang ditawarkan pun dibuat semenarik mungkin agar para pemainnya terjerumus dan kecanduan.
Namun, meski mekanisme permainan seolah mengasyikkan, pada kenyataannya pemain tersebut tengah melakukan perjudian terselubung. Para orang tua pun mesti mewaspadai fenomena ini. Berikut adalah ciri-ciri judi online berkedok game.
Baca juga: Bahaya Judi Online Bagi Generasi Muda dan Langkah Pencegahannya
1. Koin di gim dapat diubah jadi uang asli
Genhype sebaiknya mewaspadai gim-gim tertentu yang memiliki sistem koin sebagai mata uang virtualnya. Namun, tidak semua gim yang mengadopsi konsep koin bisa disebut judi online. Sebuah gim terindikasi sebagai judi online jika koin tersebut dapat digunakan untuk transaksi.Sistemnya, pemain gim akan melakukan top up atau membeli koin virtual dengan uang asli. Koin tersebut kemudian dipakai untuk menjalankan gim. Jika pemain menang, koin akan bertambah. Lalu, koin tersebut dapat ditarik atau diuangkan kembali.
(Sumber gambar: Unsplash/Kvnga)
2. Iming-iming hadiah menggiurkan
Pada dasarnya, gim adalah bentuk permainan yang punya manfaat menghibur. Namun, jika sebuah gim menawarkan iming-iming hadiah yang menggiurkan, seperti mendapat uang tunai, hadiah eksklusif, atau koin virtual dengan jumlah besar, sebaiknya Genhype lebih skeptis.Biasanya, teknik iming-iming hadiah besar memang akan membuat siapa saja tergoda. Namun, hadiah tersebut tidak akan didapat secara gratis. Gim tersebut secara halus akan membuat pemainnya justru mengeluarkan uang terlebih dahulu dengan melakukan berbagai pembelian. Genhype perlu hati-hati dengan berbagai tawaran yang tidak realistis.
3. Fitur perjudian terselubung
Gim yang berkedok judi umumnya memiliki fitur-fitur yang terselurung. Fitur tersebut biasanya hanya dapat diakses oleh pemain yang telah memenuhi syarat. Biasanya, fitur ini akan terbuka secara bertahap, sehingga seolah-olah memancing rasa penasaran gamer.Namun, setiap tahapan yang dilalui, gamer mesti melakukan transaksi terlebih dahulu agar fitur yang diinginkan terbuka. Fitur tersebut misalnya adalah hadiah atau mode khusus yang diklaim bisa meningkatkan peluang menang.
4. Tidak ada regulasi atau lisensi
Sebuah gim biasanya akan memiliki aturan main yang jelas dan transparan. Oleh karena itu, gamer dapat mengetahui pola permainan sejak awal agar bisa memainkan sebuah gim dengan lebih baik. Jadi, ada semacam strategi yang bisa dilakukan.Namun, pada judi online, semua dilakukan tanpa ada transparansi dan regulasi yang jelas. Dengan demikian, pemain hanya bisa mencoba permainannya dan berharap pada hoki atau keberuntungan. Tentu saja, jika demikian, itu bukanlah sebuah gim.
(Sumber gambar: Unsplash/ Sean Do)
5. Ada papan peringkat
Genhype juga mesti mewaspadai adanya leaderboard atau papan peringkat di sebuah gim, khususnya yang memerlukan item tertentu untuk naik peringkat. Adanya papan peringkat membuat gamer seringkali termotivasi secara berlebihan untuk dapat berada di posisi paling atas.Namun, secara sistematis, gim tersebut memang dirancang untuk para pemainnya kalah, kecuali bagi mereka yang punya item tertentu. Secara tak sadar, pemain akan melakukan berbagai cara, termasuk mendapatkan item tertentu tersebut dengan membayar. Terlebih, jika di dalamnya, ada transaksi timbal balik dari hal tersebut.
Baca juga: 5 Tip Mengatasi Kecanduan Judi Online
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.