5 Film Indonesia Bertema Olahraga: Garuda di Dadaku hingga Susi Susanti
16 November 2024 |
15:00 WIB
Film tentang olahraga menjadi salah satu genre yang cukup banyak digemari oleh masyarakat dunia. Tidak hanya menyuguhkan alur dan plot cerita yang menarik serta tak bisa ditebak, film olahraga juga kerap kali diangkat dari kisah nyata perjuangan atlet ternama meraih prestasi impiannya.
Tak mengherankan bila film olahraga sering kali dirilis untuk menginspirasi anak-anak muda dalam meraih mimpinya menjadi atlet andal. Di Indonesia, sineas lokal juga dalam beberapa tahun terakhir banyak mengeksplorasi tema ini ke dalam film-filmnya.
Baca juga: Cine Concert Film Samsara Karya Garin Nugroho Siap Hadir di Yogyakarta & Jakarta
Tema yang diangkat dari olahraga beragam, dari mimpi anak menjadi pemain sepak bola, pemain bulu tangkis, pelari, hingga atlet panah. Semua film tersebut menawarkan drama dan keseruan yang berbeda-beda.
Berikut adalah 5 film Indonesia terbaik bertema Olahraga:
Film Garuda di Dadaku karya sutradara Ifa Isfansyah dirilis pertama kali di bioskop pada 2009. Pada masanya, film yang dibintangi oleh Emir Mahira, Aldo Tansani, dan Marsha Aruan ini begitu populer. Film tersebut bahkan mampu mendapatkan 1,2 juta penonton.
Film ini bercerita tentang Bayu, seorang siswa kelas 6 SD yang bercita-cita menjadi pemain sepak bola demi melanjutkan mimpi Ayahnya, Ali. Namun, sang kakek, Usman, tidak mengizinkan Bayu bermain sepak bola karena dianggap sebagai profesi yang tidak memiliki masa depan. Film ini dengan baik menggambarkan impian seseorang yang pantang menyerah meski banyak tantangan yang menghadangnya.
Disutradarai oleh Iman Brotoseno, film 3 Srikandi pertama kali tayang di bioskop pada 2016. Film biopik ini berhasil memenangkan sejumlah penghargaan bergengsi, seperti Aktris Pendukung Terpilih yang diperoleh Chelsea Islan dalam ajang Piala Maya pada 2016 dan Pemeran Pendukung Wanita Terfavorit yang juga didapat Chelsea Islan dalam ajang Indonesian Movie Actors Awards pada 2017.
Film ini mengangkat kisah nyata perjuangan tiga atlet panahan yang berhasil meraih medali pertama bagi Indonesia di Olimpiade Seoul 1988. Tiga atlet tersebut adalah Nurfitriyana Saiman (Bunga Citra Lestari), Lilies Handayani (Chelsea Islan), dan Kusuma Wardhani (Tara Basro). Film ini akan menggambarkan perjuangan para atlet, meski tampil dengan persiapan serba mepet, mereka terus berusaha menampilkan aksi terbaiknya.
Film King pertama kali tayang di bioskop pada 2009. Disutradarai oleh Ari Sihasale dan diproduksi Alenia Pictures, film yang mengambil tema olahraga badminon tersebut dibintangi oleh Rangga Raditya, Lucky Martin, Ariyo Wahab, Wulan Guritno, dan Jonatan Christie.
Film ini bercerita tentang Guntur yang termotivasi menjadi atlet badminton karena kerap mendengar cerita idola ayahnya, yakni legenda bulu tangkis Indonesia Liem Swie King. Guntur kemudian bergabung ke klub badminton.
Di sana, dia bertemu rivalnya, Arya, yang juga termotivasi jadi atlet terbaik. Keduanya kemudian saling bersaing dengan sehat dan pada akhirnya menunjukkan sisi kompetitif menjadi seorang atlet dengan sangat baik.
Film Susi Susanti: Love All pertama kali dirilis di bioskop pada 2019. Seperti namanya, film biopik ini mengangkat satu legenda badminton Indonesia, yakni Susi Susanti. Karakter Susi dalam film tersebut diperankan oleh Laura Basuki.
Disutradarai oleh Sim F, film ini bercerita tentang Susi Susanti yang telah menjadi atlet andal sejak usia 14 tahun. Didorong oleh janji suci pada ayahnya, Susi terus berusaha menjadi atlet terbaik.
Dia kemudian berhasil mempersembahkan medali emas Olimpiade untuk Indonesia. Namun, Susi mesti berada situasi yang penuh konflik batin, antara pujian dan cacian hanya karena dia keturunan China.
Film Cahaya dari Timur: Beta Maluku mengangkat tema tentang sepak bola. Dirilis pertama kali pada 2014, film yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko tersebut dibintangi oleh Chicco Jerikho, Abdurrahman Arif, Jajang C. Noer, hingga Leo Maitimu.
Baca juga: 4 Film Favorit Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha
Film ini bercerita tentang Sani Tawainella, seorang mantan pemain sepak bola gagak yang akhirnya jadi tukang ojek. Sani kini fokus menghidupi istrinya, Haspa Umarella, di tengah situasi konflik di daerahnya, Tulehu.
Konflik di daerah kemudian makin luas hingga melibatkan anak-anak. Sani kemudian berpikir untuk melatih anak-anak sepak bola, agar mereka tak ikut dalam arus konflik. Mereka kemudian punya mimpi untuk mewakili Maluku dalam kejuaraan nasional.
Editor: Fajar Sidik
Tak mengherankan bila film olahraga sering kali dirilis untuk menginspirasi anak-anak muda dalam meraih mimpinya menjadi atlet andal. Di Indonesia, sineas lokal juga dalam beberapa tahun terakhir banyak mengeksplorasi tema ini ke dalam film-filmnya.
Baca juga: Cine Concert Film Samsara Karya Garin Nugroho Siap Hadir di Yogyakarta & Jakarta
Tema yang diangkat dari olahraga beragam, dari mimpi anak menjadi pemain sepak bola, pemain bulu tangkis, pelari, hingga atlet panah. Semua film tersebut menawarkan drama dan keseruan yang berbeda-beda.
Berikut adalah 5 film Indonesia terbaik bertema Olahraga:
1. Garuda di Dadaku (2009)
Film Garuda di Dadaku karya sutradara Ifa Isfansyah dirilis pertama kali di bioskop pada 2009. Pada masanya, film yang dibintangi oleh Emir Mahira, Aldo Tansani, dan Marsha Aruan ini begitu populer. Film tersebut bahkan mampu mendapatkan 1,2 juta penonton.
Film ini bercerita tentang Bayu, seorang siswa kelas 6 SD yang bercita-cita menjadi pemain sepak bola demi melanjutkan mimpi Ayahnya, Ali. Namun, sang kakek, Usman, tidak mengizinkan Bayu bermain sepak bola karena dianggap sebagai profesi yang tidak memiliki masa depan. Film ini dengan baik menggambarkan impian seseorang yang pantang menyerah meski banyak tantangan yang menghadangnya.
2. 3 Srikandi (2016)
Disutradarai oleh Iman Brotoseno, film 3 Srikandi pertama kali tayang di bioskop pada 2016. Film biopik ini berhasil memenangkan sejumlah penghargaan bergengsi, seperti Aktris Pendukung Terpilih yang diperoleh Chelsea Islan dalam ajang Piala Maya pada 2016 dan Pemeran Pendukung Wanita Terfavorit yang juga didapat Chelsea Islan dalam ajang Indonesian Movie Actors Awards pada 2017.
Film ini mengangkat kisah nyata perjuangan tiga atlet panahan yang berhasil meraih medali pertama bagi Indonesia di Olimpiade Seoul 1988. Tiga atlet tersebut adalah Nurfitriyana Saiman (Bunga Citra Lestari), Lilies Handayani (Chelsea Islan), dan Kusuma Wardhani (Tara Basro). Film ini akan menggambarkan perjuangan para atlet, meski tampil dengan persiapan serba mepet, mereka terus berusaha menampilkan aksi terbaiknya.
3. King (2009)
Film King pertama kali tayang di bioskop pada 2009. Disutradarai oleh Ari Sihasale dan diproduksi Alenia Pictures, film yang mengambil tema olahraga badminon tersebut dibintangi oleh Rangga Raditya, Lucky Martin, Ariyo Wahab, Wulan Guritno, dan Jonatan Christie.
Film ini bercerita tentang Guntur yang termotivasi menjadi atlet badminton karena kerap mendengar cerita idola ayahnya, yakni legenda bulu tangkis Indonesia Liem Swie King. Guntur kemudian bergabung ke klub badminton.
Di sana, dia bertemu rivalnya, Arya, yang juga termotivasi jadi atlet terbaik. Keduanya kemudian saling bersaing dengan sehat dan pada akhirnya menunjukkan sisi kompetitif menjadi seorang atlet dengan sangat baik.
4. Susi Susanti: Love All (2019)
Film Susi Susanti: Love All pertama kali dirilis di bioskop pada 2019. Seperti namanya, film biopik ini mengangkat satu legenda badminton Indonesia, yakni Susi Susanti. Karakter Susi dalam film tersebut diperankan oleh Laura Basuki.
Disutradarai oleh Sim F, film ini bercerita tentang Susi Susanti yang telah menjadi atlet andal sejak usia 14 tahun. Didorong oleh janji suci pada ayahnya, Susi terus berusaha menjadi atlet terbaik.
Dia kemudian berhasil mempersembahkan medali emas Olimpiade untuk Indonesia. Namun, Susi mesti berada situasi yang penuh konflik batin, antara pujian dan cacian hanya karena dia keturunan China.
5. Cahaya dari Timur: Beta Maluku (2014)
Film Cahaya dari Timur: Beta Maluku mengangkat tema tentang sepak bola. Dirilis pertama kali pada 2014, film yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko tersebut dibintangi oleh Chicco Jerikho, Abdurrahman Arif, Jajang C. Noer, hingga Leo Maitimu.
Baca juga: 4 Film Favorit Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha
Film ini bercerita tentang Sani Tawainella, seorang mantan pemain sepak bola gagak yang akhirnya jadi tukang ojek. Sani kini fokus menghidupi istrinya, Haspa Umarella, di tengah situasi konflik di daerahnya, Tulehu.
Konflik di daerah kemudian makin luas hingga melibatkan anak-anak. Sani kemudian berpikir untuk melatih anak-anak sepak bola, agar mereka tak ikut dalam arus konflik. Mereka kemudian punya mimpi untuk mewakili Maluku dalam kejuaraan nasional.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.