Ilustrasi judi (Sumber gambar: Unsplash/Kaysha)

5 Tip Mengatasi Kecanduan Judi Online

03 July 2024   |   07:00 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Praktik judi online kini tengah mewabah. Akses yang mudah terhadap judi online membuat sebagian orang menganggap remeh. Beberapa orang bahkan melakukan judi online dengan dalih hiburan dan bersenang-senang, tanpa menyadari pada kemudian hari menjadi penuh obsesi dan tidak sehat.

Slot, kasino, poker, dan berbagai macam jenis lainnya memang kerap kali menimbulkan masalah serius. Tidak hanya sekadar kecanduan, judi online (judol) juga dapat mengakibatkan gangguan pribadi, pekerjaan yang berantakan, hingga finansial yang kacau. 

Baca juga: Duh, 82% Masyarakat Indonesia Terpapar Iklan Judi Online di Internet

Sudah tak terhitung kasus para penjudi online ini melakukan tindakan ekstrem, hingga mereka terlilit utang. Dilansir dari Mayo Clinic, kecanduan perjudian yang juga dikenal sebagai pathological gambling, compulsive gambling atau gambling disorder, merupakan gangguan kontrol impuls.

Untuk itu, masalah kecanduan judol tak bisa dianggap remeh. Berikut adalah beberapa hal penting yang bisa dilakukan untuk menangani masalah kecanduan judi online:


1. Membuat komitmen permanen

Tantangan terbesar bagi orang yang terjebak judi online terkadang bukanlah sekadar berhenti, tetapi berkomitmen setelahnya. Bagaimana pun, internet telah membuat judi jadi lebih mudah diakses hanya dari gerakan jari. Untuk itu, perlu komitmen permanen dari pelaku agar benar-benar terhindar dari judol.

Ketika hasrat ingin berjudi online timbul, mulailah dengan langkah pencegahan sederhana. Cobalah untuk menunda selama 5 menit, 15 menit, atau 1 jam. Dalam proses penundaan ini, umumnya keinginan untuk berjudi jadi berkurang atau bahkan hilang.

Selain itu, cobalah untuk tidak menyelesaikan masalah sendiri. Jangan isolasi diri, justru pada masa-masa ini kalian bisa menghubungi keluarga atau teman dekat untuk saling memberi masukan positif. 


2. Sibukkan diri dengan alternatif kegiatan lain

Pemicu seseorang terjerumus judi online bisa beragam, dari situasi, emosi, kesenangan akan tantangan, hingga pikiran tertentu. Cobalah untuk mengetahui apa yang menjadi pemicu seseorang berjudi dan carilah alternatif kegiatan lain.

Misalnya, jika berjudi menciptakan kegembiraan dan adrenalin, kamu bisa mengalihkan energi itu ke kegiatan lain, seperti bersepeda gunung, panjat tebing atau lainnya. Jika kamu berjudi karena bosan, cobalah untuk menemukan kegiatan lain yang lebih disukai, seperti seni, musik, olahraga, buku, atau lainnya. Begitu pula dengan pemicu-pemicu lain.


3. Memperkuat jaringan pertemanan yang positif

Pelaku judi yang menutup diri akan membuat mereka lebih terjerumus. Untuk itu, alih-alih mengisolasi diri, lebih baik pelaku judi online memperkuat jaringan pertemanannya, terutama yang membawa hal positif.

Sebab, sulit untuk melawan kecanduan judi tanpa dukungan teman dan keluarga. Jika jaringan dukungan kamu terbatas, tak ada salahnya untuk mulai mencari teman baru yang memiliki hobi sama, seperti bergabung ke tim olahraga, komunitas  berburu kuliner, hingga mendaftar kelas tertentu. 


4. Memiliki tujuan yang realistis

Terkadang, judi online dimulai dari sebuah keinginan yang tidak realistis. Orang-orang yang ingin cepat kaya, tetapi tak ingin berusaha, kerap terjebak oleh iming-iming judi online. Padahal, hal yang akan didapat justru adalah sebaliknya.

Untuk itu, penting bagi seseorang untuk menetapkan tujuan yang realistis dan dapat dicapai tanpa harus melakukan judi online. Buatlah tujuan yang spesifik dan temukan cara positif untuk mencapainya.


5. Datangi profesional

Mengatasi masalah kecanduan perjudian tidak akan pernah mudah. Tak ada salahnya jika usaha-usaha yang telah dilakukan dan tak berhasil, kamu dapat pergi ke profesional seperti psikolog. Bicaralah dengan profesional kesehatan mental agar kebiasaan buruk ini bisa dicegah bahkan dihilangkan.

Perawatan dan rehabilitasi biasanya akan bergantung dari situasi pelaku. Ada yang bisa berhenti setelah beberapa hari, tetapi ada pula yang masih membutuhkan terapi lain. Termasuk, terapi perilaku kognitif. 

Baca juga: Penyebab Kecanduan Judi Online dari Sisi Psikologis, Trauma hingga Gangguan Perkembangan

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Cek Line-Up & Aturan Nonton Prambanan Jazz Festival 2024

BERIKUTNYA

Review Anime Kimetsu No Yaiba Tutup Musim Kelima dengan Spektakuler

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: