Ilustrasi masalah kulit (Sumber gambar: Fleur Kaan/Unsplash)

Tak Cuma Kulit, Psoriasis Bisa Berdampak pada Organ Tubuh Lain

15 November 2024   |   11:00 WIB
Image
Indah Permata Hati Jurnalis Hypeabis.id

Psoriasis, salah satu penyakit kulit kronis yang belakangan menjadi pembicaraan di media sosial. Masalah kulit ini ditandai dengan pertumbuhan sel kulit yang cepat, sehingga membentuk bercak-bercak merah yang ditutupi sisik berwarna perak atau putih.

Melansir laman Kemenkes RI, penyebab utama dari psoriasis terkait dengan gangguan sistem kekebalan tubuh, khususnya aktivitas berlebihan dari sel darah putih jenis limfosit T. Sel-sel ini secara keliru menyerang sel-sel kulit yang sehat, memicu peradangan dan percepatan pembentukan sel kulit baru.

Selain faktor sistem kekebalan tubuh, psoriasis juga dipengaruhi oleh faktor genetik. Jika seseorang memiliki riwayat keluarga yang menderita psoriasis, kemungkinan mereka akan mengalaminya juga. Faktor lingkungan seperti stres, infeksi, perubahan cuaca, dan cedera kulit juga dapat memicu atau memperburuk kondisi ini. 

Baca juga: Kenali Tanda Psoriasis, Penyakit Autoimun Kronis yang Bikin Kulit Memerah

Gejala psoriasis bervariasi, akan tetapi umumnya melibatkan munculnya bercak merah pada kulit yang ditutupi sisik tebal berwarna perak atau putih. Kulit yang terkena psoriasis cenderung kering, mudah pecah, dan berdarah, serta dapat disertai dengan rasa gatal yang intens. 

Selain itu, beberapa penderita psoriasis juga mengalami nyeri pada sendi yang dikenal sebagai psoriatic arthritis yang menyebabkan pembengkakan, kekakuan, dan keterbatasan gerak. Gejala ini dapat sangat mengganggu kualitas hidup penderitanya, karena tidak hanya mempengaruhi penampilan fisik tetapi juga menyebabkan rasa tidak nyaman yang signifikan.

Meski penyakit ini paling menyerang kulit, psoriasis juga bisa mendampak pada organ tubuh lain selain kulit. Dokter Spesialis Dermatologi & Venereologi Sylvia Tan mengatakan, psoriasis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan kronis yang tidak hanya terjadi pada kulit, tetapi juga dapat mempengaruhi organ tubuh lain, seperti hati, persendian, mata, dan bahkan jantung.

"Penyakit autoimun ini dapat mempengaruhi berbagai organ tubuh, dan jika tidak segera diobati, dapat menyebabkan kerusakan pada organ-organ tersebut," ujarnya.
 
Untuk itu, penting bagi penderita psoriasis untuk tidak hanya fokus pada pengobatan kulit mereka, tetapi juga untuk memeriksakan kondisi tubuh secara keseluruhan. Sylvia menyarankan pasien yang mengalami gejala psoriasis untuk segera menemui dokter spesialis kulit.

“Seperti bercak merah dan bersisik di kulit kepala, serta rasa gatal yang tak kunjung sembuh meski sudah menggunakan shampo anti ketombe, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Pengobatan yang tepat dapat mencegah kerusakan lebih lanjut pada organ tubuh lainnya," tambahnya.
 

Penegakan Diagnosis Psoriasis

Setelah menemui dokter, diagnosis psoriasis akan dilakukan dengan pemeriksaan fisik oleh dokter yang biasanya sudah dapat mengenali gejala khas penyakit ini. Pada beberapa kasus, dokter mungkin juga akan mengambil sampel kulit untuk pemeriksaan lebih lanjut, terutama jika diagnosis masih diragukan.
 
Untuk pengobatannya, psoriasis dapat dikelola dengan berbagai cara mulai dari perawatan topikal seperti menggunakan obat oles, fototerapi atau terapi cahaya, hingga terapi sistemik seperti obat oral atau injeksi.

Pengobatan topikal biasanya melibatkan penggunaan krim atau salep yang mengandung kortikosteroid atau obat lain untuk mengurangi peradangan dan mengontrol gejala. Sedangkan fototerapi menggunakan sinar ultraviolet untuk membantu mengurangi peradangan kulit.
 
Sementara terapi sistemik biasanya digunakan pada kasus psoriasis yang lebih berat, dimana pengobatan topikal atau fototerapi tidak merespons secara efektif. Obat-obatan ini bekerja dengan mempengaruhi sistem kekebalan tubuh untuk mengurangi peradangan dan produksi sel kulit yang berlebihan.
 
Semakin cepat penderita psoriasis mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat, maka makin besar kemungkinan mereka untuk mencegah komplikasi lebih lanjut dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Sylvia menekankan, dukungan medis, edukasi yang tepat, dan penanganan yang efektif menjadi kunci utama untuk dapat membantu pasien mengelola gejala mereka dan meningkatkan kualitas hidup.

Baca juga: Hindari Makanan Ini Biar Radang Sendi Psoriasis Arthritis Tidak Memburuk

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Mengenal Fun Golf, Olahraga yang Lebih Santai dan Menghibur untuk Pemula

BERIKUTNYA

SIAL Interfood 2024, Menggali Peluang Industri Makanan dan Minuman Indonesia di Kancah Global

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: